KALBARONLINE.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita telah melayangkan surat teguran tertulis kepada kepala sekolah maupun operator sekolah di SMA Negeri 1 Mempawah atas kelalaian mereka mengisi PPDS hingga menyebabkan ratusan siswa tak dapat mengikuti SNBP 2025.
Rita menilai, pihak sekolah dianggap telah lalai dalam mengakomodir para siswa untuk pengisian data siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi melalui jalur tanpa tes, ataupun program eligible Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ajaran 2024/2025.
Rita menegaskan, bahwa pengisian data siswa untuk jalur SNBP ini, didaftarkan melalui portal atau website yang telah tersedia, yang diisi langsung oleh sekolah lewat operator di sekolah masing-masing.
Seperti ketahui, bagi siswa SMA/SMK/MA yang berniat mengikuti SNBP. Salah satu persyaratannya adalah sekolahnya wajib melakukan registrasi di portal SNPMB Kemdikbud. Setelah registrasi berhasil, sekolah juga diwajibkan untuk mengisi rapor siswa yang eligible di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dengan lengkap dan benar.
“Untuk pengisian data siswa, yang diisi melalui portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) itu, tidak terkoneksi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, melainkan terkoneksi langsung ke Kemendikbud RI. Dan saat ini sistem pada portal itu telah ditutup sesuai jadwal yang telah ditentukan,” ungkap Rita.
Sebab Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) adalah salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang diadakan oleh Kemendikdasmen RI. Salah satunya berdasarkan nilai rapor.
“Kita telah buat surat teguran terlebih dahulu, karena mereka (Operator sekolah) lalai dalam pengisian data siswa,” tegas Rita.
Selain surat teguran, Rita juga memanggil kepala sekolah dan operator sekolah SMA Negeri 1 Mempawah malam ini.
“Malam ini pihak SMA Negeri 1 Mempawah baik itu kepala sekolah, operator, akan saya panggil. Saya juga sudah layangkan surat teguran tertulis, kepada kepala sekolah (SMA Negeri Mempawah) bahwa mereka telah melakukan kelalaian,” tegas Rita.
Rita menegaskan, bahwa Disdikbud Kalbar sudah selalu mengingatkan untuk pengisian data siswa bahkan lewat grub sekolah.
“Dinas sudah selalu mengingatkan untuk pengisian data siswa, karena sekolah lain selesai dan tuntas. Tapi SMAN 1 Mempawah ini saja yang tidak tuntas, dan sudah kita ingatkan berkali-kali, karena waktunya itu lama, dari 9 – 31 Januari,” pungkas Rita.
Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa-siswi SMA Negeri 1 Mempawah menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (03/02/2025) pagi. Mereka menuntut agar pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian mengisi PPDS hingga menyebabkan ratusan siswa tak dapat mengikuti SNBP 2025.
Dalam kesempatan itu, pihak sekolah menggelar mediasi dengan orang tua dan wali murid untuk membahas persoalan tersebut.Orang tua dan wali murid mendesak agar Kepsek dan guru yang lalai dalam proses pengisian PPDS agar dicopot dan mengundurkan diri dari jabatannya serta dipindahkan dari wilayah Kabupaten Mempawah. (Lid)
Comment