Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 07 Februari 2025 |
KALBARONLINE.com - Aksi protes pelajar tingkat SMA akibat kelalaian pihak sekolah dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) kembali terjadi pada Jumat (07/02/2025). Kali ini sebanyak 103 murid SMK Negeri 1 Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan aksi protes.
Protes tersebut dilayangkan para siswa di halaman SMK Negeri 1 Pontianak. Mereka menuntut tanggung jawab pihak sekolah atas kelalaian mereka dalam mengisi PDSS, yang mana menyebabkan para siswa ini tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan hanya bisa menunggu Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Seorang murid, Sara, mengungkapkan kekecewaannya karena mereka seharusnya masuk dalam data sebagai siswa yang memenuhi syarat.
“Senin kemarin kami dikumpulkan, membahas kami gagal ikut SNBP, disuruh sabar dan menunggu untuk ikut SNBT saja," kata Sara kepada wartawan, Jumat (07/02/2025).
Menurutnya, adapun upaya meminta klarifikasi langsung ke pihak sekolah tidak membuahkan hasil. "Kami minta surat pernyataan pertanggungjawaban sekolah, bertanda tangan materai kepala sekolah, tapi ditolak, makanya hari ini kami minta keadilan," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ares, salah satu siswa yang mengikuti unjuk rasa. Ia menuturkan kekecewaannya karena hal seperti ini harus terjadi.
“Padahal yang mengurus ini ada tiga, ada guru BK, ada waka (wakil kepala sekolah, red) dan operator, tapi kenapa hal seperti ini harus terjadi, kami cuma ingin pertanggung jawaban dari guru-guru, kami meminta hak kami,” ujar Ares.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa serupa dilakukan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Mempawah. Kelalaian ini tentu saja merugikan para siswa yang mempunyai kesempatan untuk mendaftar kuliah melalui jalur SNBP. (Lid)
KALBARONLINE.com - Aksi protes pelajar tingkat SMA akibat kelalaian pihak sekolah dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) kembali terjadi pada Jumat (07/02/2025). Kali ini sebanyak 103 murid SMK Negeri 1 Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan aksi protes.
Protes tersebut dilayangkan para siswa di halaman SMK Negeri 1 Pontianak. Mereka menuntut tanggung jawab pihak sekolah atas kelalaian mereka dalam mengisi PDSS, yang mana menyebabkan para siswa ini tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan hanya bisa menunggu Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Seorang murid, Sara, mengungkapkan kekecewaannya karena mereka seharusnya masuk dalam data sebagai siswa yang memenuhi syarat.
“Senin kemarin kami dikumpulkan, membahas kami gagal ikut SNBP, disuruh sabar dan menunggu untuk ikut SNBT saja," kata Sara kepada wartawan, Jumat (07/02/2025).
Menurutnya, adapun upaya meminta klarifikasi langsung ke pihak sekolah tidak membuahkan hasil. "Kami minta surat pernyataan pertanggungjawaban sekolah, bertanda tangan materai kepala sekolah, tapi ditolak, makanya hari ini kami minta keadilan," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ares, salah satu siswa yang mengikuti unjuk rasa. Ia menuturkan kekecewaannya karena hal seperti ini harus terjadi.
“Padahal yang mengurus ini ada tiga, ada guru BK, ada waka (wakil kepala sekolah, red) dan operator, tapi kenapa hal seperti ini harus terjadi, kami cuma ingin pertanggung jawaban dari guru-guru, kami meminta hak kami,” ujar Ares.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa serupa dilakukan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Mempawah. Kelalaian ini tentu saja merugikan para siswa yang mempunyai kesempatan untuk mendaftar kuliah melalui jalur SNBP. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini