Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 04 Februari 2025 |
KALBARONLINE.com – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, bergerak cepat mencari solusi bagi 113 siswa SMA Negeri 1 Mempawah yang terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 akibat kelalaian penginputan data oleh pihak sekolah.
Demi memastikan para siswa tetap memiliki kesempatan mengikuti SNBP, Harisson langsung menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar beserta pihak sekolah untuk berangkat ke Jakarta dan berkonsultasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
“Saya sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar serta Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mempawah untuk segera menemui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi guna membahas solusi bagi para siswa. Kami ingin memastikan mereka tetap bisa mengikuti SNBP,” ujar Harisson, Selasa (4/2/2025).
Tidak hanya itu, Harisson juga telah melayangkan surat resmi kepada Menteri Pendidikan Tinggi agar sistem SNBP dapat dibuka kembali untuk siswa SMA Negeri 1 Mempawah.
“Saya juga sudah mengirimkan surat pengantar kepada Menteri agar ada pertimbangan untuk membuka kembali sistem pendaftaran SNBP. Saya ingin memastikan anak-anak ini tetap memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” tegasnya.
Banjir dan Kelalaian Administratif Jadi Kendala
Menurut Harisson, kelalaian penginputan data bukan hanya disebabkan oleh kesalahan administrasi semata, tetapi juga akibat banjir besar yang melanda Kabupaten Mempawah selama beberapa pekan terakhir.
“Saya menyadari bahwa kesalahan ini bukan semata-mata karena kelalaian guru dalam menginput data, tetapi kita juga harus melihat kondisi di lapangan. Mempawah sedang dilanda banjir besar selama tiga minggu terakhir, dan ini pasti berpengaruh terhadap proses pengisian data siswa,” jelasnya.
Harisson juga menyoroti perlunya mitigasi atau antisipasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi agar kejadian seperti ini tidak terulang.
“Di antara banyaknya SMA/SMK dan MA baik negeri maupun swasta, pasti ada petugas yang melakukan kesalahan atau human error. Ke depan, sistem harus memiliki mekanisme mitigasi, seperti peringatan otomatis bagi sekolah yang belum melengkapi data sebelum batas waktu berakhir. Jangan sampai sistem tiba-tiba ditutup tanpa ada notifikasi lanjutan, yang akhirnya merugikan siswa,” tegasnya.
Demi Pendidikan Kalbar
Harisson menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah mencari solusi, bukan menyalahkan. Ia berharap agar Kementerian Pendidikan Tinggi dapat memberikan kebijakan khusus untuk menyelamatkan masa depan siswa yang terdampak.
“Saya ingin ini menjadi pembelajaran bagi semua sekolah di Kalbar agar lebih teliti dalam menangani administrasi pendidikan. Jangan sampai kesalahan teknis seperti ini merugikan siswa yang sudah berjuang untuk prestasi mereka,” pungkasnya.
View this post on Instagram
KALBARONLINE.com – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, bergerak cepat mencari solusi bagi 113 siswa SMA Negeri 1 Mempawah yang terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 akibat kelalaian penginputan data oleh pihak sekolah.
Demi memastikan para siswa tetap memiliki kesempatan mengikuti SNBP, Harisson langsung menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar beserta pihak sekolah untuk berangkat ke Jakarta dan berkonsultasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
“Saya sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar serta Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mempawah untuk segera menemui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi guna membahas solusi bagi para siswa. Kami ingin memastikan mereka tetap bisa mengikuti SNBP,” ujar Harisson, Selasa (4/2/2025).
Tidak hanya itu, Harisson juga telah melayangkan surat resmi kepada Menteri Pendidikan Tinggi agar sistem SNBP dapat dibuka kembali untuk siswa SMA Negeri 1 Mempawah.
“Saya juga sudah mengirimkan surat pengantar kepada Menteri agar ada pertimbangan untuk membuka kembali sistem pendaftaran SNBP. Saya ingin memastikan anak-anak ini tetap memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” tegasnya.
Banjir dan Kelalaian Administratif Jadi Kendala
Menurut Harisson, kelalaian penginputan data bukan hanya disebabkan oleh kesalahan administrasi semata, tetapi juga akibat banjir besar yang melanda Kabupaten Mempawah selama beberapa pekan terakhir.
“Saya menyadari bahwa kesalahan ini bukan semata-mata karena kelalaian guru dalam menginput data, tetapi kita juga harus melihat kondisi di lapangan. Mempawah sedang dilanda banjir besar selama tiga minggu terakhir, dan ini pasti berpengaruh terhadap proses pengisian data siswa,” jelasnya.
Harisson juga menyoroti perlunya mitigasi atau antisipasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi agar kejadian seperti ini tidak terulang.
“Di antara banyaknya SMA/SMK dan MA baik negeri maupun swasta, pasti ada petugas yang melakukan kesalahan atau human error. Ke depan, sistem harus memiliki mekanisme mitigasi, seperti peringatan otomatis bagi sekolah yang belum melengkapi data sebelum batas waktu berakhir. Jangan sampai sistem tiba-tiba ditutup tanpa ada notifikasi lanjutan, yang akhirnya merugikan siswa,” tegasnya.
Demi Pendidikan Kalbar
Harisson menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah mencari solusi, bukan menyalahkan. Ia berharap agar Kementerian Pendidikan Tinggi dapat memberikan kebijakan khusus untuk menyelamatkan masa depan siswa yang terdampak.
“Saya ingin ini menjadi pembelajaran bagi semua sekolah di Kalbar agar lebih teliti dalam menangani administrasi pendidikan. Jangan sampai kesalahan teknis seperti ini merugikan siswa yang sudah berjuang untuk prestasi mereka,” pungkasnya.
View this post on Instagram
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini