Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 25 Maret 2025 |
KALBARONLINE.com - Abrasi gigi adalah kondisi hilangnya struktur gigi akibat gesekan berlebihan dengan benda eksternal seperti sikat gigi yang terlalu keras atau kebiasaan buruk lainnya.
“Jika tidak ditangani dengan baik, abrasi gigi dapat menyebabkan gigi menjadi sensitif dan rentan terhadap kerusakan lebih lanjut.” ujar drg Dinda Ripda Salsabila ketika memberikan edukasi kepada 25 pasien dan pengunjung RSUD SSMA Kota Pontianak, Selasa (25/03/2025).
Beberapa penyebab terjadinya abrasi gigi dikarenakan menyikat gigi terlalu keras, menggunakan sikat gigi dengan bulu kasar, kebiasaan mengigit benda keras (pena, kuku), menggunakan tusuk gigi secara agresif dan pemakaian pasta gigi yang terlalu abrasif.
Dinda menambahkan, proses abrasi gigi berlangsung secara perlahan, sering kali gejalanya tidak langsung terlihat atau terasa. Namun perlu diwaspadai jika menunjukkan gejala gigi tampak lebih pendek atau terkikis dan timbul rasa ngilu atau sensitivitas gigi meningkat.
“Selain itu terlihat perubahan warna pada area terkikis, kerusakan enamel hingga dentin terlihat serta meningkatnya risiko gigi berlubang dan infeksi.” sambungnya.
Cara efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi gigi diantaranya gunakan sikat gigi berbulu lembut, sikat gigi dengan tekanan ringan dan gerakan yang benar, hindari mengigit benda keras, gunakan pasta gigi dengan tingkat abrasivitas rendah atau yang direkomendasikan dokter gigi, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi.
“Untuk gigi yang sudah mengalami abrasi, penanganan dilakukan tergantung pada tingkat keparahan kerusakan yang terjadi. Penambalan pada leher gigi dan menutup permukaan akar yang terkikis dan perawatan saluran akar gigi menjadi alternatif jika gigi mengalami abrasi.” tuturnya. (Jau)
KALBARONLINE.com - Abrasi gigi adalah kondisi hilangnya struktur gigi akibat gesekan berlebihan dengan benda eksternal seperti sikat gigi yang terlalu keras atau kebiasaan buruk lainnya.
“Jika tidak ditangani dengan baik, abrasi gigi dapat menyebabkan gigi menjadi sensitif dan rentan terhadap kerusakan lebih lanjut.” ujar drg Dinda Ripda Salsabila ketika memberikan edukasi kepada 25 pasien dan pengunjung RSUD SSMA Kota Pontianak, Selasa (25/03/2025).
Beberapa penyebab terjadinya abrasi gigi dikarenakan menyikat gigi terlalu keras, menggunakan sikat gigi dengan bulu kasar, kebiasaan mengigit benda keras (pena, kuku), menggunakan tusuk gigi secara agresif dan pemakaian pasta gigi yang terlalu abrasif.
Dinda menambahkan, proses abrasi gigi berlangsung secara perlahan, sering kali gejalanya tidak langsung terlihat atau terasa. Namun perlu diwaspadai jika menunjukkan gejala gigi tampak lebih pendek atau terkikis dan timbul rasa ngilu atau sensitivitas gigi meningkat.
“Selain itu terlihat perubahan warna pada area terkikis, kerusakan enamel hingga dentin terlihat serta meningkatnya risiko gigi berlubang dan infeksi.” sambungnya.
Cara efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi gigi diantaranya gunakan sikat gigi berbulu lembut, sikat gigi dengan tekanan ringan dan gerakan yang benar, hindari mengigit benda keras, gunakan pasta gigi dengan tingkat abrasivitas rendah atau yang direkomendasikan dokter gigi, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi.
“Untuk gigi yang sudah mengalami abrasi, penanganan dilakukan tergantung pada tingkat keparahan kerusakan yang terjadi. Penambalan pada leher gigi dan menutup permukaan akar yang terkikis dan perawatan saluran akar gigi menjadi alternatif jika gigi mengalami abrasi.” tuturnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini