Nasional    

Polda Jabar Bongkar Sindikat Perdagangan Bayi Internasional, 5 Berasal dari Pontianak

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 15 Juli 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Polda Jawa Barat berhasil membongkar sindikat perdagangan bayi yang diduga merupakan bagian dari jaringan internasional. Dalam pengungkapan yang dilakukan sejak awal 2023 ini, aparat menyelamatkan enam balita, lima di antaranya berasal dari Pontianak.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa lima balita tersebut baru tiba di Mapolda Jabar setelah diterbangkan dari Pontianak via Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Sementara satu balita lainnya diamankan dari wilayah Tangerang, Jabodetabek.

“Lima bayi kita amankan dari Pontianak, satu lagi dari Jabodetabek. Semuanya sudah berada dalam pengawasan Polda Jawa Barat,” ujar Hendra, Selasa (15/7/2025).

Dari hasil pengungkapan ini, polisi telah menangkap 12 orang tersangka yang diduga menjadi bagian dari sindikat. Mereka disebut telah memperdagangkan sekitar 24 bayi, dengan berbagai peran yang saling melengkapi.

“Ada yang merekrut bayi sejak masih dalam kandungan, ada yang bertugas merawat, menampung, hingga membuat surat-surat identitas palsu seperti akta lahir dan paspor. Semuanya sudah disiapkan untuk pengiriman ke Singapura,” jelasnya.

Identitas Palsu dan Jalur Pengiriman ke Singapura

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar menambahkan bahwa kelima bayi yang diamankan di Pontianak telah dipersiapkan dengan dokumen palsu, termasuk paspor. Para pelaku diduga akan mengirim bayi-bayi tersebut ke luar negeri, utamanya Singapura.

Salah satu tersangka utama berinisial SH atau LSH. Tersangka lain juga terlibat dalam proses pemalsuan dokumen hingga penyelundupan bayi lintas wilayah.

“Kasus ini awalnya terungkap dari laporan salah satu orang tua terkait penculikan anak. Dari situ kita kembangkan dan berhasil mengungkap jaringan besar ini,” kata Dirreskrimum.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami jaringan perdagangan manusia ini. Penyelidikan akan dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri, mengingat rencana pengiriman bayi ke luar negeri.

“Kebanyakan bayi berasal dari Jawa Barat. Tapi kami juga menemukan lima korban di Pontianak. Kami terus melakukan pengembangan untuk menemukan bayi-bayi lainnya,” pungkasnya. (Jau)

Artikel Selanjutnya
Sumastro Terikat, Akankah Tjhai Chui Mie Terjerat?
Selasa, 15 Juli 2025
Artikel Sebelumnya
Terbongkar dari Laporan Penculikan Anak, Polisi Lacak Jejak Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura
Selasa, 15 Juli 2025

Berita terkait