Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 09 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com - Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Türk melontarkan kecaman keras terhadap rencana Israel yang bertekad mengambil alih kendali militer penuh atas Jalur Gaza.
Dilansir dari CNBC Indonesia, pernyataan resmi tersebut disampaikan pada Jumat (08/08/2025). Türk menegaskan, rencana itu hanya akan memperburuk penderitaan warga Palestina dan harus segera dihentikan.
"Berdasarkan seluruh bukti sejauh ini, eskalasi lebih lanjut ini hanya akan mengakibatkan pengusiran massal secara paksa, lebih banyak pembunuhan, penderitaan yang tak tertahankan, kehancuran yang tidak masuk akal, dan kejahatan kebiadaban," tegas Türk.
Ia menilai, langkah Israel itu tentu saja bertentangan langsung dengan putusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) yang memerintahkan penghentian pendudukan atas wilayah Palestina. Selain itu, rencana tersebut juga berlawanan dengan komitmen solusi dua negara yang diakui secara internasional, serta hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
"Alih-alih memperparah perang ini, Pemerintah Israel seharusnya mengerahkan seluruh upayanya untuk menyelamatkan nyawa warga sipil di Gaza dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan mengalir secara penuh dan tanpa hambatan," kata dia.
"Para sandera harus segera dan tanpa syarat dibebaskan oleh kelompok bersenjata Palestina,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul tak lama setelah kabinet politik dan keamanan Israel pada Jumat dini hari menyetujui rencana pengambilalihan militer terhadap Kota Gaza. Langkah tersebut menandai semakin luasnya operasi militer Israel, meski menuai kritik internasional dan domestik atas perang yang telah berlangsung hampir dua tahun dan menelan banyak korban sipil.
Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga menegaskan niatan negaranya untuk menguasai Jalur Gaza.
“Israel berniat untuk menguasai secara militer seluruh Gaza Strip," ujarnya, memberi sinyal operasi darat besar-besaran akan terus berlanjut.
Sejak awal serangan militer, ribuan warga sipil Gaza menjadi korban. Berbagai fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, sekolah dan tempat ibadah, hancur. Situasi kemanusiaan pun memburuk akibat blokade yang menghambat masuknya bantuan vital seperti makanan, air bersih dan obat-obatan.
PBB bersama berbagai organisasi hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan, bahwa agresi Israel yang berkepanjangan berpotensi melanggar hukum internasional dan dapat digolongkan sebagai kejahatan perang. (**)
KALBARONLINE.com - Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Türk melontarkan kecaman keras terhadap rencana Israel yang bertekad mengambil alih kendali militer penuh atas Jalur Gaza.
Dilansir dari CNBC Indonesia, pernyataan resmi tersebut disampaikan pada Jumat (08/08/2025). Türk menegaskan, rencana itu hanya akan memperburuk penderitaan warga Palestina dan harus segera dihentikan.
"Berdasarkan seluruh bukti sejauh ini, eskalasi lebih lanjut ini hanya akan mengakibatkan pengusiran massal secara paksa, lebih banyak pembunuhan, penderitaan yang tak tertahankan, kehancuran yang tidak masuk akal, dan kejahatan kebiadaban," tegas Türk.
Ia menilai, langkah Israel itu tentu saja bertentangan langsung dengan putusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) yang memerintahkan penghentian pendudukan atas wilayah Palestina. Selain itu, rencana tersebut juga berlawanan dengan komitmen solusi dua negara yang diakui secara internasional, serta hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
"Alih-alih memperparah perang ini, Pemerintah Israel seharusnya mengerahkan seluruh upayanya untuk menyelamatkan nyawa warga sipil di Gaza dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan mengalir secara penuh dan tanpa hambatan," kata dia.
"Para sandera harus segera dan tanpa syarat dibebaskan oleh kelompok bersenjata Palestina,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul tak lama setelah kabinet politik dan keamanan Israel pada Jumat dini hari menyetujui rencana pengambilalihan militer terhadap Kota Gaza. Langkah tersebut menandai semakin luasnya operasi militer Israel, meski menuai kritik internasional dan domestik atas perang yang telah berlangsung hampir dua tahun dan menelan banyak korban sipil.
Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga menegaskan niatan negaranya untuk menguasai Jalur Gaza.
“Israel berniat untuk menguasai secara militer seluruh Gaza Strip," ujarnya, memberi sinyal operasi darat besar-besaran akan terus berlanjut.
Sejak awal serangan militer, ribuan warga sipil Gaza menjadi korban. Berbagai fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, sekolah dan tempat ibadah, hancur. Situasi kemanusiaan pun memburuk akibat blokade yang menghambat masuknya bantuan vital seperti makanan, air bersih dan obat-obatan.
PBB bersama berbagai organisasi hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan, bahwa agresi Israel yang berkepanjangan berpotensi melanggar hukum internasional dan dapat digolongkan sebagai kejahatan perang. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini