Nasional    

Anggota TNI Prada Lucky Tewas Diduga Usai Disiksa Senior, Keluarga Tuntut Hukuman Mati Pelaku

Oleh : adminkalbaronline
Sabtu, 09 Agustus 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Baru dua bulan mengenakan seragam TNI AD, Prada Lucky Cepril Saputra Namo meregang nyawa di Nagekeo, NTT, diduga setelah mengalami penganiayaan oleh seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere.

Korban mengembuskan napas terakhir pada Rabu (06/08/2025) pukul 10.30 WITA, setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Nagekeo.

Dilansir dari laman CNN Indonesia, kasus ini memantik rasa duka mendalam bagi orang tua dan keluarga. Ayah korban, Sersan Mayor (Serma) Kristian Namo meminta agar kasus tersebut diusut tuntas dan seluruh pelaku dijatuhi hukuman mati.

“Saya tuntut keadilan, kalau bisa semua dihukum mati biar tidak ada Lucky-Lucky yang lain, anak tentara aja dibunuh apalagi yang lain," ujarnya di kamar jenazah RS Wirasakti, Kupang, Kamis.

Senada, ibu korban, Sepriana Paulina Mirpey menyatakan tak bisa menerima kematian anaknya yang dianggap sia-sia.

"Saya punya anak sudah mati sia-sia. Kalau mati di medan perang saya terima, itu tugas dia bela negara, bela bangsa. Ini mati sia-sia di tangan senior," kata Sepriana.

"Kalau (para pelaku) tidak diproses, lebih baik bunuh saya saja, saya sakit hati kalian buat anak saya seperti ini," tambahnya.

Sementara itu, paman korban, Rafael David menyebut, kalau Lucky mulai mengikuti pendidikan di Sekolah Calon Tamtama (Secatam) TNI AD di Singaraja, Bali, sejak Februari 2025. Ia dilantik pada akhir Mei 2025, lalu ditempatkan di Yon TP 834/WM.

"Dia baru dua bulan jadi tentara, dia selesai pendidikan Bulan Mei, lalu Juni ditempatkan di sana (Yon TP 834/WM)," katanya.

Ditemukan Luka Lebam

Sepriana Paulina juga mengatakan, kalau anaknya sempat mengadu kepada ibu angkatnya setelah dicambuk oleh para senior. Saat itu, kondisi tubuh Lucky disebut hancur, penuh lebam di tangan, kaki dan punggung.

Pernyataan itu dikonfirmasi pula oleh Direktur RSUD Aeramo, Chandrawati Saragih. Ia menyatakan masih akan mengumpulkan data-data terkait secara terperinci.

"Benar ada lebam. Nanti saya kumpulkan data baru saya jawab ya," ujarnya.

Empat Prajurit Ditangkap

Terkait kasus ini, Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan menyatakan, bahwa Polisi Militer (POM) TNI telah menangkap empat prajurit yang diduga menganiaya Lucky.

“Betul, sudah ada (empat prajurit TNI) yang diamankan oleh pihak POM yang terindikasi kuat melakukan penganiayaan hingga korban mengalami trauma berat saat masuk ICU," katanya.

Kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Prada Lucky kini masih dalam proses investigasi oleh tim gabungan Polisi Militer dan intelijen TNI. (**)

Artikel Selanjutnya
PBB Kecam Rencana Israel Ambil Alih Penuh Jalur Gaza: Kejahatan Kebiadaban!
Sabtu, 09 Agustus 2025
Artikel Sebelumnya
Tentara Tampar Pedagang Sayur di Sulsel Gegara Kibarkan Bendera One Piece
Sabtu, 09 Agustus 2025

Berita terkait