Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 15 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com - Khatulistiwa Coffee Event 2025 menggelar kompetisi manual brew di Pontianak Convention Center (PCC), Kota Pontianak, pada Jumat (15/08/2025). Kompetisi yang diinisiasi oleh Ujung Tombak Coffee Collective ini diikuti puluhan peserta, baik dari Kalimantan Barat maupun luar daerah.
Dari Pontianak sendiri, lima barista turut ambil bagian. Salah satunya adalah Eric, yang membawakan kopi liberika khas Kabupaten Sambas sebagai bahan utama racikannya.
Eric mengungkapkan, pilihannya menggunakan liberika Sambas bukan tanpa alasan. Ia ingin memperkenalkan kopi Kalbar yang memiliki potensi besar di pasar nasional maupun internasional.
“Saya bawain beans (biji kopi) Sambas, dari Kalbar sendiri,” ungkap Eric usai mengikuti kompetisi.
“Saya mau mengangkat kopi asli dari
Kalimantan Barat. Saya tidak mau kita sampai terlupakan kalau di Kalimantan Barat sendiri punya potensi untuk mengembangkan tanaman kopi Liberica ini. Itu alasan saya,” tambahnya.
Dalam kompetisi tersebut, Eric memadukan liberika Sambas dengan arabika asal Jawa Barat. Menurutnya, arabika Jawa Barat cenderung manis dan memiliki aroma buah yang khas.
“Jadi saya campur tadi, blend dengan beans dari Jawa Barat. Kalau daerah Jawa itu beans-nya cenderung manis dan banyak bau buahnya. Jadi after taste yang disajikan ke juri kalau panas itu ada bau strawberry, red apple.
Kemudian saat sudah agak sedikit turun temperaturnya, kalian bisa temukan manisnya manis tebu. Kemudian ada bau-bau cempedak dan rasa rambutan,” jelasnya.
Eric menyebutkan, saat ini jumlah pohon liberika di Sambas masih terbatas dan bibit dari pemerintah baru mulai disalurkan tahun ini. Meskipun demikian, ia optimistis produktivitasnya bisa meningkat dengan pendampingan yang tepat.
“Karena jumlahnya masih sedikit, nilai jualnya tinggi. Harapannya ke depan, kopi liberika Sambas bisa menjadi salah satu komoditas unggulan Kalbar,” ujarnya.
Kompetisi ini merupakan kali pertama diikuti oleh Eric. Ia berharap, ajang seperti Khatulistiwa Coffee Event dapat menjadi ruang edukasi bagi masyarakat agar mengenal ragam kopi di luar tren kopi susu kekinian.
“Di Pontianak ini, orang cuma taunya kopi kekinian aja. Kopi susu aja, kita ingin memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat Kota Pontianak, kalau kopi (brew) itu nggak cuman pahit, bisa manis,” ujarnya.
"Event ini bagus untuk memotivasi barista, pecinta kopi, dan petani agar terus berkembang,” pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Khatulistiwa Coffee Event 2025 menggelar kompetisi manual brew di Pontianak Convention Center (PCC), Kota Pontianak, pada Jumat (15/08/2025). Kompetisi yang diinisiasi oleh Ujung Tombak Coffee Collective ini diikuti puluhan peserta, baik dari Kalimantan Barat maupun luar daerah.
Dari Pontianak sendiri, lima barista turut ambil bagian. Salah satunya adalah Eric, yang membawakan kopi liberika khas Kabupaten Sambas sebagai bahan utama racikannya.
Eric mengungkapkan, pilihannya menggunakan liberika Sambas bukan tanpa alasan. Ia ingin memperkenalkan kopi Kalbar yang memiliki potensi besar di pasar nasional maupun internasional.
“Saya bawain beans (biji kopi) Sambas, dari Kalbar sendiri,” ungkap Eric usai mengikuti kompetisi.
“Saya mau mengangkat kopi asli dari
Kalimantan Barat. Saya tidak mau kita sampai terlupakan kalau di Kalimantan Barat sendiri punya potensi untuk mengembangkan tanaman kopi Liberica ini. Itu alasan saya,” tambahnya.
Dalam kompetisi tersebut, Eric memadukan liberika Sambas dengan arabika asal Jawa Barat. Menurutnya, arabika Jawa Barat cenderung manis dan memiliki aroma buah yang khas.
“Jadi saya campur tadi, blend dengan beans dari Jawa Barat. Kalau daerah Jawa itu beans-nya cenderung manis dan banyak bau buahnya. Jadi after taste yang disajikan ke juri kalau panas itu ada bau strawberry, red apple.
Kemudian saat sudah agak sedikit turun temperaturnya, kalian bisa temukan manisnya manis tebu. Kemudian ada bau-bau cempedak dan rasa rambutan,” jelasnya.
Eric menyebutkan, saat ini jumlah pohon liberika di Sambas masih terbatas dan bibit dari pemerintah baru mulai disalurkan tahun ini. Meskipun demikian, ia optimistis produktivitasnya bisa meningkat dengan pendampingan yang tepat.
“Karena jumlahnya masih sedikit, nilai jualnya tinggi. Harapannya ke depan, kopi liberika Sambas bisa menjadi salah satu komoditas unggulan Kalbar,” ujarnya.
Kompetisi ini merupakan kali pertama diikuti oleh Eric. Ia berharap, ajang seperti Khatulistiwa Coffee Event dapat menjadi ruang edukasi bagi masyarakat agar mengenal ragam kopi di luar tren kopi susu kekinian.
“Di Pontianak ini, orang cuma taunya kopi kekinian aja. Kopi susu aja, kita ingin memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat Kota Pontianak, kalau kopi (brew) itu nggak cuman pahit, bisa manis,” ujarnya.
"Event ini bagus untuk memotivasi barista, pecinta kopi, dan petani agar terus berkembang,” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini