Pontianak    

Icip-icip Kopi di Khatulistiwa Coffee Event 2025, Ada Tenant dari Pontianak hingga Surabaya

Oleh : adminkalbaronline
Jumat, 15 Agustus 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com - Ujung Tombak Coffee Collective kembali menggelar event bertajuk “Khatulistiwa Coffee Event 2025”. Event yang berlangsung di Pontianak Convention Center mulai dari 15 - 17 Agustus 2025 ini tidak hanya diikuti oleh pelaku usaha kopi lokal, tetapi juga dari luar Kalbar.

Dalam event ini terdapat puluhan tenant kopi yang turut meramaikan kegiatan tersebut. Sejumlah tenant yang berasal dari luar Kalbar, mulai dari Jakarta, Surabaya, hingga Bandung.

Para pengunjung yang hadir bisa mencicipi tester (sampel) minuman dari tenant tersebut, di sela-sela melihat berbagai macam pameran hingga bazar yang ada.

Ketua Panitia Khatulistiwa Coffee Event 2025, Wahyu Ochiano melalui Koordinator Media, Rizki mengatakan, warga Kalbar punya budaya minum kopi yang tinggi. Terlebih Kota Pontianak, yang dijuluki dengan Kota Seribu Warung Kopi.

“Tujuannya tuh sebenarnya kita juga mau nunjukin kita punya budaya kopi itu sebenarnya tinggi sekali. Kalau Kalimantan Barat ini ya 'kota seribu kedai kopi' tadi. Karena emang budayanya udah dari dulu,” kata Rizki.

Tak hanya exhibition, Ujung Tombak Coffee Collective yang bekerja sama dengan Disporapar Kota Pontianak juga menggelar kompetisi manual brew.

Rizki bilang, ada puluhan peserta yang mengikuti kompetisi tersebut. Bahkan dari luar Kalbar. Untuk Kalbar sendiri ada 5 peserta yang membawakan pilihan biji kopi terbaik mereka.

“Kalau dari kompetitor sendiri, itu yang dari Kalbar cuman ada 5. Nah, terus untuk kompetitornya sendiri, itu kebanyakan memang dari luar. Jadi kita cuman total kompetitor yang bertanding itu ada 24,” ucapnya.

Salah satu peserta dalam kompetisi manual brew asal Pontianak, Eric, membawakan biji kopi liberika asal Kabupaten Sambas, Kalbar. Menurut Eric, banyak biji kopi asal Kalbar yang tak kalah enak dibandingkan kopi dari luar.

“Nah, bagaimana caranya kita memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat Kota Pontianak, kalau kopi itu nggak cuman pahit loh, kopi bisa manis,” kata Eric usai mengikuti kompetisi manual brew.

“Saya bawain beans (biji kopi) dari Kota Pontianak, Sambas ya, dari Kalbar sendiri. Saya campur tadi, blend dengan beans dari Jawa Barat.

Kalau Jawa Barat, daerah Jawa itu beans-nya cenderung manis dan banyak bau buahnya,” lanjut Eric.

After taste yang disajikan dari kopi liberika tersebut adalah aroma strawberry hingga red apple. Ada juga aroma manis tebu, cempedak, serta rambutan.

“Kenapa kopi liberika? Karena saya mau mengangkat kopi asli dari Kalimantan Barat. Saya tidak mau kita sampai terlupakan kalau di Kalimantan Barat sendiri punya potensi untuk mengembangkan tanaman kopi liberika ini. Supaya Kalbar juga makmur jadinya,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Eric juga berharap, agar warga di Kalbar dapat menanam kopi dibandingkan sawit, sehingga dapat mengurangi dampak bencana alam seperti banjir.

“Ya, nggak hanya nanam sawit. Karena dampak ekologisnya kan kalau nanam sawit sama nanam kopi beda jauh. Sering banjir kan? Kita pengennya kan Kalimantan Barat yang makin enak ditinggali,” tutur Eric.

Kopi liberika sendiri kata Eric, jika dijual ke luar Kalbar nilainya cukup fantastis, bisa mencapai hingga jutaan rupiah.

“Kopi liberika sendiri kalau di luar ini bisa dihargai 1 kilo Rp 1 juta. Nah, kenapa kita nggak mulai nanam? Ternyata kopi liberika ini juga nggak kalah bersaing dengan kopi arabika yang berasal dari belahan kota di Indonesia lainnya,” tukasnya. (Lid)

Artikel Selanjutnya
Stafsus Menteri ATR/BPN Kunjungi Kapuas Hulu, Bahas Reforma Agraria dan Tanah Ulayat
Jumat, 15 Agustus 2025
Artikel Sebelumnya
Bupati Ketapang Dukung Pengembangan Pelabuhan Kendawangan, Minta Kajian Teknis yang Matang
Jumat, 15 Agustus 2025

Berita terkait