Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 21 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com – Semangat baru kini tumbuh di Desa Pelapis, Kepulauan Karimata, Kayong Utara, setelah PT Dharma Inti Bersama (DIB) menghadirkan program tanggung jawab sosial (CSR) yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Melalui program ini, DIB sebagai pengelola Kawasan Industri Pulau Penebang (KIPP), memperkenalkan inovasi teknologi penangkapan ikan, budidaya perikanan, hingga pelatihan pengolahan hasil laut untuk ibu rumah tangga.
Selama ini, nelayan Desa Pelapis hanya mengandalkan kelong dengan lampu permukaan air. Namun, untuk meningkatkan hasil tangkapan terutama di masa paceklik, DIB bersama akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkenalkan lampu celup bawah air. Uji coba bersama nelayan menunjukkan hasil tangkapan yang lebih banyak.
Tak hanya itu, tim juga memperkenalkan bubu lipat yang lebih praktis untuk menangkap rajungan, serta alat tangkap krendet dan gillnet.
“Awalnya memang penuh tantangan, karena nelayan sudah terbiasa dengan lampu kelong dan bubu kotak. Namun setelah tiga hari, mereka mulai terbuka. Saya optimistis teknologi ini bisa meningkatkan hasil tangkapan,” kata Didin Komarudin, akademisi IPB.
Selain inovasi alat tangkap, program CSR ini juga memperkenalkan budidaya ikan dengan sistem akuaponik yang menggabungkan kolam ikan dan penanaman sayur. “Ini bukan untuk mengganti tradisi melaut, tapi menambah sumber penghasilan. Jadi ada tambahan ekonomi keluarga,” tambah Didin.
[caption id="attachment_219535" align="aligncenter" width="700"]
Warga merakit bubu lipat pada pelatihan peningkatan teknologi penangkapan ikan bersama DIB dan akademisi IPB di Dusun Jaya. Selain bubu lipat yang praktis untuk menangkap rajungan, program ini juga memperkenalkan lampu celup bawah air untuk memaksimalkan penangkapan ikan dan cumi-cumi (Foto: DIB For KALBARONLINE.com)[/caption]
Syarif Ali Al-Haddad, nelayan dari Dusun Jaya, menyambut baik pelatihan akuaponik.
“Sayur cukup sulit didapat di Pelapis karena harus dipasok dari luar. Kalau akuaponik ini bisa diterapkan, tentu sangat membantu. Saya berharap pembinaan ini terus berlanjut sampai warga yakin dan bisa menjadikannya penunjang ekonomi keluarga,” ujarnya.
Bukan hanya nelayan, ibu rumah tangga Desa Pelapis juga mendapat manfaat lewat pelatihan mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tambah, seperti bakso ikan, nugget, kerupuk, hingga roti.
Yessi, warga Dusun Kelawar, mengaku senang mendapat ilmu baru.
“Biasanya kami hanya masak ikan sederhana. Tadi coba bikin bakso dan nugget, lumayan berhasil. Harapannya bisa produksi lebih banyak asal ada pembeli, supaya usaha ini jalan terus,” ungkapnya.
DIB pun memastikan akan membantu menyerap produk olahan warga agar ibu-ibu tidak kesulitan mencari pasar.
External Relation Manager DIB, Seno Ario Wibowo, menegaskan bahwa program CSR ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Selain memfasilitasi pelatihan dan memberi bantuan peralatan, DIB juga menambah tenaga lapangan yang setiap hari mendampingi warga.
“Kami ingin masyarakat Desa Pelapis tumbuh bersama dengan hadirnya KIPP. Pendidikan, keterampilan, hingga peningkatan ekonomi keluarga adalah fokus kami. Harapannya, masyarakat semakin sejahtera,” pungkasnya. (*)
KALBARONLINE.com – Semangat baru kini tumbuh di Desa Pelapis, Kepulauan Karimata, Kayong Utara, setelah PT Dharma Inti Bersama (DIB) menghadirkan program tanggung jawab sosial (CSR) yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Melalui program ini, DIB sebagai pengelola Kawasan Industri Pulau Penebang (KIPP), memperkenalkan inovasi teknologi penangkapan ikan, budidaya perikanan, hingga pelatihan pengolahan hasil laut untuk ibu rumah tangga.
Selama ini, nelayan Desa Pelapis hanya mengandalkan kelong dengan lampu permukaan air. Namun, untuk meningkatkan hasil tangkapan terutama di masa paceklik, DIB bersama akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkenalkan lampu celup bawah air. Uji coba bersama nelayan menunjukkan hasil tangkapan yang lebih banyak.
Tak hanya itu, tim juga memperkenalkan bubu lipat yang lebih praktis untuk menangkap rajungan, serta alat tangkap krendet dan gillnet.
“Awalnya memang penuh tantangan, karena nelayan sudah terbiasa dengan lampu kelong dan bubu kotak. Namun setelah tiga hari, mereka mulai terbuka. Saya optimistis teknologi ini bisa meningkatkan hasil tangkapan,” kata Didin Komarudin, akademisi IPB.
Selain inovasi alat tangkap, program CSR ini juga memperkenalkan budidaya ikan dengan sistem akuaponik yang menggabungkan kolam ikan dan penanaman sayur. “Ini bukan untuk mengganti tradisi melaut, tapi menambah sumber penghasilan. Jadi ada tambahan ekonomi keluarga,” tambah Didin.
[caption id="attachment_219535" align="aligncenter" width="700"]
Warga merakit bubu lipat pada pelatihan peningkatan teknologi penangkapan ikan bersama DIB dan akademisi IPB di Dusun Jaya. Selain bubu lipat yang praktis untuk menangkap rajungan, program ini juga memperkenalkan lampu celup bawah air untuk memaksimalkan penangkapan ikan dan cumi-cumi (Foto: DIB For KALBARONLINE.com)[/caption]
Syarif Ali Al-Haddad, nelayan dari Dusun Jaya, menyambut baik pelatihan akuaponik.
“Sayur cukup sulit didapat di Pelapis karena harus dipasok dari luar. Kalau akuaponik ini bisa diterapkan, tentu sangat membantu. Saya berharap pembinaan ini terus berlanjut sampai warga yakin dan bisa menjadikannya penunjang ekonomi keluarga,” ujarnya.
Bukan hanya nelayan, ibu rumah tangga Desa Pelapis juga mendapat manfaat lewat pelatihan mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tambah, seperti bakso ikan, nugget, kerupuk, hingga roti.
Yessi, warga Dusun Kelawar, mengaku senang mendapat ilmu baru.
“Biasanya kami hanya masak ikan sederhana. Tadi coba bikin bakso dan nugget, lumayan berhasil. Harapannya bisa produksi lebih banyak asal ada pembeli, supaya usaha ini jalan terus,” ungkapnya.
DIB pun memastikan akan membantu menyerap produk olahan warga agar ibu-ibu tidak kesulitan mencari pasar.
External Relation Manager DIB, Seno Ario Wibowo, menegaskan bahwa program CSR ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Selain memfasilitasi pelatihan dan memberi bantuan peralatan, DIB juga menambah tenaga lapangan yang setiap hari mendampingi warga.
“Kami ingin masyarakat Desa Pelapis tumbuh bersama dengan hadirnya KIPP. Pendidikan, keterampilan, hingga peningkatan ekonomi keluarga adalah fokus kami. Harapannya, masyarakat semakin sejahtera,” pungkasnya. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini