Kayong Utara    

DIB Hadirkan Semangat Baru bagi Nelayan dan Ibu Rumah Tangga Desa Pelapis

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Kamis, 21 Agustus 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Semangat baru kini tumbuh di Desa Pelapis, Kepulauan Karimata, Kayong Utara, setelah PT Dharma Inti Bersama (DIB) menghadirkan program tanggung jawab sosial (CSR) yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Melalui program ini, DIB sebagai pengelola Kawasan Industri Pulau Penebang (KIPP), memperkenalkan inovasi teknologi penangkapan ikan, budidaya perikanan, hingga pelatihan pengolahan hasil laut untuk ibu rumah tangga.

Selama ini, nelayan Desa Pelapis hanya mengandalkan kelong dengan lampu permukaan air. Namun, untuk meningkatkan hasil tangkapan terutama di masa paceklik, DIB bersama akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkenalkan lampu celup bawah air. Uji coba bersama nelayan menunjukkan hasil tangkapan yang lebih banyak.

Tak hanya itu, tim juga memperkenalkan bubu lipat yang lebih praktis untuk menangkap rajungan, serta alat tangkap krendet dan gillnet.

“Awalnya memang penuh tantangan, karena nelayan sudah terbiasa dengan lampu kelong dan bubu kotak. Namun setelah tiga hari, mereka mulai terbuka. Saya optimistis teknologi ini bisa meningkatkan hasil tangkapan,” kata Didin Komarudin, akademisi IPB.

Selain inovasi alat tangkap, program CSR ini juga memperkenalkan budidaya ikan dengan sistem akuaponik yang menggabungkan kolam ikan dan penanaman sayur. “Ini bukan untuk mengganti tradisi melaut, tapi menambah sumber penghasilan. Jadi ada tambahan ekonomi keluarga,” tambah Didin.

[caption id="attachment_219535" align="aligncenter" width="700"]CSR DIB Desa Pelapis, Kawasan Industri Pulau Penebang, nelayan Kayong Utara, teknologi lampu celup bawah air, budidaya akuaponik Desa Pelapis, olahan ikan ibu rumah tangga, PT Dharma Inti Bersama, KIPP Kalbar Warga merakit bubu lipat pada pelatihan peningkatan teknologi penangkapan ikan bersama DIB dan akademisi IPB di Dusun Jaya. Selain bubu lipat yang praktis untuk menangkap rajungan, program ini juga memperkenalkan lampu celup bawah air untuk memaksimalkan penangkapan ikan dan cumi-cumi (Foto: DIB For KALBARONLINE.com)[/caption]

Syarif Ali Al-Haddad, nelayan dari Dusun Jaya, menyambut baik pelatihan akuaponik.

“Sayur cukup sulit didapat di Pelapis karena harus dipasok dari luar. Kalau akuaponik ini bisa diterapkan, tentu sangat membantu. Saya berharap pembinaan ini terus berlanjut sampai warga yakin dan bisa menjadikannya penunjang ekonomi keluarga,” ujarnya.

Bukan hanya nelayan, ibu rumah tangga Desa Pelapis juga mendapat manfaat lewat pelatihan mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tambah, seperti bakso ikan, nugget, kerupuk, hingga roti.

Yessi, warga Dusun Kelawar, mengaku senang mendapat ilmu baru.

“Biasanya kami hanya masak ikan sederhana. Tadi coba bikin bakso dan nugget, lumayan berhasil. Harapannya bisa produksi lebih banyak asal ada pembeli, supaya usaha ini jalan terus,” ungkapnya.

DIB pun memastikan akan membantu menyerap produk olahan warga agar ibu-ibu tidak kesulitan mencari pasar.

External Relation Manager DIB, Seno Ario Wibowo, menegaskan bahwa program CSR ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Selain memfasilitasi pelatihan dan memberi bantuan peralatan, DIB juga menambah tenaga lapangan yang setiap hari mendampingi warga.

“Kami ingin masyarakat Desa Pelapis tumbuh bersama dengan hadirnya KIPP. Pendidikan, keterampilan, hingga peningkatan ekonomi keluarga adalah fokus kami. Harapannya, masyarakat semakin sejahtera,” pungkasnya. (*)

Artikel Selanjutnya
PT Alao Kuning Dukung Meriahnya HUT ke-80 RI di Sajingan Besar
Kamis, 21 Agustus 2025
Artikel Sebelumnya
OTT KPK, Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel Diduga Memeras Perusahaan
Kamis, 21 Agustus 2025

Berita terkait