Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 07 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Dua orang warga, ibu dan anak, di Desa Sunsong, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, dilaporkan meninggal dunia setelah mengkonsumsi jamur hutan yang diduga beracun.
Kapolres Sekadau, AKBP Donny Molino Manoppo melalui Kapolsek Sekadau Hulu, IPTU Agustam membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, ada dua korban meninggal dunia, masing-masing ibu dan anak, yakni FL (44 tahun) dan putrinya FA (2 tahun). Peristiwa ini berawal saat korban bersama keluarga mengkonsumsi jamur hutan yang mereka temukan,” jelasnya, Minggu (07/09/2025).
Selain korban meninggal, terdapat tiga orang lainnya yang juga mengalami gejala serupa namun selamat, yakni M (33 tahun), YT (1 tahun), dan SN (25 tahun). Korban selamat sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Sekadau.
IPTU Agustam menjelaskan, peristiwa bermula pada Kamis (04/09/2025) saat sejumlah warga pergi ke hutan untuk mencari jamur jenis kesi atau keluntan. Jamur tersebut kemudian dimasak dan dimakan bersama, disertai minuman jenis tuak. Tidak lama setelah dikonsumsi, para korban mengalami muntah-muntah dan pusing hingga akhirnya dilarikan ke fasilitas kesehatan.
“Anak dari FL, yakni FA, meninggal dunia lebih dulu saat perjalanan ke klinik. Sedangkan FL sempat memilih berobat mandiri di rumah, namun kondisinya memburuk dan akhirnya meninggal pada Jumat (05/09/2025) malam,” terangnya.
Kedua korban dimakamkan bersama di pemakaman Katolik Desa Sunsong pada Sabtu (06/09/2025). Pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.
Terkait barang bukti, IPTU Agustam menuturkan, bahwa sisa jamur yang dikonsumsi sudah dibuang oleh warga setelah kejadian, sehingga tidak ada yang berhasil diamankan. Kepolisian akan berkoordinasi untuk mengambil sampel jamur di sekitar lokasi hutan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Ia menambahkan, pihaknya melalui unit reskrim bersama bhabinkamtibmas telah turun langsung menyampaikan belasungkawa dan memastikan kondisi korban selamat.
“Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi tumbuhan atau jamur yang belum dipastikan aman. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan,” pungkasnya. (Jau)
KALBARONLINE.com - Dua orang warga, ibu dan anak, di Desa Sunsong, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, dilaporkan meninggal dunia setelah mengkonsumsi jamur hutan yang diduga beracun.
Kapolres Sekadau, AKBP Donny Molino Manoppo melalui Kapolsek Sekadau Hulu, IPTU Agustam membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, ada dua korban meninggal dunia, masing-masing ibu dan anak, yakni FL (44 tahun) dan putrinya FA (2 tahun). Peristiwa ini berawal saat korban bersama keluarga mengkonsumsi jamur hutan yang mereka temukan,” jelasnya, Minggu (07/09/2025).
Selain korban meninggal, terdapat tiga orang lainnya yang juga mengalami gejala serupa namun selamat, yakni M (33 tahun), YT (1 tahun), dan SN (25 tahun). Korban selamat sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Sekadau.
IPTU Agustam menjelaskan, peristiwa bermula pada Kamis (04/09/2025) saat sejumlah warga pergi ke hutan untuk mencari jamur jenis kesi atau keluntan. Jamur tersebut kemudian dimasak dan dimakan bersama, disertai minuman jenis tuak. Tidak lama setelah dikonsumsi, para korban mengalami muntah-muntah dan pusing hingga akhirnya dilarikan ke fasilitas kesehatan.
“Anak dari FL, yakni FA, meninggal dunia lebih dulu saat perjalanan ke klinik. Sedangkan FL sempat memilih berobat mandiri di rumah, namun kondisinya memburuk dan akhirnya meninggal pada Jumat (05/09/2025) malam,” terangnya.
Kedua korban dimakamkan bersama di pemakaman Katolik Desa Sunsong pada Sabtu (06/09/2025). Pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.
Terkait barang bukti, IPTU Agustam menuturkan, bahwa sisa jamur yang dikonsumsi sudah dibuang oleh warga setelah kejadian, sehingga tidak ada yang berhasil diamankan. Kepolisian akan berkoordinasi untuk mengambil sampel jamur di sekitar lokasi hutan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Ia menambahkan, pihaknya melalui unit reskrim bersama bhabinkamtibmas telah turun langsung menyampaikan belasungkawa dan memastikan kondisi korban selamat.
“Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi tumbuhan atau jamur yang belum dipastikan aman. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini