Kayong Utara    

GSMS Kayong Utara Libatkan Seniman Lokal, Jawab Kekurangan Guru Seni di Sekolah

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Rabu, 17 Desember 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar


KALBARONLINE.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara resmi meluncurkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) sebagai solusi atas keterbatasan guru seni dan budaya di sekolah. Program ini sekaligus menjadi upaya memperkuat karakter siswa melalui pendekatan seni dan budaya lokal.

Kegiatan GSMS digelar di Pendopo Bupati Kayong Utara, Sukadana, Selasa (16/12/2025), dan diharapkan menjadi ruang kolaboratif bagi sekolah dalam mengintegrasikan nilai-nilai seni ke dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Jumadi Gading, menyampaikan bahwa GSMS lahir sebagai jawaban atas realitas di lapangan, di mana tidak semua sekolah memiliki tenaga pengajar seni dan budaya.

“Tidak semua sekolah di Kayong Utara memiliki guru seni dan budaya. Melalui kebijakan ini, seniman yang berada di sekitar sekolah dapat dilibatkan langsung untuk mengajar anak-anak kita,” ujarnya.

Melalui program GSMS Kayong Utara, sebanyak 10 seniman lokal akan terlibat aktif mengajar di 10 sekolah tingkat SMP dan SMA, dengan total peserta didik mencapai 50 siswa. Para siswa akan mendapatkan pembelajaran lintas bidang seni, mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, seni media baru, hingga seni sastra.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara, Erwin Sudrajat, yang secara resmi membuka kegiatan tersebut, menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air di tengah tantangan zaman.

“Di tengah derasnya arus media sosial, seni diharapkan menjadi benteng bagi generasi muda agar tetap menjaga nilai persatuan dan kebersamaan,” tegas Erwin.

Ia menambahkan, program Gerakan Seniman Masuk Sekolah merupakan bentuk nyata komitmen Dinas Pendidikan Kayong Utara dalam perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan di Bumi Bertuah.

Dengan melibatkan seniman lokal, GSMS tidak hanya memperkuat pendidikan karakter, tetapi juga membuka ruang pelestarian seni daerah agar tetap hidup dan relevan di kalangan generasi muda. (Sans)

Artikel Selanjutnya
Rakor DPMPTSP Pontianak Cari Solusi Kendala OSS-RBA Usai Penerapan PP 28/2025
Rabu, 10 Desember 2025
Artikel Sebelumnya
Babinsa Koramil Bunut Hilir dan Polsek Boyan Tanjung Tertibkan Knalpot Brong di Boyan Tanjung
Rabu, 10 Desember 2025

Berita terkait