KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang Drs Askiman, MM bersama Sekretaris Daerah, Dra Yospeha Hasnah, M.Si dan Wakil Ketua DPRD Sintang, Terri Ibrahim menghadiri pembukaan workshop Kabupaten Layak Anak (KLA) dan launching Koalisi Organisasi Peduli Anak Sintang (KOPAS) di Balai Praja Kompleks Kantor Bupati Sintang, belum lama ini.
Wabup dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi positif terhadap kegiatan workshop dan launching koalisi ini.
“Melalui even seperti ini, kita akan semakin memperkuat komitmen dan kerja sama kita untuk menjaga, melindungi dan mengembangkan anak-anak kita di masa mendatang,” ungkap Askiman.
“Anak-anak adalah warisan untuk masa depan, sehingga penting untuk melindungi mereka. Peran kita semua penting untuk terlibat aktif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada anak-anak kita,” papar Askiman.
Pemerintah, lanjut Askiman, akan memberikan dukungan yang maksimal. Kegiatan ini dapat berkembang bertumbuh sehingga Sintang menjadi Kabupaten Layak Anak.
Dirinya juga berharap semua kegiatan dalam program kerja ini supaya dapat dilaksanakan sampai ke wilayah perbatasan tidak hanya ada di kota saja.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk sangat memperhatikan anak-anak.
“Jagalah anak kita dari segala sisi baik dari kehidupannya, pendidikan, kesehatan, itu langkah untuk kita memastikan anak memiliki masa depan yang cerah,” tutup Askiman.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sintang, Terri Ibrahim menyambut baik program ini.
“Karena kita tahu anak mengalami banyak macam kondisi. Kita melihat bahwa orang tua seperti kewalahan untuk melindungi anak dari hal negatif, hal buruk di tempat lain bisa saja terjadi di daerah kita. Misalnya pada kasus narkoba,” paparnya.
Untuk itu, Terri menghimbau kepada semua masyarakat untuk mendidik anak-anak sesuai dengan kondisi yang ada.
“Kita tekankan agama dengan baik kepada anak-anak supaya hidup dalam keluarga lebih penting daripada menghabiskan hidup diluar,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Sri Prihartini, LW., SH.,MH mengungkapkan bahwa hak-hak haruslah dipenuhi oleh semua pihak.
“Anak-anak saat ini tidak hanya sebagai korban tapi juga bisa menjadi pelaku. Kekerasan terhadap anak sangat riskan di Indonesia,” papar Sri.
“Banyak hal bisa kita lakukan untuk melindungi anak, misalnya dengan membuat komitmen, kebijakan dan edukasi. Salah satu hal yang penting, kita harus melihat mengapa kekerasan terhadap anak di lingkungan kita,” tambahnya.
“Pihak-pihak yang berperan penting dalam mewujudkan kota atau Kabupaten Layak Anak mulai dari anak itu sendiri lalu didalam keluarga, sekolah, masyarakat melalui koalisi, dimensi wilayah mulai dari tingkat desa hingga ke Kabupaten yang kita buat untuk layak anak,” ungkap Sri.
Di masyarakat ada juga muncul kondisi pemenuhan hak anak yang ‘kebablasan’ oleh orang tua. Menurut Sri hal ini karena orang tua belum memahami bagaimana menangai anak atau pengasuhan yang baik.
“Pemerintah akan membuat puspaga, pusat pembelajaran keluarga. Disana kita akan mendidik tidak hanya anak tapi juga orang tua untuk mengetahui dan mengimplementasi pemenuhan hak-hak anak, sebagaimana yang diamanatkan dalam konvesi anak dunia,” tutupnya.
General Manager Wahana Visi Zonal Kalimantan Barat, Portunatas B Tamba menyampaikan bahwa Wahana Visi sebagai organisasi sosial masyarakat yang berfokus pada anak secara aktif menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan Kota/Kabupaten Layak Anak di Indonesia.
“Sampai saat ini pemerintah sangat mendukung program-program kita yang ada,” kata Tamba.
”Saat ini Wahan Visi yang ada di Kalbar, telah bekerjasama dan berada di Kota Pontianak, Kota Singkawang, Landak, Sintang, Melawi, Sekadau, Kubu Raya dan Sambas,” ungkapnya.
Predikat Kabupaten Layak Anak untuk Kabupaten Sintang pada tahun 2012, lanjutnya, sudah mencapai tingkat Pratama.
Koalisi Organisasi Peduli Anak Sintang terdiri dari Nasyatul Aisyah, Wanita Kristen, Fatayat NU, Wanita Khatolik Republik Indonesia, Pusat Pengembangan Anak, Badan Kontak Majelis Taklim, Lembaga Perlidungan Perempuan dan Anak Ihsan, Forum kerukunan Umat Beragama, Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana, Perwakilan Desa-desa, yakni: Desa Pelaik, Desa Kerapa Sepan, Desa Temiang Kapuas, Desa Sinar Harapan, Desa Tanjung Perada, Desa Kenyauk, Desa Nanga tempunak, Desa Paoh Desa, Desa Nyangkom dan Desa Nanga Tikan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, sejumlah perwakilan desa-desa dan organisasi peduli anak yang ada di Kabupaten Sintang dan Melawi serta beberapa Kepala SKPD Kabupaten Sintang. (Humas/ Leo)
Comment