Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 27 Maret 2017 |
KalbarOnline, Pontianak – Terkait permasalahan kekurangan guru, Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Barat, Samion mengatakan bahwa hal tersebut tidak hanya terjadi di Kota Singkawang, tetapi juga terjadi di beberapa daerah di Kalbar. Terlebih adanya moratorium PNS termasuk tenaga pendidik di Indonesia.
“Tidak bisa dipungkiri, bahwa di Kalimantan Barat ini mengalami kekurangan guru yang cukup besar. Termasuk di Kota Singkawang ini,” ujar Samion, seperti yang dikutip dari laman pontianak.tribunnews.com.
Menurutnya satu diantara cara untuk mengatasi hal tersebut melalui perekrutan guru kontrak. Dimana saat ini kota Singkawang melalui Dinas terkait telah mengupayakan hal tersebut.
“Karena itu kita dorong teman-teman di Kabupaten/Kota terutama pada pemerintahnya yaitu Bupati/Wali Kota bagaimana cara mengatasi kekurangan guru tersebut. Salah satunya tentu dengan guru kontrak,” tuturnya.
Jika hal ini tidak segera diatasi ia menilai Kalbar akan terus bermasalah dengan kurangnya tenaga pendidik. Tentu hal ini menurutnya akan sangat mengganggu perkembangan pendidikan di Kalbar.
“Kalimantan Barat pertama yang sangat mendesak adalah kekurangan tenaga guru. Jika perekrutan guru kontrak tidak segera dilakukan, maka selamanya Kalbar akan selalu mengalami kekurangan guru,” tandasnya. (Fai/Lei)
KalbarOnline, Pontianak – Terkait permasalahan kekurangan guru, Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Barat, Samion mengatakan bahwa hal tersebut tidak hanya terjadi di Kota Singkawang, tetapi juga terjadi di beberapa daerah di Kalbar. Terlebih adanya moratorium PNS termasuk tenaga pendidik di Indonesia.
“Tidak bisa dipungkiri, bahwa di Kalimantan Barat ini mengalami kekurangan guru yang cukup besar. Termasuk di Kota Singkawang ini,” ujar Samion, seperti yang dikutip dari laman pontianak.tribunnews.com.
Menurutnya satu diantara cara untuk mengatasi hal tersebut melalui perekrutan guru kontrak. Dimana saat ini kota Singkawang melalui Dinas terkait telah mengupayakan hal tersebut.
“Karena itu kita dorong teman-teman di Kabupaten/Kota terutama pada pemerintahnya yaitu Bupati/Wali Kota bagaimana cara mengatasi kekurangan guru tersebut. Salah satunya tentu dengan guru kontrak,” tuturnya.
Jika hal ini tidak segera diatasi ia menilai Kalbar akan terus bermasalah dengan kurangnya tenaga pendidik. Tentu hal ini menurutnya akan sangat mengganggu perkembangan pendidikan di Kalbar.
“Kalimantan Barat pertama yang sangat mendesak adalah kekurangan tenaga guru. Jika perekrutan guru kontrak tidak segera dilakukan, maka selamanya Kalbar akan selalu mengalami kekurangan guru,” tandasnya. (Fai/Lei)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini