Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 17 September 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Nursaka seorang bocah SD berusia delapan tahun asal Indonesia
yang setiap harinya harus melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia demi menimba
ilmu di SD Negeri 03 Sontas, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau mendapatkan
undangan resmi dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji, di Pendopo Gubernur, Senin
(17/9/2018).
https://www.instagram.com/p/Bn1GL2AA5IM/?utm_source=ig_web_copy_link
Nursaka hadir bersama ayahnya, Darsono, pihak Kantor
Imigrasi Klas II Entikong serta Kepala Sekolah SDN 3 Sontas.
Nursaka yang berkewarganegaraan asli Indonesia yang
bertempat tinggal di Tebedu Malaysia, sebelumnya sempat viral karena unggahan
video yang diupload oleh pihak Kantor Imigrasi Klas II Entikong di sosial
media. Meski tinggal di Malaysia lantaran tak memiliki rumah di Indonesia namun
Nursaka yang saat ini duduk di bangku kelas tiga, lebih memilih bersekolah di
Indonesia, meski setiap hari harus melintasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
Entikong dengan menunjukkan dokumen lengkap.
Senyum riang seperti mendandani wajah Nursaka setibanya di
istana rakyat Kalbar dan disambut langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
Seperti biasa, Midji yang dikenal jago berkelakar
melontarkan pertanyaan pertamanya ketika bertemu Nursaka.
“Kamu udah sunat belom,” ujarnya disambut tawa seisi ruang
tamu Pendopo Gubernur Kalbar.
Dalam momen penuh kekeluargaan itu, Sutarmidji bertanya banyak mengenai kondisi yang dijalani Nursaka sesekali berkelakar. Midji pun sempat menyuruh Nursaka berfoto dengan latar belakang deretan foto sejumlah Gubernur Kalbar terdahulu dan mendoakan agar Nursaka suatu saat kelak menjadi Gubernur.
Nursaka juga diminta Sutarmidji untuk bernyanyi, tak ayal
Nursaka pun lantas mengambil alih fokus kamera awak media.
Adalah Satu Nusa Satu Bangsa yang dinyanyikan oleh Nursaka. Usai
menyanyi, Nursaka pun lantas mendapat apresiasi dari Sutarmidji lantaran pelafalan
syair lagu yang dinyanyikan Nursaka sangat baik.
“Kebanyakan orang menyebut Indonesia itu ‘endonesia’ tapi
Saka sudah benar melafalkannya yakni Indonesia,” ujar Sutarmidji.
Sebagai Gubernur, Sutarmidji sangat mengapresiasi orang tua
Nursaka.
“Nursaka ini sementara tinggal bersama orang tuanya di
Tebedu, Malaysia. Tapi kita apresiasi orang tuanya tetap menyekolahkan dia
(Nursaka) di Indonesia. Ini salah satu contoh bagi kita semua untuk mencintai
NKRI. Kita boleh berada dimanapun, tetapi negara kita adalah Indonesia.
Sebagaimana yang dicontohkan Nursaka, dia tiap hari sekolahnya bolak-balik
Tebedu-Entikong dan itu kata dia karena dia mencintai Indonesia,” tuturnya.
Sutarmidji juga berkomitmen melalui Pemerintah Provinsi
Kalbar akan mencarikan orang tua asuh bagi Nursaka tetapi atas restu orang
tuanya.
“Insya Allah, kalau nanti dia (Nursaka) kelas empat, kalau
orang tuanya mau melepas, kita akan carikan orang tua asuh bagi Nursaka tapi
yang betul-betul memperlakukan dia sebagai anak dan ada jaminan kelangsungan
pendidikannya. Tapi kita akan kawal pendidikan Nursaka ini agar jangan sampai
putus,” tukasnya.
Midji juga tak menampik bahwa di perbatasan Kalbar ini
banyak anak-anak yang seperti Nursaka.
“Pasti banyak. Kebetulan Nursaka ini istimewanya-kan karena
dia tiap hari lakukan perjalanan luar negeri untuk sekolah. Bahkan tadi ada
yang guyon, jam terbang Nursaka ke luar negeri mengalahkan Syahrini. Dari awal
sudah saya katakan, kami (Midji-Norsan) fokus pada pendidikan guna peningkatan
SDM dan kita sedang cari model bagaimana proses belajar mengajar sebanyak
mungkin anak usia sekolah bersekolah kalau perlu tak ada yang tak sekolah. Cuma
modelnya bagaimana yang efektif kita sedang cari tapi yang konvensional tetap terus
ditingkatkan,” imbuhnya.
“Pesatnya era digitalisasi sekarang ini, media sosial juga bisa
jadi media pembelajaran asal jaringan internet kuat, nanti akan kita lakukan. Tidak
perlu ada ruang kelas cukup di rumah-rumah masyarakat pun bisa belajar nanti
kita fasilitasi infokus dan laptop untuk guru mengajar dengan mengambil materi
dari internet,” sambungnya.
Pasalnya, kata dia, salah satu faktor rendahnya IPM adalah
pendidikan. Terlebih lagi saat ini Kalbar juga memiliki keterbatasan akan
tenaga pengajar.
“Salah satunya iya. Tapi gurunya tadi saat dialog, menurut
saya bagus ada 15 orang guru. Bahkan menurut saya itu lebih, karena belajar
mengajar di tingkat SD kan tidak lama. Jadi kalau dari sisi guru tidak ada masalah,”
tandasnya.
Sementara Nursaka saat ditanya awak media mengaku senang
bertemu dengan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
“Senang, terima kasih Pak Gubernur,” ucapnya.
Saat ditanyai mau minta apa dengan Gubernur, Nursaka lantas
terdiam lalu ditimpal Midji ‘mau disunat’,” disambut tawa awak media.
Awak media juga menanyakan cita-cita Nursaka. “Mau jadi dokter, nanti kalau gigi orang sakit Saka yang cabutin,” ujarnya.
Diakhir kesempatan, Sutarmidji lantas mengajak Nursaka menggitari ruang kerjanya bahkan tak segan dirinya menyuruh Nursaka untuk duduk di Kursi Gubernur. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Nursaka seorang bocah SD berusia delapan tahun asal Indonesia
yang setiap harinya harus melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia demi menimba
ilmu di SD Negeri 03 Sontas, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau mendapatkan
undangan resmi dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji, di Pendopo Gubernur, Senin
(17/9/2018).
https://www.instagram.com/p/Bn1GL2AA5IM/?utm_source=ig_web_copy_link
Nursaka hadir bersama ayahnya, Darsono, pihak Kantor
Imigrasi Klas II Entikong serta Kepala Sekolah SDN 3 Sontas.
Nursaka yang berkewarganegaraan asli Indonesia yang
bertempat tinggal di Tebedu Malaysia, sebelumnya sempat viral karena unggahan
video yang diupload oleh pihak Kantor Imigrasi Klas II Entikong di sosial
media. Meski tinggal di Malaysia lantaran tak memiliki rumah di Indonesia namun
Nursaka yang saat ini duduk di bangku kelas tiga, lebih memilih bersekolah di
Indonesia, meski setiap hari harus melintasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
Entikong dengan menunjukkan dokumen lengkap.
Senyum riang seperti mendandani wajah Nursaka setibanya di
istana rakyat Kalbar dan disambut langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
Seperti biasa, Midji yang dikenal jago berkelakar
melontarkan pertanyaan pertamanya ketika bertemu Nursaka.
“Kamu udah sunat belom,” ujarnya disambut tawa seisi ruang
tamu Pendopo Gubernur Kalbar.
Dalam momen penuh kekeluargaan itu, Sutarmidji bertanya banyak mengenai kondisi yang dijalani Nursaka sesekali berkelakar. Midji pun sempat menyuruh Nursaka berfoto dengan latar belakang deretan foto sejumlah Gubernur Kalbar terdahulu dan mendoakan agar Nursaka suatu saat kelak menjadi Gubernur.
Nursaka juga diminta Sutarmidji untuk bernyanyi, tak ayal
Nursaka pun lantas mengambil alih fokus kamera awak media.
Adalah Satu Nusa Satu Bangsa yang dinyanyikan oleh Nursaka. Usai
menyanyi, Nursaka pun lantas mendapat apresiasi dari Sutarmidji lantaran pelafalan
syair lagu yang dinyanyikan Nursaka sangat baik.
“Kebanyakan orang menyebut Indonesia itu ‘endonesia’ tapi
Saka sudah benar melafalkannya yakni Indonesia,” ujar Sutarmidji.
Sebagai Gubernur, Sutarmidji sangat mengapresiasi orang tua
Nursaka.
“Nursaka ini sementara tinggal bersama orang tuanya di
Tebedu, Malaysia. Tapi kita apresiasi orang tuanya tetap menyekolahkan dia
(Nursaka) di Indonesia. Ini salah satu contoh bagi kita semua untuk mencintai
NKRI. Kita boleh berada dimanapun, tetapi negara kita adalah Indonesia.
Sebagaimana yang dicontohkan Nursaka, dia tiap hari sekolahnya bolak-balik
Tebedu-Entikong dan itu kata dia karena dia mencintai Indonesia,” tuturnya.
Sutarmidji juga berkomitmen melalui Pemerintah Provinsi
Kalbar akan mencarikan orang tua asuh bagi Nursaka tetapi atas restu orang
tuanya.
“Insya Allah, kalau nanti dia (Nursaka) kelas empat, kalau
orang tuanya mau melepas, kita akan carikan orang tua asuh bagi Nursaka tapi
yang betul-betul memperlakukan dia sebagai anak dan ada jaminan kelangsungan
pendidikannya. Tapi kita akan kawal pendidikan Nursaka ini agar jangan sampai
putus,” tukasnya.
Midji juga tak menampik bahwa di perbatasan Kalbar ini
banyak anak-anak yang seperti Nursaka.
“Pasti banyak. Kebetulan Nursaka ini istimewanya-kan karena
dia tiap hari lakukan perjalanan luar negeri untuk sekolah. Bahkan tadi ada
yang guyon, jam terbang Nursaka ke luar negeri mengalahkan Syahrini. Dari awal
sudah saya katakan, kami (Midji-Norsan) fokus pada pendidikan guna peningkatan
SDM dan kita sedang cari model bagaimana proses belajar mengajar sebanyak
mungkin anak usia sekolah bersekolah kalau perlu tak ada yang tak sekolah. Cuma
modelnya bagaimana yang efektif kita sedang cari tapi yang konvensional tetap terus
ditingkatkan,” imbuhnya.
“Pesatnya era digitalisasi sekarang ini, media sosial juga bisa
jadi media pembelajaran asal jaringan internet kuat, nanti akan kita lakukan. Tidak
perlu ada ruang kelas cukup di rumah-rumah masyarakat pun bisa belajar nanti
kita fasilitasi infokus dan laptop untuk guru mengajar dengan mengambil materi
dari internet,” sambungnya.
Pasalnya, kata dia, salah satu faktor rendahnya IPM adalah
pendidikan. Terlebih lagi saat ini Kalbar juga memiliki keterbatasan akan
tenaga pengajar.
“Salah satunya iya. Tapi gurunya tadi saat dialog, menurut
saya bagus ada 15 orang guru. Bahkan menurut saya itu lebih, karena belajar
mengajar di tingkat SD kan tidak lama. Jadi kalau dari sisi guru tidak ada masalah,”
tandasnya.
Sementara Nursaka saat ditanya awak media mengaku senang
bertemu dengan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
“Senang, terima kasih Pak Gubernur,” ucapnya.
Saat ditanyai mau minta apa dengan Gubernur, Nursaka lantas
terdiam lalu ditimpal Midji ‘mau disunat’,” disambut tawa awak media.
Awak media juga menanyakan cita-cita Nursaka. “Mau jadi dokter, nanti kalau gigi orang sakit Saka yang cabutin,” ujarnya.
Diakhir kesempatan, Sutarmidji lantas mengajak Nursaka menggitari ruang kerjanya bahkan tak segan dirinya menyuruh Nursaka untuk duduk di Kursi Gubernur. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini