Pontianak    

Cerita Bocah Pelintas Batas Malaysia-RI Nursaka Bertemu Gubernur Sutarmidji

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 17 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Nursaka seorang bocah SD berusia delapan tahun asal Indonesia

yang setiap harinya harus melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia demi menimba

ilmu di SD Negeri 03 Sontas, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau mendapatkan

undangan resmi dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji, di Pendopo Gubernur, Senin

(17/9/2018).

https://www.instagram.com/p/Bn1GL2AA5IM/?utm_source=ig_web_copy_link

Nursaka hadir bersama ayahnya, Darsono, pihak Kantor

Imigrasi Klas II Entikong serta Kepala Sekolah SDN 3 Sontas.

Nursaka yang berkewarganegaraan asli Indonesia yang

bertempat tinggal di Tebedu Malaysia, sebelumnya sempat viral karena unggahan

video yang diupload oleh pihak Kantor Imigrasi Klas II Entikong di sosial

media. Meski tinggal di Malaysia lantaran tak memiliki rumah di Indonesia namun

Nursaka yang saat ini duduk di bangku kelas tiga, lebih memilih bersekolah di

Indonesia, meski setiap hari harus melintasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN)

Entikong dengan menunjukkan dokumen lengkap.

Senyum riang seperti mendandani wajah Nursaka setibanya di

istana rakyat Kalbar dan disambut langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

Seperti biasa, Midji yang dikenal jago berkelakar

melontarkan pertanyaan pertamanya ketika bertemu Nursaka.

“Kamu udah sunat belom,” ujarnya disambut tawa seisi ruang

tamu Pendopo Gubernur Kalbar.

Dalam momen penuh kekeluargaan itu, Sutarmidji bertanya banyak mengenai kondisi yang dijalani Nursaka sesekali berkelakar. Midji pun sempat menyuruh Nursaka berfoto dengan latar belakang deretan foto sejumlah Gubernur Kalbar terdahulu dan mendoakan agar Nursaka suatu saat kelak menjadi Gubernur.

Nursaka juga diminta Sutarmidji untuk bernyanyi, tak ayal

Nursaka pun lantas mengambil alih fokus kamera awak media.

Adalah Satu Nusa Satu Bangsa yang dinyanyikan oleh Nursaka. Usai

menyanyi, Nursaka pun lantas mendapat apresiasi dari Sutarmidji lantaran pelafalan

syair lagu yang dinyanyikan Nursaka sangat baik.

“Kebanyakan orang menyebut Indonesia itu ‘endonesia’ tapi

Saka sudah benar melafalkannya yakni Indonesia,” ujar Sutarmidji.

Sebagai Gubernur, Sutarmidji sangat mengapresiasi orang tua

Nursaka.

“Nursaka ini sementara tinggal bersama orang tuanya di

Tebedu, Malaysia. Tapi kita apresiasi orang tuanya tetap menyekolahkan dia

(Nursaka) di Indonesia. Ini salah satu contoh bagi kita semua untuk mencintai

NKRI. Kita boleh berada dimanapun, tetapi negara kita adalah Indonesia.

Sebagaimana yang dicontohkan Nursaka, dia tiap hari sekolahnya bolak-balik

Tebedu-Entikong dan itu kata dia karena dia mencintai Indonesia,” tuturnya.

Sutarmidji juga berkomitmen melalui Pemerintah Provinsi

Kalbar akan mencarikan orang tua asuh bagi Nursaka tetapi atas restu orang

tuanya.

“Insya Allah, kalau nanti dia (Nursaka) kelas empat, kalau

orang tuanya mau melepas, kita akan carikan orang tua asuh bagi Nursaka tapi

yang betul-betul memperlakukan dia sebagai anak dan ada jaminan kelangsungan

pendidikannya. Tapi kita akan kawal pendidikan Nursaka ini agar jangan sampai

putus,” tukasnya.

Midji juga tak menampik bahwa di perbatasan Kalbar ini

banyak anak-anak yang seperti Nursaka.

“Pasti banyak. Kebetulan Nursaka ini istimewanya-kan karena

dia tiap hari lakukan perjalanan luar negeri untuk sekolah. Bahkan tadi ada

yang guyon, jam terbang Nursaka ke luar negeri mengalahkan Syahrini. Dari awal

sudah saya katakan, kami (Midji-Norsan) fokus pada pendidikan guna peningkatan

SDM dan kita sedang cari model bagaimana proses belajar mengajar sebanyak

mungkin anak usia sekolah bersekolah kalau perlu tak ada yang tak sekolah. Cuma

modelnya bagaimana yang efektif kita sedang cari tapi yang konvensional tetap terus

ditingkatkan,” imbuhnya.

“Pesatnya era digitalisasi sekarang ini, media sosial juga bisa

jadi media pembelajaran asal jaringan internet kuat, nanti akan kita lakukan. Tidak

perlu ada ruang kelas cukup di rumah-rumah masyarakat pun bisa belajar nanti

kita fasilitasi infokus dan laptop untuk guru mengajar dengan mengambil materi

dari internet,” sambungnya.

Pasalnya, kata dia, salah satu faktor rendahnya IPM adalah

pendidikan. Terlebih lagi saat ini Kalbar juga memiliki keterbatasan akan

tenaga pengajar.

“Salah satunya iya. Tapi gurunya tadi saat dialog, menurut

saya bagus ada 15 orang guru. Bahkan menurut saya itu lebih, karena belajar

mengajar di tingkat SD kan tidak lama. Jadi kalau dari sisi guru tidak ada masalah,”

tandasnya.

Sementara Nursaka saat ditanya awak media mengaku senang

bertemu dengan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

“Senang, terima kasih Pak Gubernur,” ucapnya.

Saat ditanyai mau minta apa dengan Gubernur, Nursaka lantas

terdiam lalu ditimpal Midji ‘mau disunat’,” disambut tawa awak media.

Awak media juga menanyakan cita-cita Nursaka. “Mau jadi dokter, nanti kalau gigi orang sakit Saka yang cabutin,” ujarnya.

Diakhir kesempatan, Sutarmidji lantas mengajak Nursaka menggitari ruang kerjanya bahkan tak segan dirinya menyuruh Nursaka untuk duduk di Kursi Gubernur. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Hadiri Rakorwil IV DPW NasDem Kalbar, Sutarmidji Ucapkan Terima Kasih Karena Ini
Senin, 17 September 2018
Artikel Sebelumnya
Laka Beruntun di Bokak Sebumbun Sekadau, Berikut Kronologinya
Senin, 17 September 2018

Berita terkait