Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 06 Desember 2018 |
Workshop Solidaridad:
percepatan STD-B
KalbarOnline,
Sekadau – Solidaridad bekerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Sekadau melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan
(DKP3) menggelar workshop percepatan Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk budidaya
(STD-B) petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Sekadau yang berlangsung di aula
Kantor Bupati Sekadau, Kamis (6/12/18).
Workshop yang dihadiri sekaligus dibuka
oleh Kepala DKP3 Sekadau, Drs. Sande, M.Si ini turut dihadiri kelompok tani kepala
sawit Sekadau dan perwakilan CU Keling Kumang.
Dalam sambutannya, Sandae mengatakan bahwa masyarakat
Sekadau mengenal perkebunan sawit mulai dari tahun 1990an. Saat ini, kata dia, petani
sawit swadaya di Kabupaten Sekadau memiliki lahan kurang lebih 7000 hektare.
“Oleh karenanya, mari kita membenahi agar bagaimana
kebun swadaya tetap berkelanjutan dan tidak terjadi diskriminasi saat penjualan
TBS,” ujarnya.
Sande menegaskan bahwa petani sawit swadaya
atau mandiri perlu membuat STD-B. Selain itu, lanjutnya, KPK juga menghimbau
agar ada percepatan kepengurusan STD-B.
“Agar, apabila ada penurunan harga TBS,
harga sawit petani swadaya tidak anjlok,” ucapnya.
STD-B, ditegaskan, sangat perlu agar mempermudah
pemerintah untuk mengawasi kebun petani sawit swadaya. Selain itu juga, dengan
adanya STD-B bisa difasilitasi untuk bantuan pupuk bagi petani dan mempermudah
petani untuk menjalin kemitraan dengan pabrik kelapa sawit (PKS) yang ada.
“Yang paling penting tujuan
STD-B untuk menyelamatkan petani swadaya atau petani mandiri itu sendiri,”
tegasnya.
“Pada dasarnya STD-B ini merupakan syarat
bagi petani swadaya untuk mengikuti ISPO. Maka, bagi yang belum terdaftar tidak
bisa mengikuti ISPO untuk sawit berkelanjutan,” sambungnya.
Ia berharap dengan dikantonginya STD-B oleh
petani swadaya baik yang sudah bekerjasama dengan suatu PKS ataupun belum, tidak
lagi terjadi konflik dengan perusahaan.
“Jadi silahkan urus STD-B secepatnya,
gratis,” ucapnya.
Sande juga mengatakan dalam waktu dekat pihaknya
akan melakukan rapat dengan semua PKS yang ada di Kabupaten Sekadau.
“Kita minta supaya pihak perusahaan
membantu dalam pendataan petani swadaya,” pungkasnya.
Kegiatan juga diisi dengan tanya jawab
seputar pengurusan STD-B, sawit dan sebagainya. (Mus)
Workshop Solidaridad:
percepatan STD-B
KalbarOnline,
Sekadau – Solidaridad bekerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Sekadau melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan
(DKP3) menggelar workshop percepatan Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk budidaya
(STD-B) petani kelapa sawit swadaya di Kabupaten Sekadau yang berlangsung di aula
Kantor Bupati Sekadau, Kamis (6/12/18).
Workshop yang dihadiri sekaligus dibuka
oleh Kepala DKP3 Sekadau, Drs. Sande, M.Si ini turut dihadiri kelompok tani kepala
sawit Sekadau dan perwakilan CU Keling Kumang.
Dalam sambutannya, Sandae mengatakan bahwa masyarakat
Sekadau mengenal perkebunan sawit mulai dari tahun 1990an. Saat ini, kata dia, petani
sawit swadaya di Kabupaten Sekadau memiliki lahan kurang lebih 7000 hektare.
“Oleh karenanya, mari kita membenahi agar bagaimana
kebun swadaya tetap berkelanjutan dan tidak terjadi diskriminasi saat penjualan
TBS,” ujarnya.
Sande menegaskan bahwa petani sawit swadaya
atau mandiri perlu membuat STD-B. Selain itu, lanjutnya, KPK juga menghimbau
agar ada percepatan kepengurusan STD-B.
“Agar, apabila ada penurunan harga TBS,
harga sawit petani swadaya tidak anjlok,” ucapnya.
STD-B, ditegaskan, sangat perlu agar mempermudah
pemerintah untuk mengawasi kebun petani sawit swadaya. Selain itu juga, dengan
adanya STD-B bisa difasilitasi untuk bantuan pupuk bagi petani dan mempermudah
petani untuk menjalin kemitraan dengan pabrik kelapa sawit (PKS) yang ada.
“Yang paling penting tujuan
STD-B untuk menyelamatkan petani swadaya atau petani mandiri itu sendiri,”
tegasnya.
“Pada dasarnya STD-B ini merupakan syarat
bagi petani swadaya untuk mengikuti ISPO. Maka, bagi yang belum terdaftar tidak
bisa mengikuti ISPO untuk sawit berkelanjutan,” sambungnya.
Ia berharap dengan dikantonginya STD-B oleh
petani swadaya baik yang sudah bekerjasama dengan suatu PKS ataupun belum, tidak
lagi terjadi konflik dengan perusahaan.
“Jadi silahkan urus STD-B secepatnya,
gratis,” ucapnya.
Sande juga mengatakan dalam waktu dekat pihaknya
akan melakukan rapat dengan semua PKS yang ada di Kabupaten Sekadau.
“Kita minta supaya pihak perusahaan
membantu dalam pendataan petani swadaya,” pungkasnya.
Kegiatan juga diisi dengan tanya jawab
seputar pengurusan STD-B, sawit dan sebagainya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini