Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 24 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Singkawang – Jelang perayaan Natal 2018, tim dari
Kementerian Perdagangan RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar
Tradisional Beringin Kota Singkawang, beberapa waktu lalu.
Kedatangan tim ke Pasar Beringin
Singkawang, didampingi staf Disperindag Singkawang untuk memantau stok dan
harga sembako jelang perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019.
Kepala Sub (Kasub) dari Sekretariat
Jenderal Kementerian Perdagangan RI, Amir Syarifuddin mengatakan bahwa secara
umum harga sembako masih stabil khususnya di Pasar Beringin Singkawang.
Hanya saja, katanya, ada kenaikan sedikit
khususnya pada harga ayam, dimana pedagang menjualnya rata-rata Rp35 ribu per kilogram.
“Namun, ada pula pedagang yang menjualnya
per ekor, dimana satu ekornya dijual seharga Rp90 ribu,” ujarnya.
Menurut pengakuan pedagang, katanya,
kenaikan daging ayam disebabkan dari agen yang memang sudah tinggi harganya.
“Sehingga di tingkat eceran harga jual juga
ikut tinggi,” ungkapnya.
Amir berharap, jelang pergantian tahun
kelak harga ayam tidak lagi mengalami kenaikan harga. Untuk memastikan itu, dia
bersama tim akan terus melakukan pemantauan hingga hari ini.
Kemudian, hasil dari sidak ini akan
pihaknya sampaikan ke pimpinan, untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang
akan diambil guna menekan lonjakan harga khususnya di Singkawang.
Dalam kesempatan yang sama, Kasi Distirbusi
Barang dan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Kota Singkawang, Helmi Aswandi
mengatakan bahwa kedatangan tim dari Kementerian Perdagangan di Singkawang
sebagai salah satu antisipasi langsung dari pemerintah pusat untuk mengetahui
perkembangan harga apabila terjadi lonjakan yang signifikan terhadap komoditi
tertentu.
“Mereka akan menghubungi langsung
distributor apabila terjadi lonjakan harga akibat terjadinya kekurangan atau
kelangkaan stok,” katanya.
Menurutnya, antisipasi yang dilakukan dari
Kementerian Perdagangan sifatnya cepat dan ini bukan baru pertama kali dikunjungi
tim dari Kementerian untuk melakukan pemantauan, tapi pada tahun kemarin pun
sudah pernah melakukan pemantauan langsung di pasar tradisional menjelang
lebaran Idul Fitri dan tahun baru.
“Karena di dua momen itulah biasanya
terjadi lonjakan harga,” ujarnya.
Berdasarkan pantauannya kemarin, memang ada
kenaikan pada komoditi tertentu, seperti bawang merah dan telur ayam.
Pada bawang merah, katanya, harga dengan
kualitas sedang dikisaran Rp28 ribu - Rp30 ribu per kilogram.
Tapi berdasarkan harga acuan yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendag Nomor 27 tahun 2017 tentang
penetapan harga acuan, untuk bawang merah di tingkat pedagang pengecer ke
konsumen Rp32 ribu per kilogram.
“Jadi meskipun ada kenaikan yang cukup
signifikan pada bawang merah, namun masih diharga acuan (kewajaran),”
ungkapnya.
Untuk telur ayam, lanjutnya, berdasarkan
pantauannya dijual seharga Rp25 per kilogram. Namun harga acuan berdasarkan
Permendag adalah sebesar Rp22 ribu per kilogram.
“Mengenai kenaikan ini yang akan kita
telusuri apa yang menjadi penyebabnya,” tuturnya.
Tapi kalau berdasarkan pengakuan dari para
pedagang, kenaikan disebabkan naiknya permintaan jelang hari raya Natal dan tahun
baru.
“Tapi, kalau kenaikan sudah diatas Rp25
ribu per kilogram, maka pihaknya bersama Satgas Pangan akan melakukan sidak,”
katanya.
Salah seorang pedagang ayam di Pasar
Beringin Singkawang, Hamdani mengatakan bahwa saat ini harga ayam mengalami
kenaikan. Hal itu dikarenakan, harga jual dari agen sudah tinggi.
“Per kilogram kita jual seharga Rp35 ribu,”
ucapnya.
Diapun mengakui, tingginya harga ayam
menyebabkan pembeli mulai berkurang.
“Kalau lagi tinggi, maka pembeli mulai
berkurang,” ujarnya.
Diapun berharap, harga dari agen bisa
kembali normal, supaya harga jual ikut kembali normal.
“Tapi kalau masih tinggi dari agen,
kemungkinan jelang tahun baru nanti akan naik lagi,” pungkasnya. (Gunawan)
KalbarOnline,
Singkawang – Jelang perayaan Natal 2018, tim dari
Kementerian Perdagangan RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar
Tradisional Beringin Kota Singkawang, beberapa waktu lalu.
Kedatangan tim ke Pasar Beringin
Singkawang, didampingi staf Disperindag Singkawang untuk memantau stok dan
harga sembako jelang perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019.
Kepala Sub (Kasub) dari Sekretariat
Jenderal Kementerian Perdagangan RI, Amir Syarifuddin mengatakan bahwa secara
umum harga sembako masih stabil khususnya di Pasar Beringin Singkawang.
Hanya saja, katanya, ada kenaikan sedikit
khususnya pada harga ayam, dimana pedagang menjualnya rata-rata Rp35 ribu per kilogram.
“Namun, ada pula pedagang yang menjualnya
per ekor, dimana satu ekornya dijual seharga Rp90 ribu,” ujarnya.
Menurut pengakuan pedagang, katanya,
kenaikan daging ayam disebabkan dari agen yang memang sudah tinggi harganya.
“Sehingga di tingkat eceran harga jual juga
ikut tinggi,” ungkapnya.
Amir berharap, jelang pergantian tahun
kelak harga ayam tidak lagi mengalami kenaikan harga. Untuk memastikan itu, dia
bersama tim akan terus melakukan pemantauan hingga hari ini.
Kemudian, hasil dari sidak ini akan
pihaknya sampaikan ke pimpinan, untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang
akan diambil guna menekan lonjakan harga khususnya di Singkawang.
Dalam kesempatan yang sama, Kasi Distirbusi
Barang dan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Kota Singkawang, Helmi Aswandi
mengatakan bahwa kedatangan tim dari Kementerian Perdagangan di Singkawang
sebagai salah satu antisipasi langsung dari pemerintah pusat untuk mengetahui
perkembangan harga apabila terjadi lonjakan yang signifikan terhadap komoditi
tertentu.
“Mereka akan menghubungi langsung
distributor apabila terjadi lonjakan harga akibat terjadinya kekurangan atau
kelangkaan stok,” katanya.
Menurutnya, antisipasi yang dilakukan dari
Kementerian Perdagangan sifatnya cepat dan ini bukan baru pertama kali dikunjungi
tim dari Kementerian untuk melakukan pemantauan, tapi pada tahun kemarin pun
sudah pernah melakukan pemantauan langsung di pasar tradisional menjelang
lebaran Idul Fitri dan tahun baru.
“Karena di dua momen itulah biasanya
terjadi lonjakan harga,” ujarnya.
Berdasarkan pantauannya kemarin, memang ada
kenaikan pada komoditi tertentu, seperti bawang merah dan telur ayam.
Pada bawang merah, katanya, harga dengan
kualitas sedang dikisaran Rp28 ribu - Rp30 ribu per kilogram.
Tapi berdasarkan harga acuan yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendag Nomor 27 tahun 2017 tentang
penetapan harga acuan, untuk bawang merah di tingkat pedagang pengecer ke
konsumen Rp32 ribu per kilogram.
“Jadi meskipun ada kenaikan yang cukup
signifikan pada bawang merah, namun masih diharga acuan (kewajaran),”
ungkapnya.
Untuk telur ayam, lanjutnya, berdasarkan
pantauannya dijual seharga Rp25 per kilogram. Namun harga acuan berdasarkan
Permendag adalah sebesar Rp22 ribu per kilogram.
“Mengenai kenaikan ini yang akan kita
telusuri apa yang menjadi penyebabnya,” tuturnya.
Tapi kalau berdasarkan pengakuan dari para
pedagang, kenaikan disebabkan naiknya permintaan jelang hari raya Natal dan tahun
baru.
“Tapi, kalau kenaikan sudah diatas Rp25
ribu per kilogram, maka pihaknya bersama Satgas Pangan akan melakukan sidak,”
katanya.
Salah seorang pedagang ayam di Pasar
Beringin Singkawang, Hamdani mengatakan bahwa saat ini harga ayam mengalami
kenaikan. Hal itu dikarenakan, harga jual dari agen sudah tinggi.
“Per kilogram kita jual seharga Rp35 ribu,”
ucapnya.
Diapun mengakui, tingginya harga ayam
menyebabkan pembeli mulai berkurang.
“Kalau lagi tinggi, maka pembeli mulai
berkurang,” ujarnya.
Diapun berharap, harga dari agen bisa
kembali normal, supaya harga jual ikut kembali normal.
“Tapi kalau masih tinggi dari agen,
kemungkinan jelang tahun baru nanti akan naik lagi,” pungkasnya. (Gunawan)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini