Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 14 Maret 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menegakkan aturan selama proses Pemilu. Sebab
Bawaslu, lanjut dia, memegang peran penting dalam keberlangsungan Pemilu.
Hal itu disampaikan Midji dalam sambutannya saat menghadiri
Apel Kesiapan Pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, di auditorium
Universitas Tanjungpura Pontianak, Kamis (14/3/2019).
“Bawaslu harus betul-betul menegakan aturan, jangan sekali
kali biarkan satu pelanggaran itu diabaikan,” tegasnya.
Berdasarkan dari pengalamannya menjadi kader partai, Midji
membeberkan bahwa yang paling berat dalam mengawasi pemilu itu pada tingkatan
DPRD tingkat II. Bukan Pemilu tingkat Pilpres, DPR dan DPD.
“Yang paling berat ngawasinya nanti bukan Pilpres bukan DPD
atau DPR, yang ribut biasanya di DPRD tingkat II. Petarungannya disitu
berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah,” bebernya.
Bawaslu sudah saatnya mulai mengevaluasi terkait ke
pengawasan Pemilu. Lebih mengefisiensi tugas dari pada petugas pengawas Pemilu.
“Saya yakin petugas Bawaslu menjadi penegak aturan
penyelenggara Pemilu yang berkualitas,” ucapnya.
Sementara Ketua Bawaslu Kalbar, Ruhermansyah dalam
sambutannya mengatakan bahwa semua orang harus mewujudkan Pemilu yang
berintegritas dan berkualitas terlebih sebagai penyelenggara pemilu.
“Kita harus berkomitmen menciptakan pemilu yang berintegrasi
dan berkualitas. Kami pengawas pemilu siap tanpa ragu untuk mengawasi
penyelenggaraan pemilu,” tegas Ruhermansyah.
Ruher menekankan kepada pengawas pemilu di Kalbar agar dapat
betul-betul mengemban amanah dalam bertugas. Apabila ada pelanggaran pemilu, jangan
takut untuk bertindak sesuai aturan yang berlaku.
“Pahami tugas dengan baik. Khususnya saat perhitungan dan
pengumuman saat pemilu. Tolong netral, ada dugaan pelanggaran segera tindak
jangan ragu-ragu,” tegasnya.
Selain dihadiri Gubernur, Kapolda dan unsur forkopimda
Kalbar lainnya, apel kesiapan pengawasan pemilihan umum tahun 2019 ini turut
dihadiri 552 pengawas pemilu tingkat kecamatan se-Kalbar. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menegakkan aturan selama proses Pemilu. Sebab
Bawaslu, lanjut dia, memegang peran penting dalam keberlangsungan Pemilu.
Hal itu disampaikan Midji dalam sambutannya saat menghadiri
Apel Kesiapan Pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, di auditorium
Universitas Tanjungpura Pontianak, Kamis (14/3/2019).
“Bawaslu harus betul-betul menegakan aturan, jangan sekali
kali biarkan satu pelanggaran itu diabaikan,” tegasnya.
Berdasarkan dari pengalamannya menjadi kader partai, Midji
membeberkan bahwa yang paling berat dalam mengawasi pemilu itu pada tingkatan
DPRD tingkat II. Bukan Pemilu tingkat Pilpres, DPR dan DPD.
“Yang paling berat ngawasinya nanti bukan Pilpres bukan DPD
atau DPR, yang ribut biasanya di DPRD tingkat II. Petarungannya disitu
berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah,” bebernya.
Bawaslu sudah saatnya mulai mengevaluasi terkait ke
pengawasan Pemilu. Lebih mengefisiensi tugas dari pada petugas pengawas Pemilu.
“Saya yakin petugas Bawaslu menjadi penegak aturan
penyelenggara Pemilu yang berkualitas,” ucapnya.
Sementara Ketua Bawaslu Kalbar, Ruhermansyah dalam
sambutannya mengatakan bahwa semua orang harus mewujudkan Pemilu yang
berintegritas dan berkualitas terlebih sebagai penyelenggara pemilu.
“Kita harus berkomitmen menciptakan pemilu yang berintegrasi
dan berkualitas. Kami pengawas pemilu siap tanpa ragu untuk mengawasi
penyelenggaraan pemilu,” tegas Ruhermansyah.
Ruher menekankan kepada pengawas pemilu di Kalbar agar dapat
betul-betul mengemban amanah dalam bertugas. Apabila ada pelanggaran pemilu, jangan
takut untuk bertindak sesuai aturan yang berlaku.
“Pahami tugas dengan baik. Khususnya saat perhitungan dan
pengumuman saat pemilu. Tolong netral, ada dugaan pelanggaran segera tindak
jangan ragu-ragu,” tegasnya.
Selain dihadiri Gubernur, Kapolda dan unsur forkopimda
Kalbar lainnya, apel kesiapan pengawasan pemilihan umum tahun 2019 ini turut
dihadiri 552 pengawas pemilu tingkat kecamatan se-Kalbar. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini