Serbaneka    

Buta Permanen Ancaman Bagi Pengonsumsi Miras Oplosan

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 23 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Konsumsi miras oplosan

bisa akibatkan kebutaan

Oleh dr. Yulia

Susanto

KalbarOnline,

Serbaneka – Sudah banyak orang yang kehilangan nyawa akibat mengonsumsi

minuman keras (miras) oplosan. Tak hanya itu, miras juga menimbulkan bahaya

lain yaitu kebutaan yang sifatnya permanen alias tak dapat disembuhkan.

Miras Oplosan, yaitu minuman beralkohol yang telah tercampur

dengan bahan-bahan berbahaya termasuk methanol ilegal dengan harga yang sangat

murah. Keracunan miras oplosan yang mengandung methanol berdampak berat

terhadap kesehatan seperti gangguan syaraf yang permanen, kerusakan penglihatan

hingga kematian.

Apakah Methanol Itu?

Methanol dikenal juga dengan alkohol, alkohol kayu atau

spiritus kayu, dengan susunan kimia CH3OH. Merupakan salah satu jenis alkohol

yang beracun, mudah terbakar dan tidak berwarna. Pada suhu kamar biasanya

digunakan untuk pelarut industri, anti freeze dan bahan bakar. Namun pada saat

yang sama masih banyak orang yang menggunakannya sebagai campuran dalam minuman

beralkohol.

Bagaimana Methanol

Dapat Mengakibatkan Keracunan?

Methanol dapat mengakibatkan keracunan melalui dua mekanisme:

• Masuk ke dalam tubuh melalui pencernaan, pernafasan atau

di absorpsi lewat kulit.

• Melalui proses toksikasi (keracunan).

Methanol dalam tubuh akan dimetabolisir menjadi asam format

oleh enzim alkohol dehidrogenase di dalam hati. Asam format merupakan zat

beracun yang menyebabkan gejala hipoksia (kekurangan oksigen) di tingkat

selular dan juga menyebabkan asidodid metabolic dalam tubuh sehingga merusak

jaringan saraf pusat, otak, pencernaan, serta memberikan efek penurunan tajam

penglihatan pada kedua mata secara mendadak sampai kebutaan. Angka kejadian

keracunan methanol pada mata cukup sering terjadi di negara berkembang seperti

Indonesia.

Kebutaan terjadi akibat kerusakan pada saraf retina mata,

biasa disebut dengan istilah neuropathy

optic toksik. Efek keracunan methanol pada mata akan menimbulkan keluhan

pandangan kedua mata yang buram mendadak, bahkan tak jarang tidak melihat sama

sekali. Biasanya kejadian ini terjadi dalam kurun waktu 12 - 24 jam dari waktu

konsumsi minuman beralkohol.  Berikut ini

gejala yang dapat timbul akbat neuropathy

optic toksik:

• Penurunan ketajaman penglihatan warna, terutama warna

merah bahkan dapat menyebabkan terjadinya buta warna.

• Timbulnya bayangan hitam di bagian tengah dari lapang

penglihatan.

• Penurunan adaptasi mata terhadap cahaya dari ruangan

terang ke gelap.

• Kebutaan total pada kasus keracunan yang berat.

Selain gejala pada mata, gejala lain yang mungkin timbul

adalah mual, muntah, sakit kepala, kejang, penurunan kesadaran hingga

kemungkinan  meninggal dunia.

Apa yang Harus

Dilakukan Bila Terjadi Keracunan Methanol?

Harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat

penanganan lebih lanjut.  Penanganan yang

segera dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan. Penanganan yang diperlukan

mulai dari penanganan asidosis, penanganan gangguan napas, pemberian etanol

sebagai zat anti terhadap methanol, pemberian sodium bicarbonate, ataupun tindakan cuci darah (hemodialisa)

sehingga membutuhkan koordinasi dengan spesialis penyakit dalam dan spesialis

saraf.

Hemodialisa merupakan cara untuk membersihkan methanol dari

dalam darah. Hemodialisis adalah proses pembersihan darah dari zat-zat beracun,

melalui proses penyaringan di luar tubuh menggunakan mesin dialisis.

Prognosis keracunan methanol pada mata berkaitan dengan

mulai dari jumlah methanol yang dikonsumsi dan beratnya derajat asidosis

–semakin berat asidosis, semakin berat pula kemungkinan untuk disembuhkan.

Prognosis juga terkait jumlah asam format yang sudah terakumulasi dalam darah.

Apa yang Terjadi

Apabila Terlambat Dibawa ke Rumah Sakit?

Keracunan methanol dapat mengakibatkan kebutaan permanen.

Kemungkinan penglihatan kembali normal sangat kecil apabila terlambat

ditangani, karena akan terjadi kerusakan saraf mata progresif. Dalam waktu +/-

3 bulan syaraf mata menjadi atofi dan tidak berfungsi lagi.

Dari penelitian yang dipublikasikan di Journal of Pharmacy

& Bioallied Sciences yang dilakukan pada hewan percobaan dilaporkan bahwa

kandungan methanol sebanyak 130 – 200 mg/100 mililiter di dalam darah dapat

menurunkan kerja jantung. Pompa jantung menjadi berkurang, akibatnya terjadi

penurunan tekanan darah dan aliran darah ke seluruh tubuh.

Sementara itu kandungan methanol yang lebih tinggi (melebihi

400 mg/100 ml) dilaporkan dapat menyebabkan terjadinya henti jantung. Hal

tersebut memang tergantung dari jumlah methanol yang dikonsumsi, namun gejala

awal yang akan timbul akibat keracunan methanol adalah nyeri kepala, pusing

berputar, mual, gangguan koordinasi dan kebingungan.

Kadar methanol dalam jumlah tinggi yang ditenggak langsung

dalam jumlah banyak akan langsung menyebabkan penurunan kesadaran hingga

kematian.

Mulai saat ini jauhkan diri dari segala bentuk Miras, mari

kita mulai pola hidup sehat. (*)

Artikel Selanjutnya
Kemenkeu Kalbar Gelar Rakor Dengan Pemda se-Kalbar, Ini yang Dibahas
Sabtu, 23 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
Empat tim Grup B Genapkan Posisi Untuk Final Piala Presiden Esports 2019
Sabtu, 23 Maret 2019

Berita terkait