Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 01 November 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Bernardinus Bonos pelaku pembunuhan terhadap keluarganya sendiri
Herkulanus Deo mengaku menyesal atas apa yang dilakukannya terhadap korban. Ia
mengaku tega membunuh Herkulanus lantaran pada saat itu dirinya dalam kondisi
mabuk dan terpancing emosi karena korban memukulnya tanpa sebab. Hal itu
disampaikan Bonos saat diwawancarai awak media di Mapolres Ketapang, Jumat
(1/11/2019).
Ia mengaku, kejadian tersebut bermula ketika dirinya
menghadiri acara adat di rumah keluarganya yang meninggal dunia di Dusun
Kaliampu, Desa Batu Beransah, Kecamatan Tumbang Titi, Kamis (31/10/2019) dini hari.
“Saat itu, saya ikut datang dan membantu menghidangkan
makanan di acara adat keluarga yang meninggal. Korban juga ada di lokasi,
korban bermain gendang,” ujarnya.
Usai membantu menyajikan makanan, terang Bonos, dirinya kaget
ketika korban membentak dirinya dan kemudian memukul dirinya menggunakan
kelinang atau alat untuk bergendang yang terbuat dari kuningan tembaga.
“Saat itu saya langsung merespon dengan membalasnya. Sempat
terjadi perkelahian sebelum dipisahkan warga. Kemudian saya pulang ke rumah
sambil bertanya-tanya salah saya apa kenapa dipukul tanpa sebab, apalagi
sebelumnya saya dan korban tidak ada masalah,” terangnya.
Setibanya di rumah, jelas Bonos, anaknya melihat wajahnya
bercucuran darah dan bertanya kenapa wajahnya berdarah. Ia pun langsung
memeriksa wajahnya yang ternyata sudah bercucuran darah.
“Awalnya saya tidak sadar pelipis mata saya berdarah, karena
saya dalam keadaan mabuk. Mengetahui itu emosi saya naik, saya cari parang dan
akan mendatangi korban lagi, namun istri dan anak saya melarang serta mengambil
parang tersebut kemudian disembunyikan,” jelasnya.
Saat itu, dirinya sedikit tenang dan kemudian berbaring. Sedangkan
istri dan anaknya pergi ke lokasi kejadian, namun selang beberapa menit dirinya
kemudian bangun dan mencari parang yang disembunyikan oleh istrinya.
“Setelah dicari-cari akhirnya parangnya saya temukan,
kemudian saya ke lokasi kejadian dan langsung menebaskan parang tersebut dua
kali ke korban kemudian langsung pergi,” ceritanya.
Beberapa waktu setelah kejadian, dirinya kemudian diamankan
anggota Polsek Tumbang Titi, saat itu kondisinya mulai stabil, pengaruh alkohol
di dalam tubuhnya mulai hilang, ia pun mengaku menyesal atas perbuatannya itu.
“Sampai saat ini penyesalan itu ada bahkan saya sempat
menangis, apalagi korban juga masih keluarga saya, namun karena saya mabuk dan
emosi sehingga emosi saya tidak terkontrol. Saya sudah tobatkan tidak akan
mabuk lagi karena mabuk itu racun hidup, saya berpesan ke anak-anak untuk tidak
ikuti apa yang saya lakukan termasuk minum-minuman keras,” pungkasnya. (Adi
LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Bernardinus Bonos pelaku pembunuhan terhadap keluarganya sendiri
Herkulanus Deo mengaku menyesal atas apa yang dilakukannya terhadap korban. Ia
mengaku tega membunuh Herkulanus lantaran pada saat itu dirinya dalam kondisi
mabuk dan terpancing emosi karena korban memukulnya tanpa sebab. Hal itu
disampaikan Bonos saat diwawancarai awak media di Mapolres Ketapang, Jumat
(1/11/2019).
Ia mengaku, kejadian tersebut bermula ketika dirinya
menghadiri acara adat di rumah keluarganya yang meninggal dunia di Dusun
Kaliampu, Desa Batu Beransah, Kecamatan Tumbang Titi, Kamis (31/10/2019) dini hari.
“Saat itu, saya ikut datang dan membantu menghidangkan
makanan di acara adat keluarga yang meninggal. Korban juga ada di lokasi,
korban bermain gendang,” ujarnya.
Usai membantu menyajikan makanan, terang Bonos, dirinya kaget
ketika korban membentak dirinya dan kemudian memukul dirinya menggunakan
kelinang atau alat untuk bergendang yang terbuat dari kuningan tembaga.
“Saat itu saya langsung merespon dengan membalasnya. Sempat
terjadi perkelahian sebelum dipisahkan warga. Kemudian saya pulang ke rumah
sambil bertanya-tanya salah saya apa kenapa dipukul tanpa sebab, apalagi
sebelumnya saya dan korban tidak ada masalah,” terangnya.
Setibanya di rumah, jelas Bonos, anaknya melihat wajahnya
bercucuran darah dan bertanya kenapa wajahnya berdarah. Ia pun langsung
memeriksa wajahnya yang ternyata sudah bercucuran darah.
“Awalnya saya tidak sadar pelipis mata saya berdarah, karena
saya dalam keadaan mabuk. Mengetahui itu emosi saya naik, saya cari parang dan
akan mendatangi korban lagi, namun istri dan anak saya melarang serta mengambil
parang tersebut kemudian disembunyikan,” jelasnya.
Saat itu, dirinya sedikit tenang dan kemudian berbaring. Sedangkan
istri dan anaknya pergi ke lokasi kejadian, namun selang beberapa menit dirinya
kemudian bangun dan mencari parang yang disembunyikan oleh istrinya.
“Setelah dicari-cari akhirnya parangnya saya temukan,
kemudian saya ke lokasi kejadian dan langsung menebaskan parang tersebut dua
kali ke korban kemudian langsung pergi,” ceritanya.
Beberapa waktu setelah kejadian, dirinya kemudian diamankan
anggota Polsek Tumbang Titi, saat itu kondisinya mulai stabil, pengaruh alkohol
di dalam tubuhnya mulai hilang, ia pun mengaku menyesal atas perbuatannya itu.
“Sampai saat ini penyesalan itu ada bahkan saya sempat
menangis, apalagi korban juga masih keluarga saya, namun karena saya mabuk dan
emosi sehingga emosi saya tidak terkontrol. Saya sudah tobatkan tidak akan
mabuk lagi karena mabuk itu racun hidup, saya berpesan ke anak-anak untuk tidak
ikuti apa yang saya lakukan termasuk minum-minuman keras,” pungkasnya. (Adi
LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini