Ketapang    

Bonos Menyesal Bunuh Herkulanus : Mabuk Itu Racun Hidup

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 01 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Bernardinus Bonos pelaku pembunuhan terhadap keluarganya sendiri

Herkulanus Deo mengaku menyesal atas apa yang dilakukannya terhadap korban. Ia

mengaku tega membunuh Herkulanus lantaran pada saat itu dirinya dalam kondisi

mabuk dan terpancing emosi karena korban memukulnya tanpa sebab. Hal itu

disampaikan Bonos saat diwawancarai awak media di Mapolres Ketapang, Jumat

(1/11/2019).

Ia mengaku, kejadian tersebut bermula ketika dirinya

menghadiri acara adat di rumah keluarganya yang meninggal dunia di Dusun

Kaliampu, Desa Batu Beransah, Kecamatan Tumbang Titi, Kamis (31/10/2019) dini hari.

“Saat itu, saya ikut datang dan membantu menghidangkan

makanan di acara adat keluarga yang meninggal. Korban juga ada di lokasi,

korban bermain gendang,” ujarnya.

Usai membantu menyajikan makanan, terang Bonos, dirinya kaget

ketika korban membentak dirinya dan kemudian memukul dirinya menggunakan

kelinang atau alat untuk bergendang yang terbuat dari kuningan tembaga.

“Saat itu saya langsung merespon dengan membalasnya. Sempat

terjadi perkelahian sebelum dipisahkan warga. Kemudian saya pulang ke rumah

sambil bertanya-tanya salah saya apa kenapa dipukul tanpa sebab, apalagi

sebelumnya saya dan korban tidak ada masalah,” terangnya.

Setibanya di rumah, jelas Bonos, anaknya melihat wajahnya

bercucuran darah dan bertanya kenapa wajahnya berdarah. Ia pun langsung

memeriksa wajahnya yang ternyata sudah bercucuran darah.

“Awalnya saya tidak sadar pelipis mata saya berdarah, karena

saya dalam keadaan mabuk. Mengetahui itu emosi saya naik, saya cari parang dan

akan mendatangi korban lagi, namun istri dan anak saya melarang serta mengambil

parang tersebut kemudian disembunyikan,” jelasnya.

Saat itu, dirinya sedikit tenang dan kemudian berbaring. Sedangkan

istri dan anaknya pergi ke lokasi kejadian, namun selang beberapa menit dirinya

kemudian bangun dan mencari parang yang disembunyikan oleh istrinya.

“Setelah dicari-cari akhirnya parangnya saya temukan,

kemudian saya ke lokasi kejadian dan langsung menebaskan parang tersebut dua

kali ke korban kemudian langsung pergi,” ceritanya.

Beberapa waktu setelah kejadian, dirinya kemudian diamankan

anggota Polsek Tumbang Titi, saat itu kondisinya mulai stabil, pengaruh alkohol

di dalam tubuhnya mulai hilang, ia pun mengaku menyesal atas perbuatannya itu.

“Sampai saat ini penyesalan itu ada bahkan saya sempat

menangis, apalagi korban juga masih keluarga saya, namun karena saya mabuk dan

emosi sehingga emosi saya tidak terkontrol. Saya sudah tobatkan tidak akan

mabuk lagi karena mabuk itu racun hidup, saya berpesan ke anak-anak untuk tidak

ikuti apa yang saya lakukan termasuk minum-minuman keras,” pungkasnya. (Adi

LC)

Artikel Selanjutnya
Dewan Minta Pemkab Ketapang Serius Tangani Persoalan Elpiji Melon
Jumat, 01 November 2019
Artikel Sebelumnya
Pemkab Kubu Raya Siapkan 3000 Hektar Lahan Sambut Petani Milenial
Jumat, 01 November 2019

Berita terkait