Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 12 November 2019 |
KalbarOnline, Kubu Raya – Dalam rangka mengoptimalisasi pendapatan
daerah, Pemkab Kubu Raya mengunjungi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota
Semarang. Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam mengatakan,
Bapenda Kota Semarang mempunyai sejumlah inovasi penting terkait pendapatan
daerah. Karena itu, dirinya mengunjungi Bapenda Kota Semarang untuk mendalami
inovasi-inovasi tersebut.
“Pada kunjungan ini
kita ingin mendalami lebih lanjut terkait dengan sejumlah prestasi dan inovasi
dari Pemerintah Kota Semarang. Di mana beberapa di antaranya memang luar biasa.
Pendapatan dengan pajak saja hampir mencapai Rp 1,4 triliun. Ini setara dengan
APBD Kabupaten Kubu Raya yang wilayahnya 20 kali lebih luas dari Semarang,”
tutur Yusran.
Yusran mengatakan, ada
beberapa hal menarik dari Pemkot Semarang terkait optimalisasi pendapatan
daerah. Misalnya soal pajak, di mana penerimaan pajak Pemerintah Kota Semarang
sangat baik. Bahkan menjadi penyumbang terbesar dari total Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Semarang.
“Salah satu yang
menarik bagi kita, di Semarang penerimaan pajaknya sudah relatif mapan.
Artinya, pajak dilakukan dengan official assessment system. Jadi pemerintah
daerah memiliki hak penuh dalam menentukan besarnya pajak yang wajib dibayarkan.
Sehingga lebih ada kepastian dalam penerimaan daerah,” terangnya.
Yusran mengungkapkan sejumlah
hal menarik lainnya terkait optimalisasi pendapatan daerah di Semarang. Di
antaranya sistem penungguan obyek pajak daerah. Di mana petugas langsung ke lapangan
menunggu obyek pajak yang ditengarai tidak membayar pajak sesuai potensi yang
sebenarnya.
Penungguan tersebut
dilakukan selama sebulan penuh. Langkah optimalisasi lainnya, yaitu pemantauan
dan operasi yustisi pajak dengan melibatkan media massa. Begitu juga
pembaharuan dan pendataan pajak daerah secara berkala. Kemudian operasional
sistem dalam jaringan (online) pajak daerah dengan personel dari unsur ASN.
Sementara Kepala
Bidang Pajak Daerah Bapenda Kota Semarang, Elly Asmara, mengatakan, penerimaan
pajak Kota Semarang terus meningkat setiap tahunnya. Jika di tahun 2014
penerimaan pajak sekitar Rp 791 miliar, maka di tahun 2018 telah mencapai
sekitar Rp 1,33 triliun.
“Tahun 2019 ini
ditargetkan Rp 1,4 triliun. Dari 11 jenis pajak daerah, PBB dan BPHTB masih
menjadi primadona,” jelasnya.
Elly menambahkan,
sektor pajak daerah menjadi penyumbang terbesar pendapatan asli daerah Kota
Semarang. Dengan kontribusi mencapai 66 persen dari total PAD. (ian)
KalbarOnline, Kubu Raya – Dalam rangka mengoptimalisasi pendapatan
daerah, Pemkab Kubu Raya mengunjungi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota
Semarang. Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam mengatakan,
Bapenda Kota Semarang mempunyai sejumlah inovasi penting terkait pendapatan
daerah. Karena itu, dirinya mengunjungi Bapenda Kota Semarang untuk mendalami
inovasi-inovasi tersebut.
“Pada kunjungan ini
kita ingin mendalami lebih lanjut terkait dengan sejumlah prestasi dan inovasi
dari Pemerintah Kota Semarang. Di mana beberapa di antaranya memang luar biasa.
Pendapatan dengan pajak saja hampir mencapai Rp 1,4 triliun. Ini setara dengan
APBD Kabupaten Kubu Raya yang wilayahnya 20 kali lebih luas dari Semarang,”
tutur Yusran.
Yusran mengatakan, ada
beberapa hal menarik dari Pemkot Semarang terkait optimalisasi pendapatan
daerah. Misalnya soal pajak, di mana penerimaan pajak Pemerintah Kota Semarang
sangat baik. Bahkan menjadi penyumbang terbesar dari total Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Semarang.
“Salah satu yang
menarik bagi kita, di Semarang penerimaan pajaknya sudah relatif mapan.
Artinya, pajak dilakukan dengan official assessment system. Jadi pemerintah
daerah memiliki hak penuh dalam menentukan besarnya pajak yang wajib dibayarkan.
Sehingga lebih ada kepastian dalam penerimaan daerah,” terangnya.
Yusran mengungkapkan sejumlah
hal menarik lainnya terkait optimalisasi pendapatan daerah di Semarang. Di
antaranya sistem penungguan obyek pajak daerah. Di mana petugas langsung ke lapangan
menunggu obyek pajak yang ditengarai tidak membayar pajak sesuai potensi yang
sebenarnya.
Penungguan tersebut
dilakukan selama sebulan penuh. Langkah optimalisasi lainnya, yaitu pemantauan
dan operasi yustisi pajak dengan melibatkan media massa. Begitu juga
pembaharuan dan pendataan pajak daerah secara berkala. Kemudian operasional
sistem dalam jaringan (online) pajak daerah dengan personel dari unsur ASN.
Sementara Kepala
Bidang Pajak Daerah Bapenda Kota Semarang, Elly Asmara, mengatakan, penerimaan
pajak Kota Semarang terus meningkat setiap tahunnya. Jika di tahun 2014
penerimaan pajak sekitar Rp 791 miliar, maka di tahun 2018 telah mencapai
sekitar Rp 1,33 triliun.
“Tahun 2019 ini
ditargetkan Rp 1,4 triliun. Dari 11 jenis pajak daerah, PBB dan BPHTB masih
menjadi primadona,” jelasnya.
Elly menambahkan,
sektor pajak daerah menjadi penyumbang terbesar pendapatan asli daerah Kota
Semarang. Dengan kontribusi mencapai 66 persen dari total PAD. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini