Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 20 September 2020 |
KalbarOnline.com – Indonesia Corruption Watch (ICWKalbarOnline.com) mengingatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol Firli Bahuri terkait sejumlah pejabat strategi lembaga antirasuah yang diisi oleh sejumlah perwira tinggi Polri. Menurutnya, Firli Bahuri bekerja di KPK bukan kantor polisi.
“ICW ingin mengingatkan kepada Firli Bahuri bahwa tempat ia bekerja adalah Komisi Pemberantasan Korupsi bukan kantor Kepolisian Republik Indonesia,” kata Kurnia dalam keterangannya, Minggu (20/9).
Pernyataan ini menanggapi terpilihnya Brigjen Pol Setyo Budiyanto yang resmi menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK. Serta lima orang perwira polisi berpangkat Komisaris Besar yang menjabat sebagai koordinator wilayah
Berdasarkan data ICW, lanjut Kurnia,
KPK saat ini telah mempekerjakan empat orang perwira tinggi Polri, yakni Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri, Deputi Penindakan Irjen Pol Karyoto, Direktur Penyidikan
Brigjen Pol Setyo Budiyanto dan Direktur Penyelidikan Brigjen Pol Endar Priartono.
“Serta lima orang yang nantinya mengisi posisi koordinator wilayah juga akan dinaikkan pangkatnya menjadi Jenderal bintang satu. Jadi, total perwira tinggi Polri yang menduduki jabatan strategis di KPK ada sembilan orang,” ucap Kurnia.
Kurnia menyebut, banyaknya perwira tinggi Polri yang bekerja di KPK dikhawatirkan akan menimbulkan terjadinya dugaan konflik kepentingan, khususnya pada konteks penindakan.
“Bagaimana publik akan percaya bahwa mereka akan objektif ketika menangani perkara yang melibatkan oknum di Kepolisian,” ujar Kurnia.
Kurnia menyebut, sejak awal ICW tidak anti terhadap insitusi tertentu untuk menduduki jabatan di KPK. Akan tetapi, jika institusi tersebut belum sepenuhnya berhasil memberantas korupsi, lebih baik diberdayakan di tempat asalnya.
“Setidaknya dapat bermanfaat untuk membantu proses pembenahan internal institusi, daripada harus dipekerjakan di KPK,” tegas Kurnia.
Sebelumnya, Plt juru bicara KPK, Ali Fikri menyampaikan, KPK sudah memiliki direktur penyidikan definitif baru yakni Brigjen Setyo Budiyanto. Setyo sebelumnya menjabat sebagai pelaksana jabatan direktur penyidikan KPK.
Setyo terpilih menjadi direktur penyidikan KPK dengan menyingkirkan dua pesaingnya yang sama-sama anggota Polri, yakni Widyaiswara Muda Sespimti Polri Kombes Nazirwan Adji Wibowo, dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan Kombes Didik Agung Widjanarko. (*)
KalbarOnline.com – Indonesia Corruption Watch (ICWKalbarOnline.com) mengingatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol Firli Bahuri terkait sejumlah pejabat strategi lembaga antirasuah yang diisi oleh sejumlah perwira tinggi Polri. Menurutnya, Firli Bahuri bekerja di KPK bukan kantor polisi.
“ICW ingin mengingatkan kepada Firli Bahuri bahwa tempat ia bekerja adalah Komisi Pemberantasan Korupsi bukan kantor Kepolisian Republik Indonesia,” kata Kurnia dalam keterangannya, Minggu (20/9).
Pernyataan ini menanggapi terpilihnya Brigjen Pol Setyo Budiyanto yang resmi menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK. Serta lima orang perwira polisi berpangkat Komisaris Besar yang menjabat sebagai koordinator wilayah
Berdasarkan data ICW, lanjut Kurnia,
KPK saat ini telah mempekerjakan empat orang perwira tinggi Polri, yakni Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri, Deputi Penindakan Irjen Pol Karyoto, Direktur Penyidikan
Brigjen Pol Setyo Budiyanto dan Direktur Penyelidikan Brigjen Pol Endar Priartono.
“Serta lima orang yang nantinya mengisi posisi koordinator wilayah juga akan dinaikkan pangkatnya menjadi Jenderal bintang satu. Jadi, total perwira tinggi Polri yang menduduki jabatan strategis di KPK ada sembilan orang,” ucap Kurnia.
Kurnia menyebut, banyaknya perwira tinggi Polri yang bekerja di KPK dikhawatirkan akan menimbulkan terjadinya dugaan konflik kepentingan, khususnya pada konteks penindakan.
“Bagaimana publik akan percaya bahwa mereka akan objektif ketika menangani perkara yang melibatkan oknum di Kepolisian,” ujar Kurnia.
Kurnia menyebut, sejak awal ICW tidak anti terhadap insitusi tertentu untuk menduduki jabatan di KPK. Akan tetapi, jika institusi tersebut belum sepenuhnya berhasil memberantas korupsi, lebih baik diberdayakan di tempat asalnya.
“Setidaknya dapat bermanfaat untuk membantu proses pembenahan internal institusi, daripada harus dipekerjakan di KPK,” tegas Kurnia.
Sebelumnya, Plt juru bicara KPK, Ali Fikri menyampaikan, KPK sudah memiliki direktur penyidikan definitif baru yakni Brigjen Setyo Budiyanto. Setyo sebelumnya menjabat sebagai pelaksana jabatan direktur penyidikan KPK.
Setyo terpilih menjadi direktur penyidikan KPK dengan menyingkirkan dua pesaingnya yang sama-sama anggota Polri, yakni Widyaiswara Muda Sespimti Polri Kombes Nazirwan Adji Wibowo, dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan Kombes Didik Agung Widjanarko. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini