Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 28 September 2020 |
KalbarOnline.com – Presiden Jokowi kembali mengingatkan pentingnya intervensi berbasis lokal atau mini lockdown untuk menangani Covid-19 saat ini.
Dikatakan Jokowi, mini Lockdown perlu disampaikan kepada provinsi, kabupaten, dan kota. Artinya, pembatasan berskala mikro baik itu di tingkat desa, di dekat kampung, di tingkat RW, di tingkat RT, atau di kantor, atau di pondok pesantren ini dinilai jauh lebih efektif
“Mini lockdown yang berulang itu akan lebih efektif. Jangan sampai kita generalisir satu kota atau satu kabupaten, apalagi satu provinsi, ini akan merugikan banyak orang,” ungkap Presiden Jokowi, dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/9/2020).
Pada ratas ini, Jokowi juga meminta untuk rencana vaksinasi, rencana suntikan vaksin itu direncanakan secara detail seawal mungkin. Bahkan Jokowi meminta dalam dua minggu ini sudah ada perencanaan yang detail kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan.
“Siapa yang yang divaksin pertama, semuanya harus terencana dengan baik, sehingga saat vaksin ada itu tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan,” jelasnya.
Kemudiam, Jokowi juga menyoroti mengenai pemulihan ekonomi nasional. “Saya nanti minta laporan dari Komite, perkembangan terakhir seperti apa,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pada ratas itu, Jokowi menyoroti beberapa hal. berdasarkan data yang diperoleh per 27 September 2020, rata-rata kasus aktif di Indonesia itu 22,46 persen, 22,46 persen. Ini sedikit lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 23,13 persen. “Saya kira ini baik untuk terus diperbaiki lagi,” katanya mengingatkan. [ind]
KalbarOnline.com – Presiden Jokowi kembali mengingatkan pentingnya intervensi berbasis lokal atau mini lockdown untuk menangani Covid-19 saat ini.
Dikatakan Jokowi, mini Lockdown perlu disampaikan kepada provinsi, kabupaten, dan kota. Artinya, pembatasan berskala mikro baik itu di tingkat desa, di dekat kampung, di tingkat RW, di tingkat RT, atau di kantor, atau di pondok pesantren ini dinilai jauh lebih efektif
“Mini lockdown yang berulang itu akan lebih efektif. Jangan sampai kita generalisir satu kota atau satu kabupaten, apalagi satu provinsi, ini akan merugikan banyak orang,” ungkap Presiden Jokowi, dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/9/2020).
Pada ratas ini, Jokowi juga meminta untuk rencana vaksinasi, rencana suntikan vaksin itu direncanakan secara detail seawal mungkin. Bahkan Jokowi meminta dalam dua minggu ini sudah ada perencanaan yang detail kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan.
“Siapa yang yang divaksin pertama, semuanya harus terencana dengan baik, sehingga saat vaksin ada itu tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan,” jelasnya.
Kemudiam, Jokowi juga menyoroti mengenai pemulihan ekonomi nasional. “Saya nanti minta laporan dari Komite, perkembangan terakhir seperti apa,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pada ratas itu, Jokowi menyoroti beberapa hal. berdasarkan data yang diperoleh per 27 September 2020, rata-rata kasus aktif di Indonesia itu 22,46 persen, 22,46 persen. Ini sedikit lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 23,13 persen. “Saya kira ini baik untuk terus diperbaiki lagi,” katanya mengingatkan. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini