Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 01 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Kementerian Agama merekomendasikan untuk membentuk task force dan tim bersama dalam penanganan klaster Covid-19 di lingkungan pesantren. Dalam task force ini, akan dilibatkan juga para Kyai.
Rekomendasi ini disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi saat mengikuti rapat koordinasi via video conference yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan agenda membahas penanganan klaster Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.
Zainut Tauhid mengungkapkan, pembentukan task force dengan pelibatan kyai diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menjaga 29 ribu pondok pesantren di Indonesia dari ancaman Covid-19.
“Task force ini nantinya bisa terkoordinasi dalam melakukan langkah-langkah yang terukur dan lebih dari itu adalah melibatkan kyai. Ini sangat penting agar kultur pondok pesantren yang tidak bisa dilakukan lewat pendekatan lain namun dapat dilakukan dengan pendekatan kyai,” ujar Wamen.
“Saya kira pendekatan dengan melibatkan kyai dan tokoh agama sangat penting. Penanganan yang dilakukan juga harus hati-hati agar tidak menimbulkan kehebohan,” imbuhnya.
Turut hadir mengikuti rapat koordinasi Gubernur Jawa Timur, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, RMI NU, Satgas Covid-19, para kapolda dan instansi terkait lainnya.
Dalam paparannya Wamenag juga mengungkapkan, berdasarkan data terbaru Kementerian Agama, tercatat sebanyak 27 pesantren terkonfirmasi positif Covid-19. Pesantren ini tersebar di 10 provinsi dengan jumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.489 orang.
“969 santri sembuh, 519 dalam perawatan dan satu kasus meninggal dunia,” kata Wamenag didampinggi Plt Sekjen Kemenag Nizar dan Direktur PD Pontren Waryono.
Menanggapi rekomendasi yang disampaikan Kemenag, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan melanjutkan rapat koordinasi penanganan klaster covid-19 di lingkungan pondok pesantren dalam waktu dekat, dengan melibatkan para tokoh agama dan kyai sepuh yang berpengaruh.
“Hasil dari rapat nantinya akan kita sampaikan ke Wapres KH. Ma’ruf Amin dan pada rapat berikutnya akan langsung dipimpin oleh Wapres untuk menentukan kebijakan,” kata Menko Luhut. [ind]
KalbarOnline.com – Kementerian Agama merekomendasikan untuk membentuk task force dan tim bersama dalam penanganan klaster Covid-19 di lingkungan pesantren. Dalam task force ini, akan dilibatkan juga para Kyai.
Rekomendasi ini disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi saat mengikuti rapat koordinasi via video conference yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan agenda membahas penanganan klaster Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.
Zainut Tauhid mengungkapkan, pembentukan task force dengan pelibatan kyai diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menjaga 29 ribu pondok pesantren di Indonesia dari ancaman Covid-19.
“Task force ini nantinya bisa terkoordinasi dalam melakukan langkah-langkah yang terukur dan lebih dari itu adalah melibatkan kyai. Ini sangat penting agar kultur pondok pesantren yang tidak bisa dilakukan lewat pendekatan lain namun dapat dilakukan dengan pendekatan kyai,” ujar Wamen.
“Saya kira pendekatan dengan melibatkan kyai dan tokoh agama sangat penting. Penanganan yang dilakukan juga harus hati-hati agar tidak menimbulkan kehebohan,” imbuhnya.
Turut hadir mengikuti rapat koordinasi Gubernur Jawa Timur, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, RMI NU, Satgas Covid-19, para kapolda dan instansi terkait lainnya.
Dalam paparannya Wamenag juga mengungkapkan, berdasarkan data terbaru Kementerian Agama, tercatat sebanyak 27 pesantren terkonfirmasi positif Covid-19. Pesantren ini tersebar di 10 provinsi dengan jumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.489 orang.
“969 santri sembuh, 519 dalam perawatan dan satu kasus meninggal dunia,” kata Wamenag didampinggi Plt Sekjen Kemenag Nizar dan Direktur PD Pontren Waryono.
Menanggapi rekomendasi yang disampaikan Kemenag, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan melanjutkan rapat koordinasi penanganan klaster covid-19 di lingkungan pondok pesantren dalam waktu dekat, dengan melibatkan para tokoh agama dan kyai sepuh yang berpengaruh.
“Hasil dari rapat nantinya akan kita sampaikan ke Wapres KH. Ma’ruf Amin dan pada rapat berikutnya akan langsung dipimpin oleh Wapres untuk menentukan kebijakan,” kata Menko Luhut. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini