Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 03 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Doni Monardo menegaskan, pandemi virus korona bukan konspirasi maupun rekayasa. Sebab, Doni menyebut masih terdapat 17 persen warga Indonesia yang belum percaya dan yakin terkait adanya wabah Covid-19.
“Masih ada 17 persen warga negara kita yang masih belum percaya dan merasa yakin tidak akan kena Covid-19. Ini adalah suatu angka yang sangat tinggi sekali,” kata Doni dalam diskusi daring, Jumat (2/10).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menyebut terdapat jutaan korban jiwa akibat Covid-19. Bahkan kini kasus di Indonesia sudah lebih dari 280.000 orang yang positif dan yang meninggal lebih dari 10.000 orang.
“Bahkan tidak sedikit dokter yang gugur karena tugasnya, dalam rangka merawat pasien,” ucap Doni.
Doni mengajak seluruh masyarakat Indonesia pada khususnya untuk selalu patuh mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, disiplin serta mematuhi protokol kesehatan untuk menghargai perjuangan para tenaga media, yang berada di garda terdepan melawan Covid-19.
“Karenanya patuh dan disiplin kepada protokol kesehatan itu menjadi hal yang sangat prinsip,” tegas Doni.
Baca juga: Imunisasi Dasar Anak Penting untuk Mencegah Terjadinya Penyakit
Doni pun menyebut, sebanyak tujuh persen orang yang berada di dalam rumah pun tetap bisa terpapar Covid-19. Karena terdapat anggota keluarga yang memang beraktivitas di luar rumah, kemudian dia statusnya sebagai orang tanpa gejala (OTG).
“Artinya adalah mereka yang beraktivitas di luar rumah, lantas pulang ke rumah sudah sebagai karier, sebagai pembawa virus menulari keluarga yang lain,” beber Doni.
Oleh karena itu, Doni tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi dan menerapkan 3M. Maksud 3M itu, lanjut Doni yakni Iman, Aman dan Imun.
“Iman adalah menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Aman yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, termasuk juga menggunakan hand sanitizer harus dipatuhi. Imun adalah olahraga teratur untuk meningkatkan imunitas, istirahat yang cukup jangan kurang dari 8 jam, tidak boleh panik, gembira dan memakan makanan yang bergizi,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Doni Monardo menegaskan, pandemi virus korona bukan konspirasi maupun rekayasa. Sebab, Doni menyebut masih terdapat 17 persen warga Indonesia yang belum percaya dan yakin terkait adanya wabah Covid-19.
“Masih ada 17 persen warga negara kita yang masih belum percaya dan merasa yakin tidak akan kena Covid-19. Ini adalah suatu angka yang sangat tinggi sekali,” kata Doni dalam diskusi daring, Jumat (2/10).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menyebut terdapat jutaan korban jiwa akibat Covid-19. Bahkan kini kasus di Indonesia sudah lebih dari 280.000 orang yang positif dan yang meninggal lebih dari 10.000 orang.
“Bahkan tidak sedikit dokter yang gugur karena tugasnya, dalam rangka merawat pasien,” ucap Doni.
Doni mengajak seluruh masyarakat Indonesia pada khususnya untuk selalu patuh mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, disiplin serta mematuhi protokol kesehatan untuk menghargai perjuangan para tenaga media, yang berada di garda terdepan melawan Covid-19.
“Karenanya patuh dan disiplin kepada protokol kesehatan itu menjadi hal yang sangat prinsip,” tegas Doni.
Baca juga: Imunisasi Dasar Anak Penting untuk Mencegah Terjadinya Penyakit
Doni pun menyebut, sebanyak tujuh persen orang yang berada di dalam rumah pun tetap bisa terpapar Covid-19. Karena terdapat anggota keluarga yang memang beraktivitas di luar rumah, kemudian dia statusnya sebagai orang tanpa gejala (OTG).
“Artinya adalah mereka yang beraktivitas di luar rumah, lantas pulang ke rumah sudah sebagai karier, sebagai pembawa virus menulari keluarga yang lain,” beber Doni.
Oleh karena itu, Doni tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi dan menerapkan 3M. Maksud 3M itu, lanjut Doni yakni Iman, Aman dan Imun.
“Iman adalah menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Aman yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, termasuk juga menggunakan hand sanitizer harus dipatuhi. Imun adalah olahraga teratur untuk meningkatkan imunitas, istirahat yang cukup jangan kurang dari 8 jam, tidak boleh panik, gembira dan memakan makanan yang bergizi,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini