Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 16 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek-Banten berencana kembali melakukan aksi demonstrasi menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020) siang ini.
Koordinator Wilayah BEM se-Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI, Bagas Maropindra menyatakan tuntutan aksi mereka pada kesempatan ini masih sama dengan aksi sebelumnya, yakni mendesak Presiden Joko Widodo untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) guna membatalkan UU Cipta Kerja.
Selain tuntutan itu, mereka juga akan menyuarakan kecaman terhadap tindakan represif aparat. “Mengecam berbagai tindakan represif Aparatur negara terhadap seluruh massa aksi,” kata Bagas melalui keterangan tertulis seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (16/10/2020).
Lebih lanjut, ia mengatakan aksi kali ini merupakan aksi damai. Tidak akan ada tindakan anarkis. Hal itu sebagai perwujudan gerakan intelektual dan moral mahasiswa.
“Mengajak mahasiswa seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan atas UU Cipta Kerja hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan,” ujar dia.
Sementara itu, mengantisipasi demo tersebut, sebanyak 8.000 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan. “(Pengamanan demo) sekitar 8.000 lebih personel gabungan TNI, Polri dan Pemda,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan.
Selain itu, Yusri menyampaikan masih ada ribuan personel cadangan yang disiagakan untuk mengamankan demo mahasiswa hari ini. “Cadangan 10.000 personel yang standby,” ucap Yusri, sembari mengatakan yang cadangan standby di Polda sama Monas. [ind]
KalbarOnline.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek-Banten berencana kembali melakukan aksi demonstrasi menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020) siang ini.
Koordinator Wilayah BEM se-Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI, Bagas Maropindra menyatakan tuntutan aksi mereka pada kesempatan ini masih sama dengan aksi sebelumnya, yakni mendesak Presiden Joko Widodo untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) guna membatalkan UU Cipta Kerja.
Selain tuntutan itu, mereka juga akan menyuarakan kecaman terhadap tindakan represif aparat. “Mengecam berbagai tindakan represif Aparatur negara terhadap seluruh massa aksi,” kata Bagas melalui keterangan tertulis seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (16/10/2020).
Lebih lanjut, ia mengatakan aksi kali ini merupakan aksi damai. Tidak akan ada tindakan anarkis. Hal itu sebagai perwujudan gerakan intelektual dan moral mahasiswa.
“Mengajak mahasiswa seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan atas UU Cipta Kerja hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan,” ujar dia.
Sementara itu, mengantisipasi demo tersebut, sebanyak 8.000 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan. “(Pengamanan demo) sekitar 8.000 lebih personel gabungan TNI, Polri dan Pemda,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan.
Selain itu, Yusri menyampaikan masih ada ribuan personel cadangan yang disiagakan untuk mengamankan demo mahasiswa hari ini. “Cadangan 10.000 personel yang standby,” ucap Yusri, sembari mengatakan yang cadangan standby di Polda sama Monas. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini