Gejala Disleksia pada Anak

Si Kecil disleksia? Bagaimana mengamati gejala disleksia pada anak? Sebelumnya, yuk kita cari tahu dulu soal disleksia, Mums! Disleksia adalah gangguan belajar pada anak berupa kesulitan membaca. Anak mengalami masalah dalam mengenali suara, ucapan, dan menghubungkannya dengan huruf yang tertera. Dalam hal ini, otak mengalami gangguan dalam memproses bahasa.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Bila ternyata si Kecil mempunyai disleksia, Mums jangan berkecil hati dulu. Disleksia tidak ada hubungannya dengan kecerdasan seseorang. Buktinya, sudah banyak selebritas disleksia yang tetap bisa sukses dalam karier mereka. Misalnya, aktor Amerika Serikat Tom Cruise, aktris asal Inggris Keira Knightley, hingga penyanyi dan penulis lagu Jewel Kilcher. Dengan terapi dan dukungan yang tepat, si Kecil tetap bisa kok berprestasi di sekolah dan tumbuh menjadi anak yang cerdas!

Gejala Disleksia pada Anak

Jadi, seperti apa gejala disleksia pada anak, Mums? Inilah beberapa contoh umumnya:

  • Saat membaca dan menulis, anak melakukannya dengan lambat sekali.
  • Anak suka bingung membedakan beberapa huruf tertentu, misalnya huruf ‘b’ dengan ‘d’ atau ‘k’ dengan ‘x’.
  • Saat menulis, huruf-huruf sering tidak teratur atau terbolak-balik. Dalam beberapa kasus, ada juga anak yang selalu lupa (skip) satu huruf saat menulis sebuah kata.
  • Anak mengalami kesulitan luar biasa saat harus mengeja, bahkan kata paling sederhana yang terdiri dari 2 suku kata sekalipun.
  • Anak mudah menyerap informasi secara verbal tetapi kesulitan saat mengingat informasi secara tertulis.
  • Anak mengalami kesulitan saat berusaha menyusun pemikiran tertentu, seperti urutan bercerita.
Baca Juga :  Ketua TP PKK Pontianak Sosialisasikan Pentingnya Jaga Kesehatan Mata
Baca juga: Kenapa Anak Demam Habis Divaksin, Ya?

Gejala Disleksia pada Balita

Lalu, bagaimana mendeteksi gejala disleksia pada si Kecil yang masih berusia balita? Inilah beberapa contohnya, Mums:

  • Keterlambatan bicara atau delayed speech. Untuk lebih jelasnya, periksakan si Kecil ke dokter karena penyebabnya bisa jadi bukan disleksia.
  • Punya kesulitan mengucapkan kata-kata yang panjang, misalnya kata-kata lebih dari 2-3 suku kata seperti ‘kebakaran’ atau ‘helikopter’. Bahkan, bisa jadi pengucapannya malah terbalik, seperti ‘kerabakan’ atau ‘hekilopter’.
  • Susah mengingat kata-kata tertentu atau menyusun kalimat dengan tepat, tidak seperti anak-anak seusia si Kecil pada umumnya.
  • Sulit mengingat atau bahkan menyukai kata-kata berima yang biasanya mudah diingat oleh anak-anak. Misalnya, lirik lagu Burung kakatua, hinggap di jendela.
  • Tidak berminat mempelajari huruf-huruf meskipun wajib di sekolah maupun di rumah.
  • Sulit mempelajari nama dan suara huruf ejaan yang tidak dapat diprediksi dan tidak konsisten
  • Gangguan penglihatan saat membaca. Misalnya, si Kecil menggambarkan huruf dan kata-kata seperti bergerak atau tampak kabur.
Baca juga: Kapan Anak Boleh Dibiarkan Menangis?

Cara Mendapatkan Bantuan Jika Anak Disleksia

Bila si Kecil masih balita, biasanya sekolah TK tidak terlalu mewajibkan murid untuk bisa membaca dan menulis dengan lancar. Makanya, mendeteksi gejala disleksia pada anak di usia ini biasanya belum semudah saat anak sudah masuk SD.

Namun bila Mums cemas dengan kemampuan berbahasa si Kecil yang sepertinya kalah jauh dibanding teman-temannya di sekolah atau anak-anak lain, ini yang bisa Mums lakukan:

  • Berbicara dengan guru si Kecil di sekolah bila khawatir dengan perkembangan kemampuan membaca dan menulisnya.
  • Ajak si Kecil ke dokter anak untuk pemeriksaan fisik, seperti mencari kemungkinan gangguan pendengaran atau penglihatan. Bisa jadi, salah satunya menjadi penyebab anak mengalami masalah dalam belajar.
  • Meminta pemeriksaan untuk mengecek kebutuhan khusus yang mungkin diperlukan oleh anak.
Baca Juga :  Ikuti Tips Ini Agar Balita Tidak Agresif

Setelah melihat bahwa ada gejala disleksia pada anak, wajar bila awalnya Mums dan Dads merasa cemas dan mungkin sedikit kecewa. Bagaimana dengan masa depan si Kecil nanti?

Namun, seperti contoh beberapa selebritas di atas, si Kecil bisa tetap hidup normal dan punya masa depan yang cerah. Dengan terapi yang tepat dan memaksimalkan bakatnya yang lain, anak tetap dapat hidup dengan rasa percaya diri.

Misalnya, aktris Keira Knightley meminta teman atau asistennya merekam semua dialog karakter yang akan diperankannya sebelum syuting. Lalu, Keira akan mendengarkannya untuk menghapal dan meresapi perannya. Begitulah caranya mengingat isi skenario film yang akan dimainkannya. Untuk mengatasi gejala disleksia pada anak, mungkin Mums bisa mencari cara belajar alternatif untuk si Kecil. Tetap semangat ya, Mums! (AS)

Baca juga: Kok, Kakak Suka Sekali Mengganggu Adiknya?

Referensi

NHS: Dyslexia

Mayo Clinic: Dyslexia

Davis Dyslexia Association International: Test for Dyslexia: 37 Common Traits

Comment