Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 18 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Polres Tangerang Selatan mengamankan sebanyak 65 anak di bawah umur yang hendak ikut aksi unjuk rasa di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/12/2020). Usai dibawa ke Mapolres Tangsel, puluhan anak tersebut langsung diwajibkan untuk menjalani rapid test guna mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.
Sekilas, hampir mayoritas anak baru gede (ABG) yang diamankan mengenakan pakaian Pecinta Habib Bahar dari Majelis Pembela Rasulullah. Ada juga yang membawa atribut seperti bendera Shalawat Dunia Akhirat dipadukan gambar pedang.
“Kami amankan 65 orang yang memiliki indikasi ingin pergi menuju Jakarta. Di mana hampir 90 persen adalah anak dan remaja sekitar 12 sampai 17 tahun,” ujar Wakapolres Tangsel, Kompol Stephanus Luckyto ditemui di Mapolres Tangsel, Jumat (18/12/2020).
Luckyto menegaskan, dari puluhan anak yang diamankan dan diwajibkan ikut rapid test, hasilnya diketahui kurang lebih 10 orang dinyatakan reaktif. “Kemudian kami tindaklanjuti untuk swab antigen. Hasilnya ada lima orang yang positif. Selanjutnya kami akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan serta Puskesmas untuk langkah selanjutnya,” tuturnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, puluhan anak di bawah umur ini nekat mengikuti demontrasi lantaran terpengaruh atas adanya ajakan yang diterima hanya melalui pesan berantai.
“Mereka kebanyakan terhasut atau terbawa isu ini karena ajakan dari teman-temannya, satu dengan yang lain dari pesan berantai. Setelah kita dalami mereka tidak tahu apa yang ingin dilakukan di sana. Adakah orang yang menjadi penanggung jawab mereka di sana mereka juga enggak tahu,” terang Luckyto.
Berdasar hasil pemeriksaan, mereka berasal dari luar wilayah Tangsel yang didominasi dari Depok, Bogor, dan Rumpin. “Kebanyakan kami tangkap ketika mereka menggunakan kendaraan truk atau mobil pick up. Mereka masuk ke dalamnya. Jadi ketika kita cegat, kita cek anggota naik ke atas truknya ternyata mereka bersembunyi di situ,” tuturnya.
Untuk anak yang mengaku mendapatkan izin dari orangtua, akan didalami lebih lanjut. “Kita akan dalami atas izin yang diberikan, apakah mereka (orang tua) bisa menjamin keselamatan ketika di sana, karena Bogor-Jakarta cukup jauh. Makanya jika betul ada izin, dan terjadi sesuatu dengan anaknya penanggungjawaban hukum pasti kepada orang tua. Karena ketika belum dewasa masih dalam tanggung jawab orang tua,” tuntasnya. [ind]
KalbarOnline.com – Polres Tangerang Selatan mengamankan sebanyak 65 anak di bawah umur yang hendak ikut aksi unjuk rasa di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/12/2020). Usai dibawa ke Mapolres Tangsel, puluhan anak tersebut langsung diwajibkan untuk menjalani rapid test guna mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.
Sekilas, hampir mayoritas anak baru gede (ABG) yang diamankan mengenakan pakaian Pecinta Habib Bahar dari Majelis Pembela Rasulullah. Ada juga yang membawa atribut seperti bendera Shalawat Dunia Akhirat dipadukan gambar pedang.
“Kami amankan 65 orang yang memiliki indikasi ingin pergi menuju Jakarta. Di mana hampir 90 persen adalah anak dan remaja sekitar 12 sampai 17 tahun,” ujar Wakapolres Tangsel, Kompol Stephanus Luckyto ditemui di Mapolres Tangsel, Jumat (18/12/2020).
Luckyto menegaskan, dari puluhan anak yang diamankan dan diwajibkan ikut rapid test, hasilnya diketahui kurang lebih 10 orang dinyatakan reaktif. “Kemudian kami tindaklanjuti untuk swab antigen. Hasilnya ada lima orang yang positif. Selanjutnya kami akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan serta Puskesmas untuk langkah selanjutnya,” tuturnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, puluhan anak di bawah umur ini nekat mengikuti demontrasi lantaran terpengaruh atas adanya ajakan yang diterima hanya melalui pesan berantai.
“Mereka kebanyakan terhasut atau terbawa isu ini karena ajakan dari teman-temannya, satu dengan yang lain dari pesan berantai. Setelah kita dalami mereka tidak tahu apa yang ingin dilakukan di sana. Adakah orang yang menjadi penanggung jawab mereka di sana mereka juga enggak tahu,” terang Luckyto.
Berdasar hasil pemeriksaan, mereka berasal dari luar wilayah Tangsel yang didominasi dari Depok, Bogor, dan Rumpin. “Kebanyakan kami tangkap ketika mereka menggunakan kendaraan truk atau mobil pick up. Mereka masuk ke dalamnya. Jadi ketika kita cegat, kita cek anggota naik ke atas truknya ternyata mereka bersembunyi di situ,” tuturnya.
Untuk anak yang mengaku mendapatkan izin dari orangtua, akan didalami lebih lanjut. “Kita akan dalami atas izin yang diberikan, apakah mereka (orang tua) bisa menjamin keselamatan ketika di sana, karena Bogor-Jakarta cukup jauh. Makanya jika betul ada izin, dan terjadi sesuatu dengan anaknya penanggungjawaban hukum pasti kepada orang tua. Karena ketika belum dewasa masih dalam tanggung jawab orang tua,” tuntasnya. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini