Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 12 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Varian virus Korona yang menyebabkan penyakit Covid-19 dan teridentifikasi di wilayah Amazon, Brasil, disebut kemungkinan tiga kali lipat lebih menular. Namun analisis awal menunjukkan bahwa vaksin yang ada saat ini masih efektif untuk melawannya. Hal tersebut seperti dikatakan Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, Kamis (11/2) waktu Brasil.
Di bawah tekanan ketika varian baru itu menyerang kota Manaus dengan gelombang kedua infeksi, Pazuello berupaya meyakinkan legislator bahwa lonjakan kasus dalam beberapa bulan belakangan memang tidak terduga. Namun, masih bisa dikendalikan.
Pazuello dalam rapat Senat Brasil, juga menyampaikan bahwa Brasil akan memvaksin setengah dari populasi yang memenuhi syarat per Juni tahun ini. Sedangkan sisanya per akhir tahun ini.
Brasil memulai vaksinasi dengan vaksin Sinovac asal Tiongkok dan AstraZeneca asal Inggris sejak tiga pekan lalu. Pazuello tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana efektivitas keduanya melawan varian Amazon.
“Puji Tuhan, kami menerima berita dari analisis bahwa vaksin-vaksin tersebut masih mempunyai efek terhadap varian ini. Namun (varian) ini lebih menular. Menurut analisis kami, tiga kali lebih menular,” kata Pazuello.
Kementerian Kesehatan Brasil yang belum merilis informasi mengenai hasil analisis, belum memberikan komentarnya hingga berita ini diturunkan.
Institut Butantan di Sai Paulo, yang bermitra dengan Sinovac untuk pengujian dan produksi vaksin, menyebut dalam penyataan bahwa pihaknya telah memulai kajian tentang varian Manaus Amazon. Namun, belum dapat mempunyai kesimpulan hingga dua pekan mendatang.
Sementara pusat biomedis Fiocruz di Rio de Janeiro, yang bermitra dengan AstraZeneca, menyatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari efikasi vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford itu terhadap varian Amazon, dengan telah mengirimkan sampel ke Oxford dan kini menunggu hasilnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Varian virus Korona yang menyebabkan penyakit Covid-19 dan teridentifikasi di wilayah Amazon, Brasil, disebut kemungkinan tiga kali lipat lebih menular. Namun analisis awal menunjukkan bahwa vaksin yang ada saat ini masih efektif untuk melawannya. Hal tersebut seperti dikatakan Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, Kamis (11/2) waktu Brasil.
Di bawah tekanan ketika varian baru itu menyerang kota Manaus dengan gelombang kedua infeksi, Pazuello berupaya meyakinkan legislator bahwa lonjakan kasus dalam beberapa bulan belakangan memang tidak terduga. Namun, masih bisa dikendalikan.
Pazuello dalam rapat Senat Brasil, juga menyampaikan bahwa Brasil akan memvaksin setengah dari populasi yang memenuhi syarat per Juni tahun ini. Sedangkan sisanya per akhir tahun ini.
Brasil memulai vaksinasi dengan vaksin Sinovac asal Tiongkok dan AstraZeneca asal Inggris sejak tiga pekan lalu. Pazuello tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana efektivitas keduanya melawan varian Amazon.
“Puji Tuhan, kami menerima berita dari analisis bahwa vaksin-vaksin tersebut masih mempunyai efek terhadap varian ini. Namun (varian) ini lebih menular. Menurut analisis kami, tiga kali lebih menular,” kata Pazuello.
Kementerian Kesehatan Brasil yang belum merilis informasi mengenai hasil analisis, belum memberikan komentarnya hingga berita ini diturunkan.
Institut Butantan di Sai Paulo, yang bermitra dengan Sinovac untuk pengujian dan produksi vaksin, menyebut dalam penyataan bahwa pihaknya telah memulai kajian tentang varian Manaus Amazon. Namun, belum dapat mempunyai kesimpulan hingga dua pekan mendatang.
Sementara pusat biomedis Fiocruz di Rio de Janeiro, yang bermitra dengan AstraZeneca, menyatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari efikasi vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford itu terhadap varian Amazon, dengan telah mengirimkan sampel ke Oxford dan kini menunggu hasilnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini