Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 05 November 2021 |
Ribuan Rumah Warga di Sandai Ketapang Terendam Banjir
KalbarOnline, Ketapang – Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Ketapang membuat sejumlah daerah terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang mencatat sedikitnya 1.700 rumah warga di Kecamatan Sandai terendam banjir.
Pihak BPBD Ketapang terus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kondisi banjir, mengingat masih akan terjadinya curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Ketapang.
"Ada tujuh desa di Kecamatan Sandai sejauh ini yang kami data, rumah yang terendam sekitar 1.700an," ujar Kepala BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar Purwantoro, Kamis malam, 4 November 2021.
Yunifar menyampaikan, ketinggian air yang masuk ke rumah warga mulai 40 hingga 80 sentimeter. Sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah. Namun ucapnya lagi, ada juga yang mengungsi ke rumah kerabat masing-masing.
"Kalau hulu Menyumbung, (red: Hulu Sungai) hujan lebat lagi, bisa bertambah rumah warga yang terendam, tapi kalau Menyumbung tidak (red: hujan) aman," ujarnya.
Menurut Yunifar, selain di Kecamatan Sandai, banjir juga masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Nanga Tayap dan Kecamatan Muara Pawan, namun sejauh ini Kecamatan Sandai masih menjadi kecamatan terparah. Bahkan, tak hanya merendam pemukiman, banjir juga merendam fasilitas umum hingga memutus jalan. Meksi demikian belum ada laporan korban meninggal akibat bencana tersebut.
"Status kita tanggap darurat, ketika status sudah dinaikkan, kita bisa mengambil dari stok pangan daerah yang ada di Ketahanan Pangan, mungkin nanti juga bisa bekerjasama dengan Dinas Sosial selain juga dana yang tersedia di BPBD tentunya untuk menyalurkan bantuan ke masyarakat," katanya.
Yunifar menambahkan, setelah rampung melakukan pendataan, Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui BPBD akan segara menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
"Paling lama Senin atau selasa kita bisa memberikan bantuan, tapi saya maunya Sabtu ini, kami masih menyiapkan segala sesuatunya. Untuk Sandai saja delapan sampai sembilan ton beras pasti itu," tandasnya. (Adi LC)
Ribuan Rumah Warga di Sandai Ketapang Terendam Banjir
KalbarOnline, Ketapang – Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Ketapang membuat sejumlah daerah terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang mencatat sedikitnya 1.700 rumah warga di Kecamatan Sandai terendam banjir.
Pihak BPBD Ketapang terus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kondisi banjir, mengingat masih akan terjadinya curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Ketapang.
"Ada tujuh desa di Kecamatan Sandai sejauh ini yang kami data, rumah yang terendam sekitar 1.700an," ujar Kepala BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar Purwantoro, Kamis malam, 4 November 2021.
Yunifar menyampaikan, ketinggian air yang masuk ke rumah warga mulai 40 hingga 80 sentimeter. Sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah. Namun ucapnya lagi, ada juga yang mengungsi ke rumah kerabat masing-masing.
"Kalau hulu Menyumbung, (red: Hulu Sungai) hujan lebat lagi, bisa bertambah rumah warga yang terendam, tapi kalau Menyumbung tidak (red: hujan) aman," ujarnya.
Menurut Yunifar, selain di Kecamatan Sandai, banjir juga masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Nanga Tayap dan Kecamatan Muara Pawan, namun sejauh ini Kecamatan Sandai masih menjadi kecamatan terparah. Bahkan, tak hanya merendam pemukiman, banjir juga merendam fasilitas umum hingga memutus jalan. Meksi demikian belum ada laporan korban meninggal akibat bencana tersebut.
"Status kita tanggap darurat, ketika status sudah dinaikkan, kita bisa mengambil dari stok pangan daerah yang ada di Ketahanan Pangan, mungkin nanti juga bisa bekerjasama dengan Dinas Sosial selain juga dana yang tersedia di BPBD tentunya untuk menyalurkan bantuan ke masyarakat," katanya.
Yunifar menambahkan, setelah rampung melakukan pendataan, Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui BPBD akan segara menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
"Paling lama Senin atau selasa kita bisa memberikan bantuan, tapi saya maunya Sabtu ini, kami masih menyiapkan segala sesuatunya. Untuk Sandai saja delapan sampai sembilan ton beras pasti itu," tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini