KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kabupaten Landak mempunyai satu jurus yang diyakini mampu menurunkan angka stunting.
Jurus itu ialah memperkuat peran para nenek untuk memengaruhi keputusan dan tindakan ibu terhadap pola asuh bayi maupun balita.
“Di Kabupaten Landak, komponen yang penting untuk mencegah stunting serta bisa mempengaruhi keputusan ibu dan tindakan ibu adalah nenek,” kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa saat berbagi kiat menangani stunting di Kabupaten Landak, Senin kemarin.
Hal itupun tak sembarangan. Tapi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Landak dengan Universitas Muhammadiyah Pontianak terkait stunting dan penyebabnya di 3 kecamatan dengan angka stunting tertinggi.
“Karena itu di tahun 2022 ini kami akan menggandeng para neneknya. Karena ternyata ketika dilakukan penelitian bahwa nenek itu punya peranan penting dalam mengasuh cucunya, mungkin dalam budaya atau kultur lokal,” kata Karolin.
Berdasarkan temuan itu, Karolin meyakini peran seorang nenek sangat besar dalam parenting atau pola asuh anak dan percepatan penurunan stunting.
“Bukan bayi menyusu pada neneknya, tapi neneknya yang mendorong untuk memberikan MP Asi berdasarkan pengalaman zaman dulu. Itu yang kami temukan berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat dengan adat istiadat secara lokal. Sehingga intervensi yang akan dilakukan yaitu menyasar pada orang tua dari ibu atau ayahnya,” pungkas Karolin.
Comment