Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 15 Maret 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kabupaten Landak mempunyai satu jurus yang diyakini mampu menurunkan angka stunting.
Jurus itu ialah memperkuat peran para nenek untuk memengaruhi keputusan dan tindakan ibu terhadap pola asuh bayi maupun balita.
“Di Kabupaten Landak, komponen yang penting untuk mencegah stunting serta bisa mempengaruhi keputusan ibu dan tindakan ibu adalah nenek,” kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa saat berbagi kiat menangani stunting di Kabupaten Landak, Senin kemarin.
Hal itupun tak sembarangan. Tapi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Landak dengan Universitas Muhammadiyah Pontianak terkait stunting dan penyebabnya di 3 kecamatan dengan angka stunting tertinggi.
“Karena itu di tahun 2022 ini kami akan menggandeng para neneknya. Karena ternyata ketika dilakukan penelitian bahwa nenek itu punya peranan penting dalam mengasuh cucunya, mungkin dalam budaya atau kultur lokal,” kata Karolin.
Berdasarkan temuan itu, Karolin meyakini peran seorang nenek sangat besar dalam parenting atau pola asuh anak dan percepatan penurunan stunting.
“Bukan bayi menyusu pada neneknya, tapi neneknya yang mendorong untuk memberikan MP Asi berdasarkan pengalaman zaman dulu. Itu yang kami temukan berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat dengan adat istiadat secara lokal. Sehingga intervensi yang akan dilakukan yaitu menyasar pada orang tua dari ibu atau ayahnya,” pungkas Karolin.
KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kabupaten Landak mempunyai satu jurus yang diyakini mampu menurunkan angka stunting.
Jurus itu ialah memperkuat peran para nenek untuk memengaruhi keputusan dan tindakan ibu terhadap pola asuh bayi maupun balita.
“Di Kabupaten Landak, komponen yang penting untuk mencegah stunting serta bisa mempengaruhi keputusan ibu dan tindakan ibu adalah nenek,” kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa saat berbagi kiat menangani stunting di Kabupaten Landak, Senin kemarin.
Hal itupun tak sembarangan. Tapi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Landak dengan Universitas Muhammadiyah Pontianak terkait stunting dan penyebabnya di 3 kecamatan dengan angka stunting tertinggi.
“Karena itu di tahun 2022 ini kami akan menggandeng para neneknya. Karena ternyata ketika dilakukan penelitian bahwa nenek itu punya peranan penting dalam mengasuh cucunya, mungkin dalam budaya atau kultur lokal,” kata Karolin.
Berdasarkan temuan itu, Karolin meyakini peran seorang nenek sangat besar dalam parenting atau pola asuh anak dan percepatan penurunan stunting.
“Bukan bayi menyusu pada neneknya, tapi neneknya yang mendorong untuk memberikan MP Asi berdasarkan pengalaman zaman dulu. Itu yang kami temukan berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat dengan adat istiadat secara lokal. Sehingga intervensi yang akan dilakukan yaitu menyasar pada orang tua dari ibu atau ayahnya,” pungkas Karolin.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini