Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 30 Mei 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Ketua Harian Pengurus Masjid As-Salam Pontianak, Syarif Usman Alkadrie saat diwawancarai media ini, Jumat (27/05/2022) menegaskan, bahwa rapat pengurus yang melibatkan para tetua, para tokoh dari berbagai ormas (ormas) Islam, perangkat RT/RW itu sebagai langkah antisipatif terhadap gerakan-gerakan massa yang dirasa kurang perlu.
Menurut Syarif Usman, pertemuan yang digelar pihaknya itu sekaligus untuk meminta Pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini dengan bijak.
“Malam ini kami menanggapi berita-berita yang viral di media online. Kami mengumpulkan semua RT di Jalan Budi Karya untuk menyatukan persepsi,” kata Syarif Usman.
Syarif Usman mengaku akan berkirim surat kepada Pemerintah Kota Pontianak dan pihak-pihak terkait lainnya, di antaranya kepolisian, untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan ini. Di mana Pengurus Masjid As-Salam juga memberikan ‘deadline’ terhadap aspirasi mereka tersebut selama satu minggu.
“Jika kami tidak mendapatkan hasil atau jawaban dari pihak terkait. Kami akan adakan pertemuan yang lebih besar lagi,” tutur Syarif Usman.
“Kami akan melihat (juga), apakah aparat-aparat terkait bersedia untuk melaksanakan apa yang kita inginkan. Itu kami tunggu beritanya,” harapnya.
Syarif Usman pun menambahkan, jemaah Masjid As-Salam dan warga Budi Karya pada umumnya tentu akan berterima kasih apabila pihak-pihak terkait, khususnya Pemerintah Kota Pontianak merespon hasil pertemuan mereka tersebut.
Sementara Habib Rizal Hasan Alkadrie yang juga hadir memenuhi undangan dari pengurus Masjid As-Salam, turut memberikan pandangannya. Ia menyatakan bahwa ajaran Islam secara tegas telah menggariskan antara yang hak dan batil.
“Tempat maksiat tentulah tempat yang dibenci oleh Allah. Diskotik, hiburan malam, minuman keras, Narkoba, perempuan adalah tempat maksiat. Tentu akan merusak,” jelas Habib Rizal.
“Ketika sudah masuk ke tempat maksiat tersebut. Otomatis akan merusak anak-anak muda. Akal mereka jadi tidak sehat lagi,” tambahnya.
Sebagai salah seorang tokoh panutan di Kota Pontianak, Habib Rizal sangat berharap agar pemerintah bersama TNI/Polri dapat bekerjasama menyelesaikan polemik yang terjadi di masyarakat, dalam rangka terus menjaga kondusifitas yang telah terjalin selama ini.
“Kita pengen masyarakat ini hidup sehat. Selamat dunia dan akhirat,” katanya menekankan.
“Setop maksiat, setop Narkoba, setop pelacuran, setop tempat-tempat yang menjadi tempat timbulnya murka daripada Allah SWT,” pesannya.
Dalam kesempatan itu juga, Habib Rizal juga mengingatkan tentang pedihnya azab Allah SWT bagi para pelaku kemungkaran.
“Kalau yang kena azab cuma mereka saja, terserah dia-lah. Tapi ketika Allah menurunkan musibah. Nanti kita semua di Pontianak ini yang susah. Kita Kalbar yang sakit semua,” urak Habib Rizal
“Kami ingin para pihak yang berwenang cepat tanggap,” harapnya lagi. (Tim)
KalbarOnline, Pontianak – Ketua Harian Pengurus Masjid As-Salam Pontianak, Syarif Usman Alkadrie saat diwawancarai media ini, Jumat (27/05/2022) menegaskan, bahwa rapat pengurus yang melibatkan para tetua, para tokoh dari berbagai ormas (ormas) Islam, perangkat RT/RW itu sebagai langkah antisipatif terhadap gerakan-gerakan massa yang dirasa kurang perlu.
Menurut Syarif Usman, pertemuan yang digelar pihaknya itu sekaligus untuk meminta Pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini dengan bijak.
“Malam ini kami menanggapi berita-berita yang viral di media online. Kami mengumpulkan semua RT di Jalan Budi Karya untuk menyatukan persepsi,” kata Syarif Usman.
Syarif Usman mengaku akan berkirim surat kepada Pemerintah Kota Pontianak dan pihak-pihak terkait lainnya, di antaranya kepolisian, untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan ini. Di mana Pengurus Masjid As-Salam juga memberikan ‘deadline’ terhadap aspirasi mereka tersebut selama satu minggu.
“Jika kami tidak mendapatkan hasil atau jawaban dari pihak terkait. Kami akan adakan pertemuan yang lebih besar lagi,” tutur Syarif Usman.
“Kami akan melihat (juga), apakah aparat-aparat terkait bersedia untuk melaksanakan apa yang kita inginkan. Itu kami tunggu beritanya,” harapnya.
Syarif Usman pun menambahkan, jemaah Masjid As-Salam dan warga Budi Karya pada umumnya tentu akan berterima kasih apabila pihak-pihak terkait, khususnya Pemerintah Kota Pontianak merespon hasil pertemuan mereka tersebut.
Sementara Habib Rizal Hasan Alkadrie yang juga hadir memenuhi undangan dari pengurus Masjid As-Salam, turut memberikan pandangannya. Ia menyatakan bahwa ajaran Islam secara tegas telah menggariskan antara yang hak dan batil.
“Tempat maksiat tentulah tempat yang dibenci oleh Allah. Diskotik, hiburan malam, minuman keras, Narkoba, perempuan adalah tempat maksiat. Tentu akan merusak,” jelas Habib Rizal.
“Ketika sudah masuk ke tempat maksiat tersebut. Otomatis akan merusak anak-anak muda. Akal mereka jadi tidak sehat lagi,” tambahnya.
Sebagai salah seorang tokoh panutan di Kota Pontianak, Habib Rizal sangat berharap agar pemerintah bersama TNI/Polri dapat bekerjasama menyelesaikan polemik yang terjadi di masyarakat, dalam rangka terus menjaga kondusifitas yang telah terjalin selama ini.
“Kita pengen masyarakat ini hidup sehat. Selamat dunia dan akhirat,” katanya menekankan.
“Setop maksiat, setop Narkoba, setop pelacuran, setop tempat-tempat yang menjadi tempat timbulnya murka daripada Allah SWT,” pesannya.
Dalam kesempatan itu juga, Habib Rizal juga mengingatkan tentang pedihnya azab Allah SWT bagi para pelaku kemungkaran.
“Kalau yang kena azab cuma mereka saja, terserah dia-lah. Tapi ketika Allah menurunkan musibah. Nanti kita semua di Pontianak ini yang susah. Kita Kalbar yang sakit semua,” urak Habib Rizal
“Kami ingin para pihak yang berwenang cepat tanggap,” harapnya lagi. (Tim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini