KalbarOnline, Kubu Raya – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membuka Rapat Koordinasi Keuangan Daerah se-Kalbar, di Aula Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (04/05/2023).
Rakor tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson, bupati/wali kota/sekda se-Kalbar atau yang mewakili dan beberapa kepala perangkat daerah Provinsi Kalbar maupun kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Gubernur Kalbar menyebutkan ada banyak perubahan dalam hal aturan keuangan, dimulai dari perencanaan, dana bagi hasil, transfer pusat dan sebagainya, namun semua itu harus berpedoman pada data yang valid.
“Selama ini kenapa realisasi pendapatan tidak baik atau belanjanya tidak baik, dikarenakan datanya tidak betul. Saya setiap hari harus mendapatkan data kondisi keuangan dari OPD-OPD sehingga kita (Pemprov Kalbar) bisa membuat perencanaan dengan baik,” ujar Sutarmidji.
“Terbukti tahun lalu belanja APBD Provinsi Kalbar berada di urutan ke-4 nasional dalam kategori pendapatan dan belanja,” tambahnya.
Gubernur menyampaikan, bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Kalbar dari tahun 2018 – 2022 mengalami peningkatan signifikan. Sedangkan untuk target tahun 2023 sebesar Rp 3,029 triliun.
“Tapi saya lihat per hari ini, PAD sudah mencapai 37% dan transfer baru 34%, sehingga perkiraan saya PAD Kalbar itu akhir tahun nanti realisasinya bisa Rp 3,2 – Rp 3,3 triliun. Makanya Kalbar sudah termasuk 20 daerah dengan celah fiskal tinggi,” jelasnya.
Mengakhiri sambutannya, Sutarmidji berharap daerah-daerah di Kalbar dapat memperhatikan sumber PAD dan percepatan realisasi belanja.
“Mudah-mudahan dengan acara ini, daerah lebih serius lagi untuk memperhatikan sumber-sumber pendapatan mereka dan melakukan inovasi untuk peningkatan dan percepatan realisasi belanja,” sampainya. (Jau)
Comment