Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 24 Juli 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Asep Maulana, salah satu korban perampokan mobil box logistik PT ASA yang terjadi pada dua pekan lalu, di Desa Subah, Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalbar, menceritakan kronologi kejadian yang menimpa dirinya.
Asep menjelaskan, saat itu ia sendirian sedang mengendarai mobil box logistik PT ASA. Tiba-tiba ia diberhentikan oleh satu unit mobil Avanza berwarna silver. Kemudian turun dua orang dari mobil tersebut dan medatangani dirinya dengan mengaku sebagai polisi yang sedang melakukan razia narkoba.
“Saya diberhentikan di tengah jalan oleh satu unit mobil Avanza silver. Turun dua orang langsung menyergap saya mengaku polisi dengan modus razia narkoba. Mereka berempat masing-masing membawa senjata tajam dan menodongkan ke saya,” kata Asep, Senin (24/07/2023).
Asep melanjutkan, saat dirinya turun dari mobil, kedua tangannya langsung diborgol dan matanya ditutup lalu dibawa ke mobil para pelaku.
“Tanpa sadar saya sudah di lahan sawit. Mereka langsung mengambil semua barang yang bisa diambil. Setelah mereka menjarah saya, saya disekap dimasukan ke dalam mobil box dikunci dari luar dengan posisi tangan terborgol dan mata tertutup,” jelasnya.
Asep mengaku dirinya dipukul dan dikeroyok oleh para pelaku yang saat itu meminta uangnya.
"Pada malam itu saya dipukul, dikeroyok. Mereka sempat meminta uang, kemudian saya dikeroyok. Saya bawa uang tunai sekitar Rp 250 ribu dan m-banking Rp 1.050 juta itu diambil semua,” ujar Asep.
“Besok paginya saya ditolong warga yang ada di daerah itu. Saya teriak minta tolong dari subuh sekitar jam 9 pagi baru saya ditemukan warga. Badan saya lemas karena di dalam box sulit bernapas,” imbuhnya. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak - Asep Maulana, salah satu korban perampokan mobil box logistik PT ASA yang terjadi pada dua pekan lalu, di Desa Subah, Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalbar, menceritakan kronologi kejadian yang menimpa dirinya.
Asep menjelaskan, saat itu ia sendirian sedang mengendarai mobil box logistik PT ASA. Tiba-tiba ia diberhentikan oleh satu unit mobil Avanza berwarna silver. Kemudian turun dua orang dari mobil tersebut dan medatangani dirinya dengan mengaku sebagai polisi yang sedang melakukan razia narkoba.
“Saya diberhentikan di tengah jalan oleh satu unit mobil Avanza silver. Turun dua orang langsung menyergap saya mengaku polisi dengan modus razia narkoba. Mereka berempat masing-masing membawa senjata tajam dan menodongkan ke saya,” kata Asep, Senin (24/07/2023).
Asep melanjutkan, saat dirinya turun dari mobil, kedua tangannya langsung diborgol dan matanya ditutup lalu dibawa ke mobil para pelaku.
“Tanpa sadar saya sudah di lahan sawit. Mereka langsung mengambil semua barang yang bisa diambil. Setelah mereka menjarah saya, saya disekap dimasukan ke dalam mobil box dikunci dari luar dengan posisi tangan terborgol dan mata tertutup,” jelasnya.
Asep mengaku dirinya dipukul dan dikeroyok oleh para pelaku yang saat itu meminta uangnya.
"Pada malam itu saya dipukul, dikeroyok. Mereka sempat meminta uang, kemudian saya dikeroyok. Saya bawa uang tunai sekitar Rp 250 ribu dan m-banking Rp 1.050 juta itu diambil semua,” ujar Asep.
“Besok paginya saya ditolong warga yang ada di daerah itu. Saya teriak minta tolong dari subuh sekitar jam 9 pagi baru saya ditemukan warga. Badan saya lemas karena di dalam box sulit bernapas,” imbuhnya. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini