Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 16 November 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat telah mengantongi dokumen kajian risiko bencana dalam upaya meminimalisir bencana di provinsi tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalbar, Judan menyampaikan, dokumen kajian bencana ini juga sebagai dasar dalam merencanakan pembangunan infrastruktur, supaya dari pembangunan itu tidak mengakibatkan bencana yang berdampak kepada masyarakat.
“Karena ada salah satu pembangunan nasional yakni jalan poros di perbatasan. Di mana ada satu dusun yang terdampak banjir akibat dari pembangunan jalan tersebut, yang menutup aliran air tapi tidak dibuat lagi aliran air yang memadai. Sehingga ketika hujan lebat dusun tersebut selalu terdampak banjir,” jelas Judan, Kamis (16/11/2023).
"Padahal kondisi sebelumnya walaupun ada banjir hanya sebentar saja, namun berbeda dengan kondisi sekarang yang bisa menggenang hingga dua hari. Kondisi ini tentu memberikan dampak yang bisa mengakibatkan terganggunya ekonomi masyarakat,” sambungnya.
Oleh karena itu, BPBD Provinsi menyarankan dan merekomendasikan kepada BPBD kabupaten kota untuk membuat kajian risiko bencana khusus untuk kabupaten atau kota itu sendiri, yang berguna dalam perencanaan pembangunan infrastruktur yang ada di daerah itu.
“Sebab mereka (daerah) lebih tau masalahnya, seperti di mana titik yang akan dan mudah terjadi bencana,” kata Judan.
Saat ini lanjutnya, memang sudah ada beberapa kabupaten yang telah menyusun dokumen kajian risiko bencana, dan pihaknya sangat mendukung bahkan memfasilitasi menyusun kajian itu, sebagai upaya agar ke depan dampak bencana dari pembangunan dapat diminimalisir atau dihilangkan.
“Sebab ada beberapa daerah yang memang potensi bencana, dan kondisi ini bisa dilihat dari peta bencana yang terdapat di kajian risiko bencana. Jadi di kabupaten kota berdasarkan peta bencana itu, disusun lagi titik mana yang lebih spesifik dan potensi bencana. Kalau kita (kajiannya) lebih ke secara umum,” ujarnya.
Judan menambahkan, secara umum, adapun kabupaten yang rentan terdampak banjir di Kalbar diantaranya Sambas, Bengkayang, Sekadau, Sintang, Melawi , Putusiban.
“Kalau Kota Pontianak dan Kubu Raya biasanya hanya banjir rob,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat telah mengantongi dokumen kajian risiko bencana dalam upaya meminimalisir bencana di provinsi tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalbar, Judan menyampaikan, dokumen kajian bencana ini juga sebagai dasar dalam merencanakan pembangunan infrastruktur, supaya dari pembangunan itu tidak mengakibatkan bencana yang berdampak kepada masyarakat.
“Karena ada salah satu pembangunan nasional yakni jalan poros di perbatasan. Di mana ada satu dusun yang terdampak banjir akibat dari pembangunan jalan tersebut, yang menutup aliran air tapi tidak dibuat lagi aliran air yang memadai. Sehingga ketika hujan lebat dusun tersebut selalu terdampak banjir,” jelas Judan, Kamis (16/11/2023).
"Padahal kondisi sebelumnya walaupun ada banjir hanya sebentar saja, namun berbeda dengan kondisi sekarang yang bisa menggenang hingga dua hari. Kondisi ini tentu memberikan dampak yang bisa mengakibatkan terganggunya ekonomi masyarakat,” sambungnya.
Oleh karena itu, BPBD Provinsi menyarankan dan merekomendasikan kepada BPBD kabupaten kota untuk membuat kajian risiko bencana khusus untuk kabupaten atau kota itu sendiri, yang berguna dalam perencanaan pembangunan infrastruktur yang ada di daerah itu.
“Sebab mereka (daerah) lebih tau masalahnya, seperti di mana titik yang akan dan mudah terjadi bencana,” kata Judan.
Saat ini lanjutnya, memang sudah ada beberapa kabupaten yang telah menyusun dokumen kajian risiko bencana, dan pihaknya sangat mendukung bahkan memfasilitasi menyusun kajian itu, sebagai upaya agar ke depan dampak bencana dari pembangunan dapat diminimalisir atau dihilangkan.
“Sebab ada beberapa daerah yang memang potensi bencana, dan kondisi ini bisa dilihat dari peta bencana yang terdapat di kajian risiko bencana. Jadi di kabupaten kota berdasarkan peta bencana itu, disusun lagi titik mana yang lebih spesifik dan potensi bencana. Kalau kita (kajiannya) lebih ke secara umum,” ujarnya.
Judan menambahkan, secara umum, adapun kabupaten yang rentan terdampak banjir di Kalbar diantaranya Sambas, Bengkayang, Sekadau, Sintang, Melawi , Putusiban.
“Kalau Kota Pontianak dan Kubu Raya biasanya hanya banjir rob,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini