Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 30 Januari 2025 |
KALBARONLINE.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Suharyanto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kalimantan Barat pada Kamis (30/01/2025).
Kunjungan tersebut dalam rangka memimpin langsung rapat koordinasi pengendalian penanganan banjir di Provinsi Kalbar—sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto dan Menko PMK. Rakor tersebut berlangsung di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar.
Sebelum menuju lokasi rakor, Suharyanto meninjau kesiapan bahan semai yang digunakan untuk operasi modifikasi cuaca (OMC) melalui jalur udara, yang berlokasi di Lanud Supadio, Kalbar.
Bahan semai yang digunakan untuk modifikasi cuaca oleh BNPB adalah natrium klorida (NaCl) atau garam. Bahan semai ini disebarkan ke dalam awan menggunakan pesawat BNPB.
Suharyanto mengatakan, bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) merupakan salah satu langkah untuk meminimalisir bencana akibat hujan. OMC sendiri sudah dimulai sejak kemarin (29/01/2025) di Provinsi Kalbar bersama BNPB dan BMKG, yang juga didukung penuh oleh Lanud Supadio.
“Kemarin sudah dilakukan satu kali sorti, dan hasilnya sudah mulai kelihatan, karena prediksi BMKG Kalbar puncak hujannya kemarin (29/01/2025), dan hari ini (30/01/2025). Walaupun baru satu kali sorti tapi sudah terlihat hasilnya, dan hari ini kita laksanakan lagi sebanyak mungkin, paling tidak tiga sorti. Saya lihat juga bahan semainya sudah lengkap tinggal terbang,” jelas Suharyanto.
“Dengan upaya ini, kita harapkan untuk sumber bencana hujan dari atas (hujan) bisa dikurangi. Sehingga kita fokus memompa air yang sudah di bawah yang mengakibatkan banjir, yang masuk ke rumah warga,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk langkah-langkah berikutnya akan dilakukan, setelah sumber bencana bisa dihentikan dan tinggal fokus untuk menyalurkan bantuan ke masyarakat terdampak.
“Jadi untuk tim kita sudah lengkap, untuk penyemaian di atas ada BNPB, BMKG, termasuk petugasnya dan juga ada ahlinya yang mengiringi dan yang menunjukan dimana akan turun hujan, lalu disebar bahan semainya. Akibatnya, nanti setelah diberikan bahan semai, yang harusnya datang hujan, bisa dialihkan ke tempat lain,” jelasnya.
Dikatakannya, dengan telah dilakukan OMC, sejak kemarin hingga hari ini tidak turun hujan, dan informasi yang ia terima bahwa di Mempawah yang mana kemarin kantor bupati tergenang banjir kini sudah surut.
“Karena di Kalbar ini bersamaan juga dengan rob. Sehingga air yang meluap dari sungai ini tidak sekaligus bisa masuk ke laut yang kebetulan juga sedang pasang. Akhirnya tertahan di darat , apalagi kalau ditambah hujan, makin besar banjirnya,” pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Suharyanto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kalimantan Barat pada Kamis (30/01/2025).
Kunjungan tersebut dalam rangka memimpin langsung rapat koordinasi pengendalian penanganan banjir di Provinsi Kalbar—sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto dan Menko PMK. Rakor tersebut berlangsung di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar.
Sebelum menuju lokasi rakor, Suharyanto meninjau kesiapan bahan semai yang digunakan untuk operasi modifikasi cuaca (OMC) melalui jalur udara, yang berlokasi di Lanud Supadio, Kalbar.
Bahan semai yang digunakan untuk modifikasi cuaca oleh BNPB adalah natrium klorida (NaCl) atau garam. Bahan semai ini disebarkan ke dalam awan menggunakan pesawat BNPB.
Suharyanto mengatakan, bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) merupakan salah satu langkah untuk meminimalisir bencana akibat hujan. OMC sendiri sudah dimulai sejak kemarin (29/01/2025) di Provinsi Kalbar bersama BNPB dan BMKG, yang juga didukung penuh oleh Lanud Supadio.
“Kemarin sudah dilakukan satu kali sorti, dan hasilnya sudah mulai kelihatan, karena prediksi BMKG Kalbar puncak hujannya kemarin (29/01/2025), dan hari ini (30/01/2025). Walaupun baru satu kali sorti tapi sudah terlihat hasilnya, dan hari ini kita laksanakan lagi sebanyak mungkin, paling tidak tiga sorti. Saya lihat juga bahan semainya sudah lengkap tinggal terbang,” jelas Suharyanto.
“Dengan upaya ini, kita harapkan untuk sumber bencana hujan dari atas (hujan) bisa dikurangi. Sehingga kita fokus memompa air yang sudah di bawah yang mengakibatkan banjir, yang masuk ke rumah warga,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk langkah-langkah berikutnya akan dilakukan, setelah sumber bencana bisa dihentikan dan tinggal fokus untuk menyalurkan bantuan ke masyarakat terdampak.
“Jadi untuk tim kita sudah lengkap, untuk penyemaian di atas ada BNPB, BMKG, termasuk petugasnya dan juga ada ahlinya yang mengiringi dan yang menunjukan dimana akan turun hujan, lalu disebar bahan semainya. Akibatnya, nanti setelah diberikan bahan semai, yang harusnya datang hujan, bisa dialihkan ke tempat lain,” jelasnya.
Dikatakannya, dengan telah dilakukan OMC, sejak kemarin hingga hari ini tidak turun hujan, dan informasi yang ia terima bahwa di Mempawah yang mana kemarin kantor bupati tergenang banjir kini sudah surut.
“Karena di Kalbar ini bersamaan juga dengan rob. Sehingga air yang meluap dari sungai ini tidak sekaligus bisa masuk ke laut yang kebetulan juga sedang pasang. Akhirnya tertahan di darat , apalagi kalau ditambah hujan, makin besar banjirnya,” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini