KalbarOnline, Pontianak – Sebagai upaya memberantas penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak beserta jajaran Kecamatan Pontianak Barat dan Kelurahan Sungai Beliung, mahasiswa dan pengurus RT membagikan bubuk abate dan ikan cupang kepada warga di Gang Alpokat Permai, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, Jumat (17/11/2023).
“Sebenarnya kegiatan ini sudah berjalan tetapi kita gencarkan lagi dalam rangka memberantas berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit DBD, terutama jentik-jentik yang menjadi cikal bakal nyamuk tersebut,” ujarnya saat ditemui usai membagikan abate dan ikan cupang.
Selain di wilayah pemukiman warga, lingkungan sekolah-sekolah juga menjadi target pemberantasan nyamuk aedes aegypti, salah satunya di SDN 56 Pontianak Barat di Jalan Kom Yos Sudarso.
Di sekolah ini, Wali Kota Edi Kamtono menyerahkan bantuan minyak serai bagi para siswa. Ia mengimbau agar para siswa dapat menggosokkan minyak serai pada bagian tubuh yang mudah digigit nyamuk, seperti di lengan tangan, kaki, leher dan sekitarnya.
“Selain pembagian abate, ikan cupang sebagai pemangsa jentik-jentik dan minyak serai untuk mencegah gigitan nyamuk, juga dilakukan fogging di lingkungan masyarakat hingga sekolah-sekolah,” katanya.
“Sasaran pemberantasan sarang nyamuk adalah tempat-tempat penampungan air dengan pemberian abate dan ikan cupang,” tambahnya.
Dengan membagikan abate kepada masyarakat, ia berharap nyamuk pembawa DBD dapat dikurangi secara signifikan. Dirinya juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Langkah ini dilakukan dalam rangka untuk menanggulangi penyakit DBD di Kota Pontianak,” ungkap Edi.
Menurutnya, kasus DBD yang dominan terjadi adalah di wilayah Kelurahan Sungai Beliung dan Sungai Bangkong. Oleh sebab itu, pihaknya terus berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat terkait langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencegah DBD. Mulai dari penyampaian secara lisan maupun melalui media termasuk lewat pamflet dan leaflet yang langsung disebarluaskan kepada masyarakat.
“Masyarakat juga diimbau untuk bergotong royong membersihkan lingkungan agar tidak terjadi sarang nyamuk,” pesannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko menerangkan, bahwa pembagian dan penaburan abate serta ikan cupang ini akan dilanjutkan dengan upaya-upaya pemberantasan penyebab DBD lainnya.
“Rencananya besok (Sabtu) akan dilanjutkan dengan fogging (pengasapan),” katanya.
Saptiko menambahkan, terdapat 108 kasus DBD di Kota Pontianak yang saat ini tercatat. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membiarkan jentik-jentik berkembang biak di lingkungan sekitar rumah dengan rutin mengontrol setiap pekan pada wadah-wadah penampungan air yang ada di rumah.
“Lihat di sekitar rumah apakah ada air-air yang tergenang dan bisa berpotensi menjadi sarang nyamuk. Pemberian abate juga harus dilakukan dan warga bisa mendapatkannya di puskesmas terdekat. Demikian pula kebersihan lingkungan juga harus diperhatikan karena sampah-sampah yang ada bisa menjadi sarang nyamuk,” jelasnya.
Nurmila (38 tahun), warga Gang Alpokat Permai, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Pemkot Pontianak dan mahasiswa yang turun langsung untuk membagikan abate dan ikan cupang.
“Kami berterima kasih karena pihak pemerintah turun langsung untuk membagikan abate. Kemarin memang ada warga sekitar yang terkena DBD, informasinya dua orang,” sebutnya.
Diakuinya, untuk wadah penampungan air yang ada di rumahnya selalu ditutup rapat. Hanya saja untuk tempayan yang airnya sering digunakan, memang tidak selalu tertutup. Oleh sebab itu, pemberian abate ini dinilainya sebagai langkah yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti.
“Kami juga mendapat informasi dari para mahasiswa yang membagikan selebaran mengenai bagaimana mencegah supaya terhindar dari penyakit DBD,” pungkasnya. (Indri)
Comment