KalbarOnline, Pontianak – Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji berkomitmen menjadikan perhelatan Festival Budaya Melayu Kalbar sebagai agenda tahunan. Festival tersebut dinilainya bisa menjadi sarana mengajak para generasi muda untuk turut melestarikan budaya.
Selain itu, Festival Budaya Melayu pun bisa menjadi ajang mendongkrak perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sehingga menurut Sutarmidji, ke depan festival ini harus menjadi agenda yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun.
Hal itu diungkapkan Sutarmidji usai hadir dalam malam grand final pemilihan Abang Kakak Melayu Kalbar yang menjadi rangkaian Festival Budaya Melayu Kalbar pada Selasa (22/10/2024).
Sutarmidji menjadi tamu kehormatan yang diundang oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar dalam agenda tersebut. Apalagi saat ini Sutarmidji pun tengah mengemban amanah sebagai anggota Dewan Kehormatan MABM Kalbar.
Kedatangan Gubernur Kalbar periode 2018 – 2023 tersebut disambut hangat oleh Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Chairil Effendy serta jajaran pengurus lainnya.
“Saya berharap Festival Budaya Melayu ini menjadi agenda setiap tahun, kan gawai setiap tahun Festival Budaya Melayu juga (bisa) setiap tahun,” ungkap Sutarmidji.
Dalam kesempatan itu, cagub nomor urut 1 Sutarmidji pun mengunjungi satu persatu stand yang meramaikan Festival Budaya Melayu. Kehadiran Sutarmidji juga disambut antusias pengunjung yang memadati halaman Rumat Adat Melayu Kalbar. Mereka pun secara spontan meminta untuk berfoto bersama Sutarmidji.
Silih berganti warga mengabadikan foto dengan telpon genggam mereka masing-masing. Kedekatan Sutarmidji dengan warga sangat tercermin dalam momentum tersebut. Sesekali warga mencandai Wali Kota Pontianak dua periode itu, hal itu pun dijawab Sutarmidji hingga menimbulkan gelak tawa.
“Festival Budaya Melayu ini harus jadi agenda setiap tahun, saya sudah pernah sampaikan kepada MABM, itu lebih baik dulu, ada Festival Budaya Khatulistiwa sekarang Festival Budaya Melayu,” katanya.
Sutarmidji menyebut, Festival Budaya Melayu bisa menjadi agenda dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar yang pelaksanannya oleh MABM. Sehingga tidak terkena aturan hibah, lantaran jika festival ini menjadi agenda disporapar maka bisa digelar setiap tahun seperti festival lainnya.
Apalagi Festival Budaya Melayu itupun dinilai Sutarmidji memiliki pengaruh yang cukup besar, diantaranya untuk memupuk kebersamaan antar masyarakat. Kemudian menjadi ajang pameran bagi produk-produk UMKM terlebih sekarang Menteri UMKM berasal dari Kalbar.
“Kita terus kembangkan potensi-potensi yang ada disetiap daerah melalui berbagai ragam festival budaya,” pungkasnya. (**)
Comment