KALBARONLINE.com – Sejumlah hotel dan penginapan di Kota Ketapang diyakini menjadi sarang prostitusi online hingga melibatkan anak di bawah umur yang semakin marak.
Berdasarkan penelusuran media ini pada sejumlah hotel dan penginapan di Kota Ketapang pada Sabtu (01/02/2024) malam, hampir semua kamar hotel terisi penuh. Tampak hilir mudik pengunjung yang didominasi remaja usia sekolah keluar masuk hotel.
Fenomena prostitusi online melalui aplikasi MiChat ini telah tercium oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DSP3AKB) Kabupaten Ketapang.
Kepala DSP3AKB Ketapang, Albertin Tri Kurniasih mengatakan, kalau terkait hal tersebut pihaknya telah bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan penertiban. Namun, upaya ini belum sepenuhnya efektif.
“Masalahnya, tidak semua penginapan tertib. Beberapa masih bandel meski sudah kami beri pembinaan. Kami akan menyusun regulasi baru bersama Satpol PP untuk memperketat pengawasan,” katanya kepada wartawan, Senin (03/02/2025).
Menurutnya, banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak justru terjadi di penginapan-penginapan tersebut. Itu sangat meresahkan.
“Kami tidak ingin anak-anak menjadi korban eksploitasi,” ucapnya.
Ia menyebut, kalau peran orang tua merupakan kunci utama untuk mencegah hal ini terjadi. Pihaknya menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas anak, terutama di era digital.
“Orang tua harus aktif bertanya tentang tujuan, jam pulang, dan batasan pergaulan anak. Kebebasan yang berlebihan bisa membuat mereka terjerumus ke hal-hal negatif,” pintanya.
Pihaknya juga mengimbau generasi muda untuk bijak menggunakan media sosial, terutama aplikasi perpesanan MiChat agar tidak digunakan untuk hal-hal yang menjurus pada perbuatan negatif.
“Jangan sampai teknologi yang seharusnya memudahkan kehidupan justru menjadi alat untuk kejahatan,” tuturnya. (Adi LC)
Comment