Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 08 April 2025 |
KALBARONLINE.com - Satreskrim Polresta Pontianak mengamankan sebanyak 6 ton beras oplosan SPHP yang dilakukan oleh seorang pria berinisial P di Gang Amanah, Jalan Tanjung Raya II, Kecamatan Pontianak Timur. Pengungkapan tersebut terjadi saat bulan Ramadhan tepatnya pada Rabu (26/03/2025) lalu.
Wakasatreskrim Polresta Pontianak, AKP Sulastri mengatakan, dari pengakuan pelaku, beras oplosan ini telah beroperasi kurang lebih empat bulan.
Beras oplosan tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp 62 ribu hingga Rp 63 ribu per kilogram kepada masyarakat.
“Dijelaskan oleh pelaku (beroperasi) sekitar 4 bulan yang lalu. Jelas ini sudah dipalsukan tanpa diketahui oleh izin dari pihak manapun,” ungkapnya, Senin (06/04/2025).
AKP Sulastri menjelaskan, modus yang dilakukan oleh pelaku adalah dengan mengoplos beras SPHP asli sekitar 2 kilogram kemudian dicampur dengan yang palsu atau polos itu sekitar 3 kilogram.
Lebih lanjut AKP Sulastri mengatakan, pelaku mendapatkan keuntungan sekitar Rp 3 ribu hingga Rp 8 ribu per karung beras oplosan yang dijual.
“Proses pembelian beras dan karung dilakukan secara daring (online),” katanya.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian antara lain, sekitar 6 ton beras tanpa merek, sebuah timbangan digital, mesin jahit karung, serta 13 karung beras SPHP asli seberat 5 kilogram per karung.
Selain itu, juga ditemukan 10 karung beras oplosan dengan berat yang sama dan sekitar 15.000 pasang karung beras SPHP.
“Pelaku dijerat dengan UU Perlindungan Konsumen,” pungkas AKP Sulastri. (Lid)
KALBARONLINE.com - Satreskrim Polresta Pontianak mengamankan sebanyak 6 ton beras oplosan SPHP yang dilakukan oleh seorang pria berinisial P di Gang Amanah, Jalan Tanjung Raya II, Kecamatan Pontianak Timur. Pengungkapan tersebut terjadi saat bulan Ramadhan tepatnya pada Rabu (26/03/2025) lalu.
Wakasatreskrim Polresta Pontianak, AKP Sulastri mengatakan, dari pengakuan pelaku, beras oplosan ini telah beroperasi kurang lebih empat bulan.
Beras oplosan tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp 62 ribu hingga Rp 63 ribu per kilogram kepada masyarakat.
“Dijelaskan oleh pelaku (beroperasi) sekitar 4 bulan yang lalu. Jelas ini sudah dipalsukan tanpa diketahui oleh izin dari pihak manapun,” ungkapnya, Senin (06/04/2025).
AKP Sulastri menjelaskan, modus yang dilakukan oleh pelaku adalah dengan mengoplos beras SPHP asli sekitar 2 kilogram kemudian dicampur dengan yang palsu atau polos itu sekitar 3 kilogram.
Lebih lanjut AKP Sulastri mengatakan, pelaku mendapatkan keuntungan sekitar Rp 3 ribu hingga Rp 8 ribu per karung beras oplosan yang dijual.
“Proses pembelian beras dan karung dilakukan secara daring (online),” katanya.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian antara lain, sekitar 6 ton beras tanpa merek, sebuah timbangan digital, mesin jahit karung, serta 13 karung beras SPHP asli seberat 5 kilogram per karung.
Selain itu, juga ditemukan 10 karung beras oplosan dengan berat yang sama dan sekitar 15.000 pasang karung beras SPHP.
“Pelaku dijerat dengan UU Perlindungan Konsumen,” pungkas AKP Sulastri. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini