Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 30 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak menyebutkan, sepanjang tahun 2025, terhitung dari Januari hingga Oktober, terdapat sebanyak 2.245 orang yang positif tuberculosis (TBC) dan sedang melakukan pengobatan.
Kadinkes Kota Pontianak, Saptiko menyatakan, temuan naiknya jumlah penderita TBC bukan berarti penularan TBC semakin meluas, melainkan dinkes melakukan pengecekan langsung ke masyarakat dengan melakukan screening dan tidak hanya menunggu masyarakat datang sendiri untuk berobat.
“Kenapa ini banyak? Karena kita sudah merubah sistemnya, kalau dulu hanya menunggu di puskesmas, sekarang kita sudah ke masyarakat. Para kader TBC melakukan sosialisasi sama mencari pasien TBC yang ada di rumah-rumah,” ujar Saptiko.
Ia menjelaskan, penderita TBC di Pontianak didominasi oleh usia produktif 18 - 50 tahun, ada juga ditemukan pada anak-anak.
Menurutnya, TBC merupakan penyakit menular yang bisa dicegah dan disembuhkan jika ditangani dengan tepat.
“Pencegahannya ada beberapa macam, pertama untuk bayi balita harus diimunisasi, kemudian di atas (usia) balita karena sistem pencegahannya adalah mereka yang terkena TBC harus diobati, minum obat selama dua minggu, dia (penyakit TBC) tidak menular lagi,” katanya.
Saptiko menambahkan, strategi utama Dinkes Kota Pontianak saat ini adalah memperbanyak penemuan pasien TBC agar bisa segera diobati, sehingga tidak menularkan penyakit tersebut ke masyarakat lainnya.
“Strategi kita adalah dengan banyak menemukan pasien penyakit TBC kemudian kita obati tujuannya agar tidak menularkan ke masyarakat yang lain,” tambahnya.
Selain itu, beberapa kelurahan di Pontianak juga telah dicanangkan sebagai Kelurahan Siaga TBC, seperti kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota yang baru di-launching programnya pada Kamis (30/10/2025).
"(Karena) sudah mencanangkan sebagai Kelurahan Siaga TBC, maka akan gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat, agar masyarakat memiliki kesadaran, mengetahui, bahwa gejala TBC seperti apa dan harus berobat kemana,” jelasnya.
Kadinkes Kota Pontianak juga mendorong warga penderita TBC untuk patuh minum obat sampai sembuh, sehingga tidak menularkannya kepada anggota keluarga mau pun orang-orang di sekitarnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak menyebutkan, sepanjang tahun 2025, terhitung dari Januari hingga Oktober, terdapat sebanyak 2.245 orang yang positif tuberculosis (TBC) dan sedang melakukan pengobatan.
Kadinkes Kota Pontianak, Saptiko menyatakan, temuan naiknya jumlah penderita TBC bukan berarti penularan TBC semakin meluas, melainkan dinkes melakukan pengecekan langsung ke masyarakat dengan melakukan screening dan tidak hanya menunggu masyarakat datang sendiri untuk berobat.
“Kenapa ini banyak? Karena kita sudah merubah sistemnya, kalau dulu hanya menunggu di puskesmas, sekarang kita sudah ke masyarakat. Para kader TBC melakukan sosialisasi sama mencari pasien TBC yang ada di rumah-rumah,” ujar Saptiko.
Ia menjelaskan, penderita TBC di Pontianak didominasi oleh usia produktif 18 - 50 tahun, ada juga ditemukan pada anak-anak.
Menurutnya, TBC merupakan penyakit menular yang bisa dicegah dan disembuhkan jika ditangani dengan tepat.
“Pencegahannya ada beberapa macam, pertama untuk bayi balita harus diimunisasi, kemudian di atas (usia) balita karena sistem pencegahannya adalah mereka yang terkena TBC harus diobati, minum obat selama dua minggu, dia (penyakit TBC) tidak menular lagi,” katanya.
Saptiko menambahkan, strategi utama Dinkes Kota Pontianak saat ini adalah memperbanyak penemuan pasien TBC agar bisa segera diobati, sehingga tidak menularkan penyakit tersebut ke masyarakat lainnya.
“Strategi kita adalah dengan banyak menemukan pasien penyakit TBC kemudian kita obati tujuannya agar tidak menularkan ke masyarakat yang lain,” tambahnya.
Selain itu, beberapa kelurahan di Pontianak juga telah dicanangkan sebagai Kelurahan Siaga TBC, seperti kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota yang baru di-launching programnya pada Kamis (30/10/2025).
"(Karena) sudah mencanangkan sebagai Kelurahan Siaga TBC, maka akan gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat, agar masyarakat memiliki kesadaran, mengetahui, bahwa gejala TBC seperti apa dan harus berobat kemana,” jelasnya.
Kadinkes Kota Pontianak juga mendorong warga penderita TBC untuk patuh minum obat sampai sembuh, sehingga tidak menularkannya kepada anggota keluarga mau pun orang-orang di sekitarnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini