Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 20 September 2018 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyimpan potensi ekonomi yang
besar. UMKM memegang peranan penting dalam mendorong perekonomian nasional dan
daerah.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus saat
membuka Bimbingan Teknis Manajemen Pelaku UMKM yang digelar Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Kalbar bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Selasa
(18/9/2018).
“Sebanyak 97 persen tenaga kerja berada di sektor UMKM dan
memberikan kontribusi 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar
Hermanus dalam sambutannya.
Hermanus mengapresiasi pelaksanaan Bimtek manajemen pelaku
UMKM. Dia mengatakan Bimtek akan memberdayakan dan meningkatkan pengetahuan
pelaku UMKM dalam pengelolaan manajemen yang baik. Sebab, menurutnya, setiap
pelaku UMKM sudah seharusnya mempunyai kompetensi yang memadai untuk dapat
menjalankan usaha.
“Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berterima kasih kepada OJK
Kalimantan Barat yang punya perhatian besar terhadap pengembangan pelaku UMKM
khususnya di Kabupaten Kubu Raya melalui program percepatan akses keuangan
daerah,” ucapnya.
Mengingat potensinya yang besar dalam perekonomian nasional,
Hermanus menyebut pentingnya mengembangkan program dan kegiatan yang bisa
mendongkrak produktivitas dan kreativitas sumber daya manusia dalam UMKM.
Dirinya berharap kegiatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang
dirintis OJK dapat mewujudkan UMKM yang berdaya saing dan tangguh.
“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kubu Raya siap bekerja sama
dengan berbagai pihak untuk mengembangkan dan menjalankan program-program
pemberdayaan UMKM yang dapat memberikan dampak nyata dan berkesinambungan bagi
masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan OJK Kalimantan Barat, Suhermanto,
mengatakan sektor UMKM merupakan salah satu komponen perekonomian nasional yang
mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Beberapa kali terjadi
krisis ekonomi di Indonesia, UMKM terbukti mampu bertahan.
“Karena itu sektor UMKM sudah selayaknya harus terus dikembangkan
dan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah,” ujarnya.
Melihat besarnya potensi UMKM, Suhermanto menyatakan UMKM
akan menjadi agenda besar OJK dalam membangun dan memperkuat stabilitas sistem
keuangan nasional yang kontributif dan inklusif. Ia menyebut pentingnya membuka
akses keuangan bagi UMKM.
“Kita juga perlu memberi perhatian kepada pengembangan
usahanya dengan perluasan program pendampingan,” sebutnya.
Terkait keberadaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
(TPAKD), Suhermanto mengatakan TPAKD dibentuk demi kepentingan percepatan akses
keuangan daerah dalam mendorong perekonomian daerah. TPKAD adalah forum
koordinasi antara instansi dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan
percepatan akses keuangan daerah demi mewujudkan masyarakat sejahtera.
“Perlu mendapatkan prioritas dan perhatian semua. Dengan
terbukanya akses keuangan, diharapkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata,
partisipatif, dan inklusif. Keberhasilan program ini membutuhkan peran aktif
semua,” tegasnya. (ian/rio)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyimpan potensi ekonomi yang
besar. UMKM memegang peranan penting dalam mendorong perekonomian nasional dan
daerah.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus saat
membuka Bimbingan Teknis Manajemen Pelaku UMKM yang digelar Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Kalbar bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Selasa
(18/9/2018).
“Sebanyak 97 persen tenaga kerja berada di sektor UMKM dan
memberikan kontribusi 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar
Hermanus dalam sambutannya.
Hermanus mengapresiasi pelaksanaan Bimtek manajemen pelaku
UMKM. Dia mengatakan Bimtek akan memberdayakan dan meningkatkan pengetahuan
pelaku UMKM dalam pengelolaan manajemen yang baik. Sebab, menurutnya, setiap
pelaku UMKM sudah seharusnya mempunyai kompetensi yang memadai untuk dapat
menjalankan usaha.
“Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berterima kasih kepada OJK
Kalimantan Barat yang punya perhatian besar terhadap pengembangan pelaku UMKM
khususnya di Kabupaten Kubu Raya melalui program percepatan akses keuangan
daerah,” ucapnya.
Mengingat potensinya yang besar dalam perekonomian nasional,
Hermanus menyebut pentingnya mengembangkan program dan kegiatan yang bisa
mendongkrak produktivitas dan kreativitas sumber daya manusia dalam UMKM.
Dirinya berharap kegiatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang
dirintis OJK dapat mewujudkan UMKM yang berdaya saing dan tangguh.
“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kubu Raya siap bekerja sama
dengan berbagai pihak untuk mengembangkan dan menjalankan program-program
pemberdayaan UMKM yang dapat memberikan dampak nyata dan berkesinambungan bagi
masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan OJK Kalimantan Barat, Suhermanto,
mengatakan sektor UMKM merupakan salah satu komponen perekonomian nasional yang
mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Beberapa kali terjadi
krisis ekonomi di Indonesia, UMKM terbukti mampu bertahan.
“Karena itu sektor UMKM sudah selayaknya harus terus dikembangkan
dan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah,” ujarnya.
Melihat besarnya potensi UMKM, Suhermanto menyatakan UMKM
akan menjadi agenda besar OJK dalam membangun dan memperkuat stabilitas sistem
keuangan nasional yang kontributif dan inklusif. Ia menyebut pentingnya membuka
akses keuangan bagi UMKM.
“Kita juga perlu memberi perhatian kepada pengembangan
usahanya dengan perluasan program pendampingan,” sebutnya.
Terkait keberadaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
(TPAKD), Suhermanto mengatakan TPAKD dibentuk demi kepentingan percepatan akses
keuangan daerah dalam mendorong perekonomian daerah. TPKAD adalah forum
koordinasi antara instansi dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan
percepatan akses keuangan daerah demi mewujudkan masyarakat sejahtera.
“Perlu mendapatkan prioritas dan perhatian semua. Dengan
terbukanya akses keuangan, diharapkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata,
partisipatif, dan inklusif. Keberhasilan program ini membutuhkan peran aktif
semua,” tegasnya. (ian/rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini