Ketapang    

Mengaku Saling Jatuh Cinta, Guru Honorer di Sandai Setubuhi Siswinya

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 13 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Seorang guru honorer sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan

Sandai berinisial EY diringkus polisi.

Pria berusia 34 tahun itu diamankan anggota Polsek Sandai

yang dibantu Satreskrim Polres Ketapang lantaran menyetubuhi MA (16) yang tak

lain merupakan Siswinya.

Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat melalui Kasat

Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto turut membenarkan penangkapan

terhadap pelaku yang dilakukan pada Minggu (3/3/2019) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kasat Reskrim menuturkan bahwa dari pengakuan yang didapat

dari tersangka bahwa dirinya bersama korban saling jatuh cinta.

Eko menerangkan bahwa kejadian terungkap sekitar bulan

Februari silam pasca korban kehilangan handphone yang merupakan pemberian dari

tersangka. Beberapa hari pasca handphone tersebut hilang, tersebar foto-foto korban

dengan pose tak pantas.

“Pelapor yang merupakan saudara korban lalu menanyakan

perihal foto-foto pribadi korban bisa tersebar. Akhirnya korban bercerita bahwa

foto tersebut di dalam handphonenya yang hilang dan foto tersebut dikirim oleh korban

kepada tersangka atas permintaan tersangka,” ujarnya, Selasa (12/3/2019).

Setelah ditanyai lebih lanjut, lanjut Eko, korban akhirnya

mengaku telah disetubuhi oleh tersangka sekitar 10 kali dengan iming-iming akan

diberikan nilai bagus oleh tersangka, namun jika menolak akan diberi nilai

jelek.

“Korban juga sering diberi uang jajan sebesar Rp50-Rp150

ribu dan dibelikan sebuah handphone oleh tersangka,” terangnya.

Saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolres Ketapang dan disangkakan

pasal 81 ayat 1 dan ayat 2 dan atau pasal 82 Jo 76 D dan atau pasal 76 E UU RI

Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak.

Mengaku miliki

hubungan spesial dengan korban : Saling jatuh cinta

Sementara saat dikonfirmasi EY (34) mengaku dirinya sama

sekali tak pernah memaksa korban untuk melayani nafsunya. Ia menjelaskan bahwa dirinya

dan korban memiliki hubungan spesial alias saling jatuh cinta.

“Mulanya dia sering ke kantin sekolah milik saya dan

membantu di sana. Berawal dari itu, kemudian jadi dekat dan akrab. Kita saling

tukar nomor handphone,” akunya.

Berjalannya waktu, EY mengaku sering bertukar hadiah dengan

korban hingga akhirnya sekitar bulan Oktober atau November 2018 dirinya resmi

jadian dan menjalin hubungan dengan korban. Pelaku yang sudah memiliki istri

dan seorang anak mengaku semakin tertarik lantaran korban sering memberikan

perhatian kepadanya.

“Biasa dia (korban) minta uang untuk beli handbody atau apa, saya suruh ambil di

kantin. Komunikasi juga sering dengan panggilan sayang antara saya dan dia,” tuturnya.

Sekitar bulan Desember 2018, korban menghubungi dirinya dan

mengaku bosan di rumah kemudian hendak mendatanginya di asrama sekolahan. Saat

itulah dirinya melakukan persetubuhan dengan korban.

“Saya tinggal di rumah dinas guru, hanya saja rumah itu

sedang direhab, jadi istri dan anak sementara tinggal di rumah orang tua saya.

Setiap pulang sekolah, saya tidak langsung pulang, menunggu di asrama. Untuk

persetubuhan seingat saya hanya tiga kali, dua kali di bulan Desember dan satu

kali di awal tahun dan semuanya tanpa paksaan, kita suka sama suka,” tukasnya.

EY menuturkan bahwa dirinya sejak awal hendak menjauhi

korban lantaran kerap kali mendapat teror dari saudara korban yang meminta

dirinya untuk menjauhi korban. Hanya saja korban, kata dia, tetap datang

kepadanya bahkan meminta untuk dibelikan handphone lantaran handphone disita

oleh saudaranya.

“Saya belikan handphone, sehingga komunikasi terjalin lagi.

Hingga akhirnya korban mengirimi saya foto tanpa baju,” terangnya.

Selang sepekan mengirim foto itu, lanjut dia, handphone

korban hilang di sekolah dan korban melaporkan itu kepadanya hingga membuat

dirinya cemas dan takut. Hingga akhirnya informasi soal foto korban menyebar hinggar

akhirnya EY ditangkap aparat.

“Yang jelas foto itu bukan saya yang sebarkan. Saya

menyesal atas kejadian ini, saya juga telah meminta maaf kepada istri saya

bahkan saya juga sudah bersujud kepadanya meminta maaf,” pungkasnya. (Adi

LC)

Artikel Selanjutnya
Pengungkapan Kasus Penggelapan Dana Calon Jemaah Haji di Ketapang
Rabu, 13 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
Besuk Pasien DBD, Bupati Rupinus Ingatkan Warga Sekadau Waspada
Rabu, 13 Maret 2019

Berita terkait