Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 03 Mei 2019 |
Kementerian PPPA
Gelar Workshop Internet Aman Untuk Anak
KalbarOnline,
Pontianak – Kebutuhan akan internet sudah merupakan kebutuhan wajib bagi
siapa saja. Namun sebagai orang tua harus bijak menyikapi anak-anak dalam
penggunaan internet yang aman bagi mereka.
Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) menggelar Workshop Pencegahan dan Penanganan
Eksploitasi Seksual Anak Melalui Media Online, Internet Aman untuk Anak di
Ruang Rapat Wali Kota Pontianak, Kamis (2/5/2019) kemarin.
Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mulyadi menyebut, perlu
meningkatkan kesadaran pengetahuan dan keterampilan agar anak dan generasi
milenial mampu menggunakan internet dengan aman.
“Tak kalah pentingnya adalah pencegahan terhadap dampak
negatif internet bagi anak-anak,” ujarnya.
Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PPPA
atas digelarnya workshop internet aman untuk anak di Kota Pontianak ini.
“Semoga kegiatan ini dapat membantu dalam mengatasi
permasalahan penguatan internet pada anak-anak kita,” ucapnya.
Kepala Bidang Perlindungan Anak Korban Eksploitasi
Kementerian PPPA, Agung Budi memaparkan, dari data-data yang masuk atau
terlaporkan di kementerian, dan tentunya juga masuk di pemerintahan daerah,
ternyata banyak hal dipicu oleh kebiasaan-kebiasaan bagaimana anak berinteraksi
di internet. Sebagai contoh disebutkannya beberapa waktu lalu kasus di
Pontianak yang bikin gempar.
“Salah satu pemicunya adalah karena media sosial,” ucapnya.
Internet menjadi fokus perhatian bersama. Menurutnya, di
internet sangat mudah bagi penggunanya menerima dan terpapar beberapa informasi
tidak benar, konten-konten kekerasan yang juga sangat berpengaruh pada mental
psikis anak-anak.
“Termasuk kecenderungan permainan-permainan yang banyak
diakses oleh anak-anak itu dengan mudahnya mereka bisa mengakses permainan atau
game berbau kekerasan dengan mudahnya,” terangnya.
Agung menilai di internet ada beberapa konten yang tidak
layak untuk anak tetapi banyak juga yang bisa diakses oleh mereka secara bebas.
Termasuk pula konten-konten akses pornografi. Meskipun di satu sisi pihaknya
bekerjasama dengan Kementerian Kominfo berupaya memblokir konten-konten
dimaksud, namun di sisi lain aplikasi-aplikasi untuk membuka konten juga tersedia.
“Ini yang perlu kita antisipasi mengupayakan bagaimana kita
melakukan pendampingan kepada anak-anak itu,” pungkasnya. (jim/humpro)
Kementerian PPPA
Gelar Workshop Internet Aman Untuk Anak
KalbarOnline,
Pontianak – Kebutuhan akan internet sudah merupakan kebutuhan wajib bagi
siapa saja. Namun sebagai orang tua harus bijak menyikapi anak-anak dalam
penggunaan internet yang aman bagi mereka.
Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) menggelar Workshop Pencegahan dan Penanganan
Eksploitasi Seksual Anak Melalui Media Online, Internet Aman untuk Anak di
Ruang Rapat Wali Kota Pontianak, Kamis (2/5/2019) kemarin.
Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mulyadi menyebut, perlu
meningkatkan kesadaran pengetahuan dan keterampilan agar anak dan generasi
milenial mampu menggunakan internet dengan aman.
“Tak kalah pentingnya adalah pencegahan terhadap dampak
negatif internet bagi anak-anak,” ujarnya.
Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PPPA
atas digelarnya workshop internet aman untuk anak di Kota Pontianak ini.
“Semoga kegiatan ini dapat membantu dalam mengatasi
permasalahan penguatan internet pada anak-anak kita,” ucapnya.
Kepala Bidang Perlindungan Anak Korban Eksploitasi
Kementerian PPPA, Agung Budi memaparkan, dari data-data yang masuk atau
terlaporkan di kementerian, dan tentunya juga masuk di pemerintahan daerah,
ternyata banyak hal dipicu oleh kebiasaan-kebiasaan bagaimana anak berinteraksi
di internet. Sebagai contoh disebutkannya beberapa waktu lalu kasus di
Pontianak yang bikin gempar.
“Salah satu pemicunya adalah karena media sosial,” ucapnya.
Internet menjadi fokus perhatian bersama. Menurutnya, di
internet sangat mudah bagi penggunanya menerima dan terpapar beberapa informasi
tidak benar, konten-konten kekerasan yang juga sangat berpengaruh pada mental
psikis anak-anak.
“Termasuk kecenderungan permainan-permainan yang banyak
diakses oleh anak-anak itu dengan mudahnya mereka bisa mengakses permainan atau
game berbau kekerasan dengan mudahnya,” terangnya.
Agung menilai di internet ada beberapa konten yang tidak
layak untuk anak tetapi banyak juga yang bisa diakses oleh mereka secara bebas.
Termasuk pula konten-konten akses pornografi. Meskipun di satu sisi pihaknya
bekerjasama dengan Kementerian Kominfo berupaya memblokir konten-konten
dimaksud, namun di sisi lain aplikasi-aplikasi untuk membuka konten juga tersedia.
“Ini yang perlu kita antisipasi mengupayakan bagaimana kita
melakukan pendampingan kepada anak-anak itu,” pungkasnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini