Pontianak    

Banyak Kasus Dipicu Media Sosial, Ini Komitmen Pemkot Pontianak

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 03 Mei 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Kementerian PPPA

Gelar Workshop Internet Aman Untuk Anak

KalbarOnline,

Pontianak – Kebutuhan akan internet sudah merupakan kebutuhan wajib bagi

siapa saja. Namun sebagai orang tua harus bijak menyikapi anak-anak dalam

penggunaan internet yang aman bagi mereka.

Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (PPPA) menggelar Workshop Pencegahan dan Penanganan

Eksploitasi Seksual Anak Melalui Media Online, Internet Aman untuk Anak di

Ruang Rapat Wali Kota Pontianak, Kamis (2/5/2019) kemarin.

Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mulyadi menyebut, perlu

meningkatkan kesadaran pengetahuan dan keterampilan agar anak dan generasi

milenial mampu menggunakan internet dengan aman.

“Tak kalah pentingnya adalah pencegahan terhadap dampak

negatif internet bagi anak-anak,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PPPA

atas digelarnya workshop internet aman untuk anak di Kota Pontianak ini.

“Semoga kegiatan ini dapat membantu dalam mengatasi

permasalahan penguatan internet pada anak-anak kita,” ucapnya.

Kepala Bidang Perlindungan Anak Korban Eksploitasi

Kementerian PPPA, Agung Budi memaparkan, dari data-data yang masuk atau

terlaporkan di kementerian, dan tentunya juga masuk di pemerintahan daerah,

ternyata banyak hal dipicu oleh kebiasaan-kebiasaan bagaimana anak berinteraksi

di internet. Sebagai contoh disebutkannya beberapa waktu lalu kasus di

Pontianak yang bikin gempar.

“Salah satu pemicunya adalah karena media sosial,” ucapnya.

Internet menjadi fokus perhatian bersama. Menurutnya, di

internet sangat mudah bagi penggunanya menerima dan terpapar beberapa informasi

tidak benar, konten-konten kekerasan yang juga sangat berpengaruh pada mental

psikis anak-anak.

“Termasuk kecenderungan permainan-permainan yang banyak

diakses oleh anak-anak itu dengan mudahnya mereka bisa mengakses permainan atau

game berbau kekerasan dengan mudahnya,” terangnya.

Agung menilai di internet ada beberapa konten yang tidak

layak untuk anak tetapi banyak juga yang bisa diakses oleh mereka secara bebas.

Termasuk pula konten-konten akses pornografi. Meskipun di satu sisi pihaknya

bekerjasama dengan Kementerian Kominfo berupaya memblokir konten-konten

dimaksud, namun di sisi lain aplikasi-aplikasi untuk membuka konten juga tersedia.

“Ini yang perlu kita antisipasi mengupayakan bagaimana kita

melakukan pendampingan kepada anak-anak itu,” pungkasnya. (jim/humpro)

Artikel Selanjutnya
Terapkan Pendidikan Berbasis Teknologi Digital
Jumat, 03 Mei 2019
Artikel Sebelumnya
Edi Kamtono Meradang Sampah Menumpuk di Pasar Mawar
Jumat, 03 Mei 2019

Berita terkait