Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 18 Juli 2019 |
Pengembangan inovasi
budidaya jagung di Agropolitan Rasau Jaya sukses
KalbarOnline, Kubu
Raya – Pengembangan inovasi budidaya jagung dan produk olahan turunannya di
kawasan Agropolitan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya berlangsung sukses.
Pengembangan yang dilakukan melalui pertanian terintegrasi di lahan gambut
dengan skema program Dana Inovasi Responsif atau Responsive Innovation Fund (RIF) sejak April 2018 – Juni 2019 ini
merupakan hasil kemitraan pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas
dan pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada(GAC).
Hal inipun disambut positif oleh Bupati Kubu Raya, Muda
Mahendrawan. Menurut dia, program tersebut memiliki dampak penting, sebab menitikberatkan
pada pemberdayaan ekonomi lokal. Bagi Kubu Raya, tegas Muda, program tersebut
merupakan peluang besar. Sebab, lanjut dia, kawasan pedesaan di Kubu Raya
dipercaya oleh pemerintah pusat dan pemerintah Kanada sebagai lokasi
pelaksanaan program tersebut.
“Di sini yang dilakukan adalah pemberdayaan dan peningkatan
kapasitas serta fokus kepada kawasan agropolitan. Pilihannya adalah produksi
jagung dan pengolahan berbagai produk turunannya. Supaya kawasan pedesaan itu
produknya tidak terlalu banyak tapi fokus kepada potensi yang ada di enam desa
di kawasan agropolitan, yaitu Desa Rasau Jaya Umum, Rasau Jaya 1, Rasau Jaya 2,
Rasau Jaya 3, Bintang Mas, Pematang Tujuh dan Sungai Bulan,” terang Muda.
Muda mengungkapkan model pengembangan di kawasan Agropolitan
Rasau Raya nantinya akan direplikasi pihaknya di kawasan pedesaan lainnya di Kubu
Raya.
“Ini kan sebagai model dari inovasi untuk memperkuat produk
dalam satu kawasan pedesaan. Ini akan kita replikasi di desa-desa di kecamatan
lainnya di Kubu Raya,” ujarnya.
“Selain itu juga, Kubu Raya ini kan daerah penyangga pangan
terutama jagung, beras, ternak dan sebagainya, tentu ini potensi yang besar
bagi Kubu Raya dan kita bersyukur program ini sudah dirasakan dampaknya oleh
masyarakat di kawasan tersebut, ada peningkatan luas tanam jagung yang sempat
menurun sejak tahun 2015 dan ada peningkatan jumlah peternak unggas,” timpalnya.
Menangkap peluang dari program ini, Muda menyebut bahwa
pihaknya akan mensinergikan program tersebut dengan program Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya yang akan mengarah pada upaya mengatasi stunting dan gizi
serta persoalan kesehatan ibu hamil.
“Melalui program ini juga mengubah kebiasaan masyarakat yang
semula membuka lahan untuk menanam jagung dengan membakar lahan, karena program
ini ada peningkatan kapasitas dan pelatihan menanam jagung tanpa membakar
lahan, ini sangat mendasar perubahannya. Tentu kita akan terus memaksimalkan
dan mengawal program ini, karena akan ada nilai tambah bagi Kubu Raya, sekaligus
dapat memperluas akses pasar,” tandasnya.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian
PPN/Bappenas, Rudy Suprihadi Prawiradinata mengatakan, pembangunan kawasan pedesaan
merupakan salah satu sasaran pokok yang mendukung pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan baru untuk mempercepat pembangunan daerah dan mengurangi
kesenjangan pembangunan antar-wilayah.
“Hal itu dilakukan melalui pengembangan ekonomi lokal
berbasis produk unggulan di masing-masing daerah terpilih,” sebutnya.
Rudy memaparkan dukungan program RIF untuk pengembangan
Kawasan Agropolitan Rasau Raya di Kabupaten Kubu Raya dilaksanakan melalui
empat komponen kegiatan. Pertama, pengembangan kapasitas kelembagaan. Kedua,
pengembangan inovasi produk. Ketiga, ekspansi pasar dan perluasan jaringan
pemasaran melalui Badan Usaha Milik Desa. Keempat, menciptakan peluang kerja
yang adil bagi laki-laki dan perempuan.
“Sejak dilaksanakan tahun lalu, program RIF telah
menghasilkan banyak kemajuan yang membanggakan. Sekitar 1.591 penerima
manfaat yakni 653 perempuan dan 938
laki-laki yang meliputi pemerintah daerah, pengelola kawasan, akademisi,
lembaga penelitian, sektor swasta dan kelompok masyarakat mulai kelompok tani,
peternak sapi, kelompok perempuan dan UMKM lokal telah mendapatkan pendampingan
melalui berbagai pelatihan dan dukungan teknis,” paparnya.
Rudy juga menjelaskan bahwa program ini pada awalnya
bertujuan untuk mendorong masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi. Tentunya,
kata dia, akan berdampak pada pengurangan kemiskinan. Sehingga dirinya sangat
mengapresiasi Bupati Kubu Raya yang akan mensinergikan program RIF ini dengan
program Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
“Tujuan awal program ini kan utamanya adalah mendorong
masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi. Tentu dampaknya yakni
pengurangan kemiskinan. Tapi Pak Bupati mengeksplore program ini lebih dalam
lagi, sehingga yang awalnya hanya mendorong masyarakat memaksimalkan potensi yang
ada, kemudian berkembang menjadi isu untuk menekan stunting dan mengatasi
kesehatan ibu hamil. Apalagi stunting ini merupakan projek jangka panjang yang
bahkan hal ini menjadi poros utama Pak Presiden,” tutupnya.
Sementara Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Peter MacArthur,
mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten
Kubu Raya atas kesuksesan pengembangan inovasi melalui program RIF ini.
“Atas nama pemerintah Kanada, saya mengucapkan selamat
kepada seluruh jajaran pemerintah daerah dan mitra atas kesuksesan pengembangan
inovasi ekonomi daerah yang coba kami dorong melalui program RIF,” ujar Peter.
Peter mengaku gembira mengetahui banyaknya kemajuan yang
telah diraih melalui program RIF di Kubu Raya. Di antaranya pembukaan lapangan
kerja baru dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat berbasis pengembangan
komoditas jagung di kawasan Agropolitan Rasau Raya. Dirinya berharap berbagai
inovasi yang dipilih akan sukses dan dapat berkontribusi bagi pengembangan
ekonomi di daerah masing-masing.
“Kami dengan Bappenas bekerjasama dalam pemilihan lokasi ini
untuk kerjasama dalam pengembangan ekonomi lokal. Salah satu kriteria kenapa
lokasi ini (Kubu Raya) dipilih adalah karena kuatnya komitmen dan kepemimpinan
dari pimpinannya, yaitu Bupati Kubu Raya dan jajaran,” tutur Peter.
Peter menerangkan, agenda pembangunan dalam RPJMN menegaskan
pentingnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk mendorong
percepatan pembangunan pedesaan dan daerah. Pengembangan ekonomi lokal,
menurutnya, merupakan penopang utama kinerja perekonomian nasional.
“Selaras tujuan tersebut, pemerintah daerah dipandang mampu
melakukan berbagai inovasi pembangunan ekonomi jika ditunjang dengan dukungan
teknis dan perangkat yang tepat,” pungkasnya. (ian)
Pengembangan inovasi
budidaya jagung di Agropolitan Rasau Jaya sukses
KalbarOnline, Kubu
Raya – Pengembangan inovasi budidaya jagung dan produk olahan turunannya di
kawasan Agropolitan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya berlangsung sukses.
Pengembangan yang dilakukan melalui pertanian terintegrasi di lahan gambut
dengan skema program Dana Inovasi Responsif atau Responsive Innovation Fund (RIF) sejak April 2018 – Juni 2019 ini
merupakan hasil kemitraan pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas
dan pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada(GAC).
Hal inipun disambut positif oleh Bupati Kubu Raya, Muda
Mahendrawan. Menurut dia, program tersebut memiliki dampak penting, sebab menitikberatkan
pada pemberdayaan ekonomi lokal. Bagi Kubu Raya, tegas Muda, program tersebut
merupakan peluang besar. Sebab, lanjut dia, kawasan pedesaan di Kubu Raya
dipercaya oleh pemerintah pusat dan pemerintah Kanada sebagai lokasi
pelaksanaan program tersebut.
“Di sini yang dilakukan adalah pemberdayaan dan peningkatan
kapasitas serta fokus kepada kawasan agropolitan. Pilihannya adalah produksi
jagung dan pengolahan berbagai produk turunannya. Supaya kawasan pedesaan itu
produknya tidak terlalu banyak tapi fokus kepada potensi yang ada di enam desa
di kawasan agropolitan, yaitu Desa Rasau Jaya Umum, Rasau Jaya 1, Rasau Jaya 2,
Rasau Jaya 3, Bintang Mas, Pematang Tujuh dan Sungai Bulan,” terang Muda.
Muda mengungkapkan model pengembangan di kawasan Agropolitan
Rasau Raya nantinya akan direplikasi pihaknya di kawasan pedesaan lainnya di Kubu
Raya.
“Ini kan sebagai model dari inovasi untuk memperkuat produk
dalam satu kawasan pedesaan. Ini akan kita replikasi di desa-desa di kecamatan
lainnya di Kubu Raya,” ujarnya.
“Selain itu juga, Kubu Raya ini kan daerah penyangga pangan
terutama jagung, beras, ternak dan sebagainya, tentu ini potensi yang besar
bagi Kubu Raya dan kita bersyukur program ini sudah dirasakan dampaknya oleh
masyarakat di kawasan tersebut, ada peningkatan luas tanam jagung yang sempat
menurun sejak tahun 2015 dan ada peningkatan jumlah peternak unggas,” timpalnya.
Menangkap peluang dari program ini, Muda menyebut bahwa
pihaknya akan mensinergikan program tersebut dengan program Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya yang akan mengarah pada upaya mengatasi stunting dan gizi
serta persoalan kesehatan ibu hamil.
“Melalui program ini juga mengubah kebiasaan masyarakat yang
semula membuka lahan untuk menanam jagung dengan membakar lahan, karena program
ini ada peningkatan kapasitas dan pelatihan menanam jagung tanpa membakar
lahan, ini sangat mendasar perubahannya. Tentu kita akan terus memaksimalkan
dan mengawal program ini, karena akan ada nilai tambah bagi Kubu Raya, sekaligus
dapat memperluas akses pasar,” tandasnya.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian
PPN/Bappenas, Rudy Suprihadi Prawiradinata mengatakan, pembangunan kawasan pedesaan
merupakan salah satu sasaran pokok yang mendukung pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan baru untuk mempercepat pembangunan daerah dan mengurangi
kesenjangan pembangunan antar-wilayah.
“Hal itu dilakukan melalui pengembangan ekonomi lokal
berbasis produk unggulan di masing-masing daerah terpilih,” sebutnya.
Rudy memaparkan dukungan program RIF untuk pengembangan
Kawasan Agropolitan Rasau Raya di Kabupaten Kubu Raya dilaksanakan melalui
empat komponen kegiatan. Pertama, pengembangan kapasitas kelembagaan. Kedua,
pengembangan inovasi produk. Ketiga, ekspansi pasar dan perluasan jaringan
pemasaran melalui Badan Usaha Milik Desa. Keempat, menciptakan peluang kerja
yang adil bagi laki-laki dan perempuan.
“Sejak dilaksanakan tahun lalu, program RIF telah
menghasilkan banyak kemajuan yang membanggakan. Sekitar 1.591 penerima
manfaat yakni 653 perempuan dan 938
laki-laki yang meliputi pemerintah daerah, pengelola kawasan, akademisi,
lembaga penelitian, sektor swasta dan kelompok masyarakat mulai kelompok tani,
peternak sapi, kelompok perempuan dan UMKM lokal telah mendapatkan pendampingan
melalui berbagai pelatihan dan dukungan teknis,” paparnya.
Rudy juga menjelaskan bahwa program ini pada awalnya
bertujuan untuk mendorong masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi. Tentunya,
kata dia, akan berdampak pada pengurangan kemiskinan. Sehingga dirinya sangat
mengapresiasi Bupati Kubu Raya yang akan mensinergikan program RIF ini dengan
program Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
“Tujuan awal program ini kan utamanya adalah mendorong
masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi. Tentu dampaknya yakni
pengurangan kemiskinan. Tapi Pak Bupati mengeksplore program ini lebih dalam
lagi, sehingga yang awalnya hanya mendorong masyarakat memaksimalkan potensi yang
ada, kemudian berkembang menjadi isu untuk menekan stunting dan mengatasi
kesehatan ibu hamil. Apalagi stunting ini merupakan projek jangka panjang yang
bahkan hal ini menjadi poros utama Pak Presiden,” tutupnya.
Sementara Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Peter MacArthur,
mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten
Kubu Raya atas kesuksesan pengembangan inovasi melalui program RIF ini.
“Atas nama pemerintah Kanada, saya mengucapkan selamat
kepada seluruh jajaran pemerintah daerah dan mitra atas kesuksesan pengembangan
inovasi ekonomi daerah yang coba kami dorong melalui program RIF,” ujar Peter.
Peter mengaku gembira mengetahui banyaknya kemajuan yang
telah diraih melalui program RIF di Kubu Raya. Di antaranya pembukaan lapangan
kerja baru dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat berbasis pengembangan
komoditas jagung di kawasan Agropolitan Rasau Raya. Dirinya berharap berbagai
inovasi yang dipilih akan sukses dan dapat berkontribusi bagi pengembangan
ekonomi di daerah masing-masing.
“Kami dengan Bappenas bekerjasama dalam pemilihan lokasi ini
untuk kerjasama dalam pengembangan ekonomi lokal. Salah satu kriteria kenapa
lokasi ini (Kubu Raya) dipilih adalah karena kuatnya komitmen dan kepemimpinan
dari pimpinannya, yaitu Bupati Kubu Raya dan jajaran,” tutur Peter.
Peter menerangkan, agenda pembangunan dalam RPJMN menegaskan
pentingnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk mendorong
percepatan pembangunan pedesaan dan daerah. Pengembangan ekonomi lokal,
menurutnya, merupakan penopang utama kinerja perekonomian nasional.
“Selaras tujuan tersebut, pemerintah daerah dipandang mampu
melakukan berbagai inovasi pembangunan ekonomi jika ditunjang dengan dukungan
teknis dan perangkat yang tepat,” pungkasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini