Kubu Raya    

Tangkap Peluang, Bupati Muda Bakal Sinergikan Program RIF Dengan Program Pemkab Kubu Raya

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 18 Juli 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Pengembangan inovasi

budidaya jagung di Agropolitan Rasau Jaya sukses

KalbarOnline, Kubu

Raya – Pengembangan inovasi budidaya jagung dan produk olahan turunannya di

kawasan Agropolitan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya berlangsung sukses.

Pengembangan yang dilakukan melalui pertanian terintegrasi di lahan gambut

dengan skema program Dana Inovasi Responsif atau Responsive Innovation Fund (RIF) sejak April 2018 – Juni 2019 ini

merupakan hasil kemitraan pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas

dan pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada(GAC).

Hal inipun disambut positif oleh Bupati Kubu Raya, Muda

Mahendrawan. Menurut dia, program tersebut memiliki dampak penting, sebab menitikberatkan

pada pemberdayaan ekonomi lokal. Bagi Kubu Raya, tegas Muda, program tersebut

merupakan peluang besar. Sebab, lanjut dia, kawasan pedesaan di Kubu Raya

dipercaya oleh pemerintah pusat dan pemerintah Kanada sebagai lokasi

pelaksanaan program tersebut.

“Di sini yang dilakukan adalah pemberdayaan dan peningkatan

kapasitas serta fokus kepada kawasan agropolitan. Pilihannya adalah produksi

jagung dan pengolahan berbagai produk turunannya. Supaya kawasan pedesaan itu

produknya tidak terlalu banyak tapi fokus kepada potensi yang ada di enam desa

di kawasan agropolitan, yaitu Desa Rasau Jaya Umum, Rasau Jaya 1, Rasau Jaya 2,

Rasau Jaya 3, Bintang Mas, Pematang Tujuh dan Sungai Bulan,” terang Muda.

Muda mengungkapkan model pengembangan di kawasan Agropolitan

Rasau Raya nantinya akan direplikasi pihaknya di kawasan pedesaan lainnya di Kubu

Raya.

“Ini kan sebagai model dari inovasi untuk memperkuat produk

dalam satu kawasan pedesaan. Ini akan kita replikasi di desa-desa di kecamatan

lainnya di Kubu Raya,” ujarnya.

“Selain itu juga, Kubu Raya ini kan daerah penyangga pangan

terutama jagung, beras, ternak dan sebagainya, tentu ini potensi yang besar

bagi Kubu Raya dan kita bersyukur program ini sudah dirasakan dampaknya oleh

masyarakat di kawasan tersebut, ada peningkatan luas tanam jagung yang sempat

menurun sejak tahun 2015 dan ada peningkatan jumlah peternak unggas,” timpalnya.

Menangkap peluang dari program ini, Muda menyebut bahwa

pihaknya akan mensinergikan program tersebut dengan program Pemerintah

Kabupaten Kubu Raya yang akan mengarah pada upaya mengatasi stunting dan gizi

serta persoalan kesehatan ibu hamil.

“Melalui program ini juga mengubah kebiasaan masyarakat yang

semula membuka lahan untuk menanam jagung dengan membakar lahan, karena program

ini ada peningkatan kapasitas dan pelatihan menanam jagung tanpa membakar

lahan, ini sangat mendasar perubahannya. Tentu kita akan terus memaksimalkan

dan mengawal program ini, karena akan ada nilai tambah bagi Kubu Raya, sekaligus

dapat memperluas akses pasar,” tandasnya.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian

PPN/Bappenas, Rudy Suprihadi Prawiradinata mengatakan, pembangunan kawasan pedesaan

merupakan salah satu sasaran pokok yang mendukung pengembangan pusat-pusat

pertumbuhan baru untuk mempercepat pembangunan daerah dan mengurangi

kesenjangan pembangunan antar-wilayah.

“Hal itu dilakukan melalui pengembangan ekonomi lokal

berbasis produk unggulan di masing-masing daerah terpilih,” sebutnya.

Rudy memaparkan dukungan program RIF untuk pengembangan

Kawasan Agropolitan Rasau Raya di Kabupaten Kubu Raya dilaksanakan melalui

empat komponen kegiatan. Pertama, pengembangan kapasitas kelembagaan. Kedua,

pengembangan inovasi produk. Ketiga, ekspansi pasar dan perluasan jaringan

pemasaran melalui Badan Usaha Milik Desa. Keempat, menciptakan peluang kerja

yang adil bagi laki-laki dan perempuan.

“Sejak dilaksanakan tahun lalu, program RIF telah

menghasilkan banyak kemajuan yang membanggakan. Sekitar 1.591 penerima

manfaat  yakni 653 perempuan dan 938

laki-laki yang meliputi pemerintah daerah, pengelola kawasan, akademisi,

lembaga penelitian, sektor swasta dan kelompok masyarakat mulai kelompok tani,

peternak sapi, kelompok perempuan dan UMKM lokal telah mendapatkan pendampingan

melalui berbagai pelatihan dan dukungan teknis,” paparnya.

Rudy juga menjelaskan bahwa program ini pada awalnya

bertujuan untuk mendorong masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi. Tentunya,

kata dia, akan berdampak pada pengurangan kemiskinan. Sehingga dirinya sangat

mengapresiasi Bupati Kubu Raya yang akan mensinergikan program RIF ini dengan

program Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

“Tujuan awal program ini kan utamanya adalah mendorong

masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi. Tentu dampaknya yakni

pengurangan kemiskinan. Tapi Pak Bupati mengeksplore program ini lebih dalam

lagi, sehingga yang awalnya hanya mendorong masyarakat memaksimalkan potensi yang

ada, kemudian berkembang menjadi isu untuk menekan stunting dan mengatasi

kesehatan ibu hamil. Apalagi stunting ini merupakan projek jangka panjang yang

bahkan hal ini menjadi poros utama Pak Presiden,” tutupnya.

Sementara Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Peter MacArthur,

mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten

Kubu Raya atas kesuksesan pengembangan inovasi melalui program RIF ini.

“Atas nama pemerintah Kanada, saya mengucapkan selamat

kepada seluruh jajaran pemerintah daerah dan mitra atas kesuksesan pengembangan

inovasi ekonomi daerah yang coba kami dorong melalui program RIF,” ujar Peter.

Peter mengaku gembira mengetahui banyaknya kemajuan yang

telah diraih melalui program RIF di Kubu Raya. Di antaranya pembukaan lapangan

kerja baru dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat berbasis pengembangan

komoditas jagung di kawasan Agropolitan Rasau Raya. Dirinya berharap berbagai

inovasi yang dipilih akan sukses dan dapat berkontribusi bagi pengembangan

ekonomi di daerah masing-masing.

“Kami dengan Bappenas bekerjasama dalam pemilihan lokasi ini

untuk kerjasama dalam pengembangan ekonomi lokal. Salah satu kriteria kenapa

lokasi ini (Kubu Raya) dipilih adalah karena kuatnya komitmen dan kepemimpinan

dari pimpinannya, yaitu Bupati Kubu Raya dan jajaran,” tutur Peter.

Peter menerangkan, agenda pembangunan dalam RPJMN menegaskan

pentingnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk mendorong

percepatan pembangunan pedesaan dan daerah. Pengembangan ekonomi lokal,

menurutnya, merupakan penopang utama kinerja perekonomian nasional.

“Selaras tujuan tersebut, pemerintah daerah dipandang mampu

melakukan berbagai inovasi pembangunan ekonomi jika ditunjang dengan dukungan

teknis dan perangkat yang tepat,” pungkasnya. (ian)

Artikel Selanjutnya
Pegiat Sosial Perempuan dan Anak Desak Pemkab Ketapang Bebaskan Biaya Visum Untuk Korban Kekerasan Seksual
Kamis, 18 Juli 2019
Artikel Sebelumnya
Mudahkan Para Jamaah dan Petugas Haji, Kementerian Agama Terapkan Sistem Zonasi Haji
Kamis, 18 Juli 2019

Berita terkait