Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 26 September 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa
Ketapang (AMK) menggelar aksi unjuk rasa ke gedung DPRD Ketapang, Kamis (26/9/2019).
Lebih dari 500 mahasiswa ini mengawali aksinya dengan melakukan
long march dari halaman Masjid Agung
Al-Ikhlas menuju Gedung DPRD Ketapang. Sekitar pukul 09.50 WIB ratusan
mahasiswa tiba dengan membawa spanduk yang berisikan berbagai tulisan satire dan
kritikan.
Setibanya di gedung DPRD, mahasiswa disambut oleh Sekretaris
DPRD Ketapang, Maryadi Asmu'ie. Suasana pun sempat tegang ketika ratusan
mahasiswa mengetahui bahwa tidak ada satupun anggota DPRD yang berada di gedung
DPRD. Maryadi mengaku bahwa seluruh anggota DPRD sedang melakukan kunjungan
kerja di beberapa daerah di Indonesia.
“Janji manis di awal namun pahit diakhir, dewan banyak
merampot,” teriak mahasiswa kesal.
Aksi yang dilakukan mahasiswa ini dalam rangka menolak
berbagai produk hukum buatan pemerintah dan DPR yang dinilai melanggar prinsip
keadilan dan merugikan rakyat yakni revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan
Korupsi dan Revisi Undang-undang KUHP yang menurut mereka ada sejumlah pasal di
dalam RUU tersebut yang dinilai kontroversial. Selain itu, isu kebakaran hutan
dan lahan pun turut disuarakan oleh mahasiswa tersebut.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga sempat menyegel gedung
DPRD Ketapang dan menggelar sholat jenazah. Aksi tersebut dilakukan sebagai
bentuk kekecewaan mahasiswa setelah mengetahui para anggota DPRD Ketapang tak
berada di tempat untuk urusan yang menurut mereka tidak prioritas.
Setelah menggelar aksi, ratusan mahasiswa tersebut lantas meninggalkan
Gedung DPRD Ketapang. Sebelum meninggalkan lokasi aksi, massa juga memunguti
sampah-sampah yang berserakan di sekitaran gedung DPRD. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa
Ketapang (AMK) menggelar aksi unjuk rasa ke gedung DPRD Ketapang, Kamis (26/9/2019).
Lebih dari 500 mahasiswa ini mengawali aksinya dengan melakukan
long march dari halaman Masjid Agung
Al-Ikhlas menuju Gedung DPRD Ketapang. Sekitar pukul 09.50 WIB ratusan
mahasiswa tiba dengan membawa spanduk yang berisikan berbagai tulisan satire dan
kritikan.
Setibanya di gedung DPRD, mahasiswa disambut oleh Sekretaris
DPRD Ketapang, Maryadi Asmu'ie. Suasana pun sempat tegang ketika ratusan
mahasiswa mengetahui bahwa tidak ada satupun anggota DPRD yang berada di gedung
DPRD. Maryadi mengaku bahwa seluruh anggota DPRD sedang melakukan kunjungan
kerja di beberapa daerah di Indonesia.
“Janji manis di awal namun pahit diakhir, dewan banyak
merampot,” teriak mahasiswa kesal.
Aksi yang dilakukan mahasiswa ini dalam rangka menolak
berbagai produk hukum buatan pemerintah dan DPR yang dinilai melanggar prinsip
keadilan dan merugikan rakyat yakni revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan
Korupsi dan Revisi Undang-undang KUHP yang menurut mereka ada sejumlah pasal di
dalam RUU tersebut yang dinilai kontroversial. Selain itu, isu kebakaran hutan
dan lahan pun turut disuarakan oleh mahasiswa tersebut.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga sempat menyegel gedung
DPRD Ketapang dan menggelar sholat jenazah. Aksi tersebut dilakukan sebagai
bentuk kekecewaan mahasiswa setelah mengetahui para anggota DPRD Ketapang tak
berada di tempat untuk urusan yang menurut mereka tidak prioritas.
Setelah menggelar aksi, ratusan mahasiswa tersebut lantas meninggalkan
Gedung DPRD Ketapang. Sebelum meninggalkan lokasi aksi, massa juga memunguti
sampah-sampah yang berserakan di sekitaran gedung DPRD. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini