Sintang    

Pimpin Rapat Evaluasi P2EMAS 2019, Ini Harapan Wabup Askiman

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 13 Desember 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Wakil Bupati Sintang, Askiman memimpin rapat evaluasi pelaksanaan program

peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat (P2EMAS) yang dilangsungkan di

aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang, Jumat

(13/12/2019).

Program ini sudah memasuki tahun kedua. Pada tahun pertama, program

ini diimplementasikan pada tujuh desa di tujuh kecamatan. Di tahun kedua, semua

kecamatan sudah melangsungkan program pada desa-desa yang ditunjukkan menjadi

pilot projek.

“Saya memahami ada banyak kendala yang kita hadapi selama

proses pelaksanaan program ini. Saya berterima kasih atas kerja keras kita

semua yang mengupayakan program ini berhasil,” kata Askiman.

“Kita jadikan persoalan-persoalan itu sebagai penyemangat

untuk kerja ke depan, ini progam baru memang untuk kita. Wajar saja masih

banyak kendala dan rintangan yang dihadapi. Saya harap usai tiga tahun, kita

sudah dapat pola kerja dan sistem kerja yang lebih baik,” timpalnya.

Pada kesempatan ini, Wabup Askiman mengulas beberapa

kegiatan secara rinci dan khusus. Beliau langsung bertanya dan berdiskusi dengan

fasilitator selama beberapa saat. Selain dengan para fasilitator, Askiman juga

berdialog dengan para pelaksana teknis dari dinas-dinas terkait. Salah satu

harapan Askiman, pada rapat berikutnya disajikan hasil kerja dalam bentuk audio

visual.

“Fasilitator itu tugasnya juga memotivasi dan monitoring

kegiatan, bukan hanya memfasilitasi penyaluran barang. Untuk laporan kita, tolong

dibuat juga berupa video supaya lebih terlihat proses pelaksanaan kegiatannya,”

pintanya.

Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Kabupaten Sintang, Kartiyus menyebutkan bahwa program P2Emas ini belum dapat

dinilai secara pasti tingkat keberhasilannya. Hal ini disebabkan oleh adanya

beberapa aspek kerja yang muncul baru dan belum ada indikator nilainya. Dari 14

desa yang direncanakan ada dua desa yang nihil pengerjaan, karena ada kendala

pada teknis administrasi pengadaannya, Desa Taok dan Desa Riam Panjang.

“Untuk tahun 2020 kita belum bisa mengembangkan program

dengan melakukan penambahan desa binaan karena dana kita terbatas dan juga APBD

kita banyak terserap untuk kegiatan pemilu baik pilkades maupun pilkada,”

ungkap Kartiyus.

“Kita akan mengusahakan optimalisasi di desa-desa yang sudah

ada dulu, apabila pada evaluasi berikutnya dirasa capaiannya masih kurang, kita

akan ganti desa penerimanya,” pungkasnya. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Masuk Rumah Lewat Jendela, Seorang Pemuda ‘Gasak’ Barang Berharga Warga Kubu Raya
Jumat, 13 Desember 2019
Artikel Sebelumnya
Karhutla, Polres Ketapang Segel Lahan PT Prana Indah Gemilang
Jumat, 13 Desember 2019

Berita terkait