Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 13 Desember 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Wakil Bupati Sintang, Askiman memimpin rapat evaluasi pelaksanaan program
peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat (P2EMAS) yang dilangsungkan di
aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang, Jumat
(13/12/2019).
Program ini sudah memasuki tahun kedua. Pada tahun pertama, program
ini diimplementasikan pada tujuh desa di tujuh kecamatan. Di tahun kedua, semua
kecamatan sudah melangsungkan program pada desa-desa yang ditunjukkan menjadi
pilot projek.
“Saya memahami ada banyak kendala yang kita hadapi selama
proses pelaksanaan program ini. Saya berterima kasih atas kerja keras kita
semua yang mengupayakan program ini berhasil,” kata Askiman.
“Kita jadikan persoalan-persoalan itu sebagai penyemangat
untuk kerja ke depan, ini progam baru memang untuk kita. Wajar saja masih
banyak kendala dan rintangan yang dihadapi. Saya harap usai tiga tahun, kita
sudah dapat pola kerja dan sistem kerja yang lebih baik,” timpalnya.
Pada kesempatan ini, Wabup Askiman mengulas beberapa
kegiatan secara rinci dan khusus. Beliau langsung bertanya dan berdiskusi dengan
fasilitator selama beberapa saat. Selain dengan para fasilitator, Askiman juga
berdialog dengan para pelaksana teknis dari dinas-dinas terkait. Salah satu
harapan Askiman, pada rapat berikutnya disajikan hasil kerja dalam bentuk audio
visual.
“Fasilitator itu tugasnya juga memotivasi dan monitoring
kegiatan, bukan hanya memfasilitasi penyaluran barang. Untuk laporan kita, tolong
dibuat juga berupa video supaya lebih terlihat proses pelaksanaan kegiatannya,”
pintanya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Sintang, Kartiyus menyebutkan bahwa program P2Emas ini belum dapat
dinilai secara pasti tingkat keberhasilannya. Hal ini disebabkan oleh adanya
beberapa aspek kerja yang muncul baru dan belum ada indikator nilainya. Dari 14
desa yang direncanakan ada dua desa yang nihil pengerjaan, karena ada kendala
pada teknis administrasi pengadaannya, Desa Taok dan Desa Riam Panjang.
“Untuk tahun 2020 kita belum bisa mengembangkan program
dengan melakukan penambahan desa binaan karena dana kita terbatas dan juga APBD
kita banyak terserap untuk kegiatan pemilu baik pilkades maupun pilkada,”
ungkap Kartiyus.
“Kita akan mengusahakan optimalisasi di desa-desa yang sudah
ada dulu, apabila pada evaluasi berikutnya dirasa capaiannya masih kurang, kita
akan ganti desa penerimanya,” pungkasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Wakil Bupati Sintang, Askiman memimpin rapat evaluasi pelaksanaan program
peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat (P2EMAS) yang dilangsungkan di
aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang, Jumat
(13/12/2019).
Program ini sudah memasuki tahun kedua. Pada tahun pertama, program
ini diimplementasikan pada tujuh desa di tujuh kecamatan. Di tahun kedua, semua
kecamatan sudah melangsungkan program pada desa-desa yang ditunjukkan menjadi
pilot projek.
“Saya memahami ada banyak kendala yang kita hadapi selama
proses pelaksanaan program ini. Saya berterima kasih atas kerja keras kita
semua yang mengupayakan program ini berhasil,” kata Askiman.
“Kita jadikan persoalan-persoalan itu sebagai penyemangat
untuk kerja ke depan, ini progam baru memang untuk kita. Wajar saja masih
banyak kendala dan rintangan yang dihadapi. Saya harap usai tiga tahun, kita
sudah dapat pola kerja dan sistem kerja yang lebih baik,” timpalnya.
Pada kesempatan ini, Wabup Askiman mengulas beberapa
kegiatan secara rinci dan khusus. Beliau langsung bertanya dan berdiskusi dengan
fasilitator selama beberapa saat. Selain dengan para fasilitator, Askiman juga
berdialog dengan para pelaksana teknis dari dinas-dinas terkait. Salah satu
harapan Askiman, pada rapat berikutnya disajikan hasil kerja dalam bentuk audio
visual.
“Fasilitator itu tugasnya juga memotivasi dan monitoring
kegiatan, bukan hanya memfasilitasi penyaluran barang. Untuk laporan kita, tolong
dibuat juga berupa video supaya lebih terlihat proses pelaksanaan kegiatannya,”
pintanya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Sintang, Kartiyus menyebutkan bahwa program P2Emas ini belum dapat
dinilai secara pasti tingkat keberhasilannya. Hal ini disebabkan oleh adanya
beberapa aspek kerja yang muncul baru dan belum ada indikator nilainya. Dari 14
desa yang direncanakan ada dua desa yang nihil pengerjaan, karena ada kendala
pada teknis administrasi pengadaannya, Desa Taok dan Desa Riam Panjang.
“Untuk tahun 2020 kita belum bisa mengembangkan program
dengan melakukan penambahan desa binaan karena dana kita terbatas dan juga APBD
kita banyak terserap untuk kegiatan pemilu baik pilkades maupun pilkada,”
ungkap Kartiyus.
“Kita akan mengusahakan optimalisasi di desa-desa yang sudah
ada dulu, apabila pada evaluasi berikutnya dirasa capaiannya masih kurang, kita
akan ganti desa penerimanya,” pungkasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini