Hadiri Perayaan Maulid Tradisional MTAMT Sekadau, Bupati Rupinus : Kita Dukung Penuh

KalbarOnline, Sekadau – Majelis Taklim Albarzanji Maulid Tradisional (MTAMT) Kabupaten Sekadau kembali menggelar Maulid tradisional. Kali ini perayaan peringatan hari lahir Nabi Muhammad ke-1441 Hijriah oleh MTAMT Sekadau ini dipusatkan di Masjid Al-Muthmainnah di komplek Pondok Pesantren Ar-Rahmah, Desa Mungguk, Sekadau, Rabu (29/1/2020).

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Sekadau, Rupinus, Sekda Sekadau, Zakaria Umar serta sejumlah unsur Forkopimda Sekadau, Ketua MTAMT Sekadau, H. Abdul Bakar dan jajara pengurus MTAMT Sekadau, sejumlah Forkopimcam dan Kepala Desa setempat serta seluruh jamaah maulid yang berasal dari berbagai kecamatan di Sekadau baik yang sengaja hadir untuk menyemarakan perayaan Maulid Tradisional di Desa Mungguk.

IKLANSUMPAHPEMUDA
Bupati Sekadau, Rupinus foto bersama saat menghadiri perayaan Maulid Tradisional yang digelar MTAMT Sekadau
Bupati Sekadau, Rupinus foto bersama saat menghadiri perayaan Maulid Tradisional yang digelar MTAMT Sekadau (Foto: Mus)

Dalam sambutannya, Ketua MTAMT Sekadau, Abdul Bakar menuturkan, Maulid Tradisional ini dilakukan selama empat bulan ke depan, yang mana dalam pelaksanaannya dilaksanakan secara keliling dari masjid ke masjid se-Kabupaten Sekadau dan sekitarnya yang meliputi tiga zona.

“Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan Maulid Tradisional di Masjid Al-Muthmainnah. Ada rasa persatuan dan kesatuan yang terjalin. Dari kegiatan ini memunculkan kembali semangat kebersamaan, kekeluargaan umat Islam,” ujarnya.

Baca Juga :  APBD Perubahan Sekadau 2020 Resmi Disahkan

Abdul juga Bakar mengucap syukur, melalui Maulid Tradisional ini umat berkumpul mulai dari anak-anak hingga dewasa. Hal ini dilakukan untuk mensyiarkan agama Islam. Untuk itu, Abdul Bakar berharap pelaksanaan Maulid Tradisional ke depannya semakin baik lagi.

Seperti diketahui, Kecamatan Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu masuk dalam zona 1 pelaksanaan Maulid Tradisional MTAMT Sekadau. Sementara zona 2 meliputi Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap. Sedangkan zona 3 meliputi wilayah Belitang.

“Jadwal ini sudah kita susun dan rancang jauh sebelum kegiatan peringatan Maulid ini dilakukan dan sudah berkoordinasi dengan seluruh pengurus Masjid. Jadi seluruh masjid yang ada di Kabupaten Sekadau telah diberikan jadwal dan sesuai jadwal kita laksanakan secara bertahap dimulai pada hari Sabtu dan Minggu termasuk hari libur hingga selesai,” terangnya.

Di hadapan Bupati Rupinus, Abdul Bakar juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Sekadau dapat membantu MTAMT melalui alokasi dana hibah lantaran kegiatan yang dilaksanakan MTAMT terbilang padat. Selain itu, ia juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Sekadau dapat memberikan bantuan berupa mobil pick-up sebagai kendaraan operasional MTAMT untuk membawa para jamaah ke lokasi kegiatan maulid tradisional.

Baca Juga :  Milenial Ikut Pilkades Tabuk Hulu

“Kita berharap pemerintah daerah bisa memberikan tambahan dana hibah ke MTAMT karena kegiatan kita padat. Dana MTAMT yang paling kecil padahal kegiatan kita padat. Kita juga berharap Pemda dapat memberikan bantuan berupa kendaraan operasional kepada kita untuk membawa jamaah masuk-masuk ke daerah perkampungan yang sebagai lokasi kegiatan maulid tradisional di Sekadau,” harapnya.

Sementara Bupati Rupinus dalam sambutannya memastikan bahwa pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan MTAMT dan akan memberikan dukungan ekstra.

“Kita akan dukung. Mengingat kegiatannya (MTAMT) banyak, nanti anggarannya bisa kita tambah. Cuma nanti Pak Sekda yang lebih tahu,” ujarnya.

“Namun untuk penambahan dana itu, tentunya akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Sebab banyak yang harus kita bantu,” timpalnya.

Selain jajaran Pemkab Sekadau, kegiatan itu juga dihadiri oleh masyarakat setempat dan Ustadz Akhmad Baihaqi dari Kabupaten Sekadau yang juga merupakan keluarga mantan Bupati Sekadau, Simon Petrus. Dalam tausiyahnya, Ustadz Akhmad bercerita tentang Maulid Nabi Muhammad dan akhlak keteladanan Rasulullah serta cara kebaikan Rasulullah menjalani kehidupan dengan masyarakat dan alam semesta. (Mus)

Comment