KalbarOnline, Sekadau – Setelah berkeliling dari masjid ke masjid, surau ke surau se-Kabupaten Sekadau, perayaan Maulid Tradisional yang digelar Majelis Ta’lim Al-Barzanji Maulid Tradisional (MTAMT) Kabupaten Sekadau dalam kurun waktu 4 bulan terakhir ini resmi ditutup. Penutupan Maulid tradisional MTAMT ini dirangkai dengan Festival Budaya Melayu se-Kabupaten Sekadau yang dilangsungkan di Masjid Al-Kahfi, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Minggu (23/2/2020).
Hadir dalam penutupan tersebut Wakil Bupati Sekadau, Aloysius, Sekda Kabupaten Sekadau, Drs. Zakaria Umar, Pabung Kodim 1204/SGU, Mayor Arh M. Agus Setiawan, Ketua MTAMT Sekadau, H. Abdul Bakar, Kapolres Sekadau yang diwakili Humas Polres Sekadau, Iptu Masdar, Ketua PHBI Sekadau, H. Salim, Camat Sekadau Hilir, H. Syafi’i Yanto, Kepala Desa Munggu, Abang Irwadi, Ketua Masjid Al-Kahfi, Ahmad Riduan serta para jamaah maulid tradisional dari berbagai kecamatan di Sekadau yang sengaja hadir pada kesempatan itu.
Dalam sambutannya, Wabup Aloysius menegaskan bahwa pihaknya selaku Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi digelarnya pelaksanaan maulid tradisional. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif dalam rangka membina iman umat muslim di Kabupaten Sekadau.
“Apalagi di Sekadau lewat maulid tradisional ini keliling selama 4 bulan dan merupakan rutinitas setiap tahunnya yang dilakukan oleh jamaah maulid tradisional, tentu sangat baik dalam rangka syiar agama, syiar kebangsaan, menyampaikan keberagaman lewat dakwah kepada masyarakat,” ujarnya.
Orang nomor dua di Bumi Lawang Kuari itu berharap agar pelaksanaan maulid tradisional ini tidak hanya dilaksanakan di dapat menyentuh seluruh kecamatan di Kabupaten Sekadau.
Sementara Ketua MTAMT Sekadau, H. Abdul Bakar mengatakan bahwa selama 4 bulan pelaksanaan maulid tradisional ini pihaknya telah berkeliling ke 58 surau dan masjid di Kabupaten Sekadau, yang mana dalam pelaksanaannya, MTAMT bekerjasama dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI).
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi dan ukhuwah antar umat,” ujarnya.
Dijelaskan dia, dalam pelaksanaannya, maulid tradisional ini meliputi tiga zona. Di mana Kecamatan Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu masuk dalam zona 1 pelaksanaan Maulid Tradisional MTAMT Sekadau. Sementara zona 2 meliputi Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap. Sedangkan zona 3 meliputi wilayah Belitang.
“Kegiatan ini kita harapkan dapat terus dilestarikan, karena kental dengan nuansa budaya dan religi serta gotong-royong. Semoga di tahun mendatang, jika diberikan umur panjang, kegiatan ini dapat kita tingkatkan lagi,” tandasnya.
Sementara Ketua PHBI Sekadau, H. Salim yang turut hadir pada penutupan maulid tradisional ini mengatakan, rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad, diharapkan rutin dilaksanakan setiap tahun.
“Lewat kegiatan ini diharapkan ada peningkatan kegiatan dan jumlah. Kita juga berharap setiap tahun juga ada evaluasi. Semua ini tentunya agar kegiatan semakin berkualitas dari segala sisi,” tukasnya.
“Saya pribadi merasa sangat bangga dengan umat muslim Sekadau telah melestarikan budaya Islami di Kabupaten Sekadau. Contoh seperti maulid tradisional juga diisi dengan perlombaan-perlombaan positif berbudaya Islam di Sekadau dan ingat bahwa budaya itu sendiri bisa mempersatukan kita,” tutupnya.
Pada penutupan maulid tradisional MTAMT ini juga dirangkai dengan gunting rambut 16 anak balita setempat. Penutupan maulid tradisional ini dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Sekadau, Aloysius yang ditandai dengan pemukulan gendang oleh Wabup Aloy. (Mus)
Comment