Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 18 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Kemenag akan mengembangkan pola pendidikan agama dan keagamaan khas papua. Pengembangan pola pendidikan ini menjadi bagian dari program ‘Kita Cinta Papua’.
Hal ini ditegaskan Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury dalam Rapat Koordinasi Program Cinta Papua di Kantor Kementerian Agama Jakarta. Menurutnya, model pendidikan yang akan dikembangkan adalah khas, berbasis agama dan budaya Papua.
“Kita ingin mengembangkan pola pendidikan berbasis agama, berbasis budaya dalam sistem yang terpadu khas Papua,” ungkap Thomas, Selasa (18/08/2020).
“Akan ada program Midras. Sistem pendidikan yang berbasis agama dan budaya, serta terpadu dari jenjang dasar, menengah dan tinggi. Kalau di Islam model pesantren,” lanjutnya.
Hadir, Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro, Staf Khusus Menteri Agama Zul Effendi, Kepala PKUB Nifasri, serta pejabat eselon II di lingkungan Ditjen Bimas Kristen dan Bimas Katolik.
Selain secara kurikulum, akan dirumuskan juga bagaimana cara belajar yang pas bagi masyarakat Papua dengan pendekatan budaya. “Jadi, intinya kita akan mendesain pola pendidikan di Papua untuk orang Papua,” tandasnya.
Diketahui, Kementerian Agama telah meluncurkan program Kita Cinta Papua. Terdapat 3 (tiga) program utama di dalamnya. Pertama, bidang kerukunan dan moderasi beragama. Kedua, bidang Agama, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Keagamaan. Ketiga, pembangunan gedung kantor layanan keagamaan, pembangunan/rehab rumah ibadat, pembanguan satuan pendidikan keagamaan, dan bantuan sarana keagamaan dan pendidikan keagamaan. [sam]
KalbarOnline.com – Kemenag akan mengembangkan pola pendidikan agama dan keagamaan khas papua. Pengembangan pola pendidikan ini menjadi bagian dari program ‘Kita Cinta Papua’.
Hal ini ditegaskan Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury dalam Rapat Koordinasi Program Cinta Papua di Kantor Kementerian Agama Jakarta. Menurutnya, model pendidikan yang akan dikembangkan adalah khas, berbasis agama dan budaya Papua.
“Kita ingin mengembangkan pola pendidikan berbasis agama, berbasis budaya dalam sistem yang terpadu khas Papua,” ungkap Thomas, Selasa (18/08/2020).
“Akan ada program Midras. Sistem pendidikan yang berbasis agama dan budaya, serta terpadu dari jenjang dasar, menengah dan tinggi. Kalau di Islam model pesantren,” lanjutnya.
Hadir, Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro, Staf Khusus Menteri Agama Zul Effendi, Kepala PKUB Nifasri, serta pejabat eselon II di lingkungan Ditjen Bimas Kristen dan Bimas Katolik.
Selain secara kurikulum, akan dirumuskan juga bagaimana cara belajar yang pas bagi masyarakat Papua dengan pendekatan budaya. “Jadi, intinya kita akan mendesain pola pendidikan di Papua untuk orang Papua,” tandasnya.
Diketahui, Kementerian Agama telah meluncurkan program Kita Cinta Papua. Terdapat 3 (tiga) program utama di dalamnya. Pertama, bidang kerukunan dan moderasi beragama. Kedua, bidang Agama, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Keagamaan. Ketiga, pembangunan gedung kantor layanan keagamaan, pembangunan/rehab rumah ibadat, pembanguan satuan pendidikan keagamaan, dan bantuan sarana keagamaan dan pendidikan keagamaan. [sam]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini